Peranan Bahan Tambahan Makanan Penggolongan Bahan Tambahan Makanan BTM

berformalin jika ditekan akan hancur. Tahu berformalin akan tahan lama, sedangkan yang tak berformalin paling hanya tahan satu dua hari. Tahu yang memakai pewarna buatan dapat ditandai dengan cara melihat penampakannya. Jika tahu memakai pewarna buatan, warnanya sangat homogenseragam dan penampakan mengilap. Sedangkan jika memakai pewarna kunyit, warnanya cenderung lebih buram tidak cerah. Jika kita potong tahunya, maka akan kelihatan bagian dalamnya warnanya tidak homogenseragam. Bahkan, ada sebagian masih berwarna putih Dir. Jen. POM, 2003.

2.3. Bahan Tambahan Makanan

Bahan tambahan makanan BTM adalah bahan-bahan yang ditambahkan ke dalam makanan selama produksi, pengolahan, pengemasan atau penyimpanan untuk tujuan tertentu .

2.3.1. Peranan Bahan Tambahan Makanan

Peranan BTM pada dasarnya sebagai senyawa yang ditambahkan dalam bahan pangan untuk memperbaiki penampilan, cita rasa, tekstur, atau sifat-sifat penyimpanannya serta untuk mempengaruhi kualitas yang dikehendaki. BTM digunakan di industri-industri makanan untuk meningkatkan mutu pangan olahan penggunaan. Bahan tambahan makanan tersebut hanya dibenarkan jika ditujukan untuk keperluan mempertahankan nilai gizi makanan, sebagai konsumsi segolongan orang tertentu yang memerlukan makanan diet, mempertahankan mutu atau kestabilan makanan, sebagai keperluan pembuatan, pengolahan, penyediaan, perlakuan, pewadahan, pembungkusan, pemindahan, atau pengangkutan, membuat makanan menjadi lebih menarik Mulono, H.J. 2005.

2.3.2. Penggolongan Bahan Tambahan Makanan BTM

Bahan Tambahan Makanan BTM dapat dibagi menjadi dua golongan besar, yaitu : 1. BTM yang ditambahkan dengan sengaja ke dalam makanan. BTM ini dibagi lagi berdasarkan fungsinya dalam pengolahan makanan, antara lain sebagai anti oksidan; pemanis buatan; pemutih tepung; pengemulsi dan pengental; pengeras; pewarna serta penyedap rasa dan aroma. 2. BTM yang tidak sengaja tidak ditambahkan pada makanan. BTM ini tidak mempunyai fungsi dalam makanan, terdapat secara fisik sengaja baik dalam jumlah sedikit atau cukup banyak akibat perlakuan selama proses produksi, pengolahan dan pengemasan. Menurut sumbernya, BTM dapat dibedakan menjadi dua, yaitu : a Alamiah, seperti lesitin dan asam sitrat. b Buatan sintetik dari bahan kimia yang mempunyai sifat serupa dengan bahan alamiah yang sejenis, baik susunan kimis maupun sifat metabolismenya, seperti asam askorbat.Pada umunya bahan sintetik mempunyai kelebihan yaitu lebih pekat, lebih stabil dan lebih murah. Walaupun demikian terdapat kelemahan yaitu sering terjadi ketidaksempurnaan proses sehingga mengandung zat–zat yang berbahaya bagi kesehatan, kadang bersifat karsinogenik Winarno, 1988 . 2.4. Destilasi 2.4.1. Pengertian