Penyiapan Bahan Baku dan Pereaksi

4.3.2. Bahan Penelitian

Bahan yang digunakan untuk penelitian adalah Formalin Merck Mengandung 37 formaldehid dalam air, Ammonium asetat Merck, Asam asetat glacial Merck, Asetil aseton Merck, Asam fosfat 10 Merck, Kacang kedelai, CaSO 4 Sioko, Aquadest.

4.4. Prosedur Penelitian

4.4.1. Penyiapan Bahan Baku dan Pereaksi

1. Pembuatan Larutan Nash

Ditimbang 150 gram ammonium asetat dilarutkan dalam 700 ml air. Ditambahkan 3 ml asam asetat glasial dan 2 ml asetil aseton. Ditambahkan aquadest hingga volume tepat 1000 ml. Anonim, 1995 ; Marliana, 2008

2. Pembuatan larutan baku induk formaldehid 6 mgml

Dipipet formalin mengandung 37 formaldehid dalam air sebanyak 1,1 ml jika berbentuk larutan, dimasukkan kedalam labu ukur 200 ml. Kemudian di cukupkan dengan aquadest hingga garis tanda.

3. Pembuatan larutan baku formaldehid konsentarsi 100 – 300

ppm. Dari larutan baku induk formaldehid 6 mgml, dibuat konsentrasi 100 ppm dengan mengukur 1,7 ml larutan induk di cukupkan dengan aquadest sampai 100 ml, kemudian dibuat konsentrasi 150 ppm dengan mengukur 2,5 ml larutan induk di cukupkan dengan aquadest sampai 100 ml, lalu dibuat konsentrasi 200 ppm dengan mengukur 3,3 ml larutan induk di cukupkan dengan aquadest sampai 100 ml, kemudian dibuat konsentrasi 250 ppm dengan mengukur 4,2 ml larutan induk di cukupkan dengan aquadest sampai 100 ml, lalu dibuat konsentrasi 300 ppm dengan mengukur 5 ml larutan induk dicukupkan dengan aquadest sampai 100 ml. Digunakan labu ukur 100 ml untuk pembuatannya.

4. Pembuatan larutan asam fosfat 10

Diukur asam fosfat 85 11,8 ml dilarutkan dengan air suling sampai larut dimasukkan ke dalam labu ukur 100 ml, ditambahkan aquadest sampai garis tanda.

5. Pembuatan Tahu Simulasi untuk Penambahan Formaldehid

Dicuci kedelai sebanyak 1 kg, kemudian direndam dengan air bersih selama kurang lebih 5 - 6 jam. Dicuci kembali kedelai yang sudah direndam dengan air bersih, lalu ditumbuk atau dihancurkan kedelai menggunakan blender dengan ditambahkan air hangat perbandingan kedelai dan air yaitu 1:2. Dikumpulkan hasil blender ke suatu wadah lalu dipanaskan hingga membentuk bubur tetapi tidak sampai mengental. Ditandai dengan gelembung- gelembung kecil pada suhu 70 - 80 ˚C. Disaring bubur kedelai dengan kain saring, dan dibuang ampasnya. Dipanaskan kembali hasil saringan dan ditambahkan batu tahu bubuk sioko CuSO 4 sebanyak 1 sendok makan per ½ kg kedelai untuk pengendapannya secara perlahan sambil diaduk pelan sampai terbentuk gumpalan tahu. Didiamkan beberapa menit sampai gumpalan menjadi banyak. Disiapkan tempat cetak tahu dengan dialaskan kain putih dan tahu dicetak pada tempatnya lalu lipat kain hingga menutupi seluruh permukaan adonan tahu. Cetakan ditindih dengan menggunakan sesuatu yang berat selama 15 menit agar tahu menjadi mampat. Didiamkan beberapa menit sampai tahu mengeras.

4.4.2. Penentuan panjang gelombang maksimum.