Analisa sampel pasar secara Kuantitatif Ekstraksi dan Pengukuran Sampel Pasar

hingga diperoleh destilat sampai tanda batas, ditutup dengan alumunium foil dan kocok sampai homogen. Dilakukan cara yang sama pada sampel tahu yang dicampur formaldehid dengan kadar 175 ppm dan 225 ppm kemudian dihitung nilai perolehan kembali. Dilakukan 3 kali destilasi untuk masing-masing konsentrasi sehingga diperoleh 9 destilat dan diukur serapannya menggunakan alat Spektrofotometer UV-Vis.

b. Perhitungan Nilai UPK

Nilai perolehan kembali dihitung dengan cara membandingkan konsentrasi yang diperoleh dari hasil formaldehid ekstraksi tahu simulasi dengan konsentrasi formaldehid sebenarnya yang ditambahkan pada tahu simulasi dan dikalikan 100. Nilai UPK = Konsentrasi yang diperoleh x 100 Konsentrasi yang sebenarnya

4. Uji Keseksamaan Presisi

Selisih dari nilai UPK rata-rata ketiga konsentrasi formaldehid tahu simulasi dikurangi nilai UPK rata-rata per konsentrasi. Kemudian dihitung nilai simpangan baku SD dan nilai Simpangan baku relatif atau koefisien variasi KV masing-masing konsentrasi.

4.4.4. Analisa sampel pasar secara Kuantitatif Ekstraksi dan Pengukuran Sampel Pasar

Ditimbang sampel tahu sebanyak 10gram dan dimasukkan kedalam labu destilasi. Ditambahkan 100 ml air dan 10 ml asam fosfat 10 kemudian dilakukan destilasi uap menggunakan alat destilasi uap. Destilat ditampung kedalam labu ukur 100 ml yang telah berisi 10 ml air ujung pendingin dicelup dan dilakukan destilasi hingga diperoleh destilat sampai tanda batas, kocok sampai homogen. Dipipet 1 ml destilat dan dimasukkan kedalam tabung reaksi bertutup. Ditambahkan air hingga volumenya 10 ml dan 5 ml pereaksi Nash lalu dipanaskan dalam penangas air pada suhu 37 o C selama 30 menit. Dipindahkan kedalam labu ukur 25 ml secara kuantitatif setelah dingin dan ditepatkan volumenya menggunakan air. Dikocok hingga homogen Anonim . 1995.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Percobaan

5.1.1. Panjang gelombang maksimum

Gambar 1. Serapan optimum formaldehid Formaldehid yang diukur menggunakan spektrofotometer UV-Vis memberikan serapan optimum di daerah panjang gelombang 412,73 nm dalam pelarut air dan penambahan pereaksi Nash Ammonium asetat, Asam asetat glasial dan Asetil aseton. Hasil spektrum serapan larutan formaldehid lebih lengkap dapat dilihat pada lampiran 3, gambar 7.

5.1.2. Linearitas dan Kurva kalibrasi

300.0 320 340 360 380 400 420 440 460 480 500.0 0.00 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1.00 nm A 412.73 315.89 Kurva Kalibrasi 0 8 1 1,2 Gambar 2. Kurva kalibrasi formaldehid berupa konsentrasi µgml dibandingkan dengan nilai absorbansi. Kurva kalibrasi Formaldehid yang dibuat dari lima konsentrasi formaldehid bertingkat yaitu 100 µgml, 150 µgml, 200 µgml, 250 µgml dan 300 µgml. Berdasarkan hasil kurva yang didapat menunjukkan bahwa nilai absorbansi yang dihasilkan meningkat sejajar dengan peningkatan konsentrasi formaldehid yang dibuat. Dan dari kurva didapatkan persamaan linier antara konsentrasi dan absorbansi formaldehid yaitu y=0,0032x-0,0079. Persamaan linier tersebut dapat digunakan sebagai penentu konsentrasi formaldehid dari absorbansi yang diperoleh. Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 10, Tabel 5.

5.1.3. Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi

Tabel 1. Hasil uji batas deteksi dan batas kuantitasi formaldehid