Dampak Terpapar Formaldehid Formaldehid

sebagai pengawet. Praktek yang salah seperti ini dilakukan oleh produsen atau pengelola pangan yang tidak bertanggung jawab. Beberapa contoh produk yang sering diketahui mengandung formalin misalnya: 1. Ikan segar : Ikan basah yang warnanya putih bersih, kenyal, insangnya berwarna merah tua bukan merah segar, awet sampai beberapa hari dan tidak mudah busuk. 2. Ayam potong : Ayam yang sudah dipotong berwarna putih bersih, awet dan tidak mudah busuk. 3. Mie basah : Mie basah yang awet sampai beberapa hari dan tidak mudah basi dibandingkan dengan yang tidak mengandung formalin. 4. Tahu : Tahu yang bentuknya sangat bagus, kenyal, tidak mudah hancur, awet beberapa hari dan tidak mudah basi. 5. Ikan Asin : ikan yang keringnya merata, awet sampai beberapa minggu atau bulan dan tidak mudah busuk. Dir. Jen. POM, 2003.

2.1.5. Dampak Terpapar Formaldehid

Formalin atau formaldehid merupakan bahan beracun dan berbahaya bagi kesehatan manusia. Pemakaian formalin pada makanan dapat menyebabkan keracunan pada tubuh manusia. Gejala yang biasa timbul antara lain sukar menelan, sakit perut akut disertai muntah-muntah, mencret berdarah, timbulnya depresi susunan saraf, atau gangguan peredaran darah Norliana, S et al. 2009. Efek pada kesehatan manusia terlihat setelah terkena dalam jangka waktu yang lama dan berulang, efek sampingnya terlihat setelah jangka panjang karena terjadi akumulasi formalin dalam tubuh. Jika kandungannya dalam tubuh tinggi, akan bereaksi secara kimia dengan hampir semua zat di dalam sel sehingga menekan fungsi sel dan menyebabkan kematian sel yang menyebabkan keracunan pada tubuh. Selain itu, kandungan formalin yang tinggi dalam tubuh juga menyebabkan iritasi lambung, alergi, bersifat karsinogenik menyebabkan kanker dan bersifat mutagen menyebabkan perubahan fungsi seljaringan, serta orang yang mengkonsumsinya akan muntah, diare bercampur darah, kencing bercampur darah, dan kematian yang disebabkan adanya kegagalan peredaran darah Gosselin, 1976. Formaldehid bila menguap di udara, berupa gas yang tidak berwarna, dengan bau yang tajam menyesakkan, sehingga merangsang hidung, tenggorokan, dan mata. Dalam tubuh manusia, formaldehid dikonversi menjadi asam format yang meningkatkan keasaman darah, tarikan nafas menjadi pendek dan sering, hipotermia, juga koma, atau sampai pada kematian Anonim, 2006 ; Norliana, S et al. 2009. Beberapa penelitian yang dilakukan oleh NCI National Cancer Institute di Amerika menunjukkan bahwa para petugas anatomis pembuat preparat biologi dari makhluk hidup untuk penelitian atau yang bekerja di pengawetan mayat, lebih beresiko terkena kanker otak dan leukemia. Formaldehida juga dapat membuat “jembatan amin” yang menghubungkan asam amino satu dengan yang lain, sehingga bisa mengganggu metabolisme sel hidup. Inilah sebabnya formaldehid sangat ampuh membunuh kuman dan sering digunakan sebagai desinfektan Windholz, 1983.

2.1.6. Cara Penyimpanan Formaldehid