BAB IV PROGRAM EMPOWERMENT DAN TRAINING CENTER DALAM
MENINGKATKAN KUALITAS KAUM DHUAFA DI RGI
A. Pelaksanaan Program Empowerment dan Training Center di Rumah Gemilang
Indonesia.
Dari penelitian yang penulis lakukan di RGI dapat diketahui bahwa pelaksanaan PETC di RGI memfokuskan pada penyelenggaraan pendidikan non formal dalam bentuk
pelatihan dan keterampilan serta pembentukan akidah dan mental hal tersebut terlihat dari berbagai pelaksanaan PETC yang banyak mengandung nilai-nilai Ke-Islaman
dengan demikian menurut penulis pelaksanaan PETC tidak hanya menyerap pengetahuan dan keterampilan saja tetapi juga mempunyai pondasi yang kuat untuk masa depan
mereka hal tersebut diperkuat bapak Agus Nafi selaku Manager RGI yang menyatakan bahwa:
” Tujuan dari PETC ialah meningkatkan taraf ekonomi alumni RGI untuk mendapatkan kehidupan lebih baik, mandiri, berjiwa sosial, dan memiliki
nilai- nilai agama dengan baik ”.
49
Untuk melihat secara lebih jauh pelaksanaan program yang dilakukan di RGI dalam upaya peningkatan kualitas kaum dhuafa penulis akan memaparkan tahapan
pelaksanaan program tersebut dilihat dari prinsip dan unsur dalam sebuah program.
1
Wawancara Penulis dengan Bapak Agus Nafi, Salah Seorang Manger RGI, Depok, 10 Desember 2010
53
1
Dari penelitian yang penulis lakukan di RGI dapat diketahui bahwa secara umum pelaksanaan sudah baik artinya dalam pelaksanaannya sesuai dengan prinsif dan unsur
dalam sebuah program, berdasarkan hasil penelitian diketahui dalam pelaksanaan PETC di RGI meliputi beberapa tahapan meliputi:
1. Tahap Persiapan Engagement
2. Tahap Penilaian Asessment
3. Tahap Perencanan
4. Tahap Pelaksanaan Implementasi
5. Tahap Evaluasi
6. Tahap Terminasi
Dari keenam tahap yang di terapkan tersebut jika merujuk pada sebuah teori penulis menilai pelaksanaan program sudah sesuai dan hal tersebut senada dengan yang
dimaksudkan Isbandi Rukminto dalam kajian pemberdayaannya. Lebih jelasnya mengenai tahapan di RGI dibawah ini penulis paparkan keenam tahap tersebut:
1. Tahap Persiapan Engagement
Dalam tahap persiapan ini RGI melakukan beberapa hal yakni mempersiapkan tenaga pelatih atau instruktur, mempersiapkan peserta pelatihan serta mempersiapkan
sarana dan prasarana kegiatan pelatihan sebagaimana hal tersebut diungkapakan oleh salah seorang instruktur kepada penulis.
”Dalam proses pelaksanaan pelatihan tentunya saya mempersiapkan materi apa yang akan diberikan terlebih karena kita belum mempunyai
kurikulam yang baku sehingga dalam pelaksanaanya sepenuhnya diberikan kepada saya selaku instruktur”.
50
Dari uraian di atas dapat penulis fahami bahwa dalam tahap persiapan yang dilakukan RGI nampak lebih memprioritaskan pada sarana penunjang
50
Wawancara Penulis dengan Ibu Inayah, Salah Seorang Instruktur Tata Busana, Depok, 10, Desember 2010.
54
pembelajaran, penulis menilai dalam tahapan ini merupakan tahapan yang sangat penting dilakukan oleh setiap lembaga penyelenggara, namun yang menjadi catatan penulis
seharusnya dalam tahap ini RGI mempersiapkan juga kurikulum materi yang akan diajarkan pada siswa tidak hanya bertumpu pada instruktur dengan demikian akan lebih
jelas dan terarah mengenai pembelajaran yang hendak dicapai. Berkaitan dengan berbagai persiapan yang dilakukan berikut ini berbagai hal yang
dilakukan RGI dalam pelaksanaan kegiatan pelatihan meliputi beberapa unsur yang harus ada yaitu:
a. Peserta Pelatihan
Berkaitan dengan tahap persiapan, adanya peserta yang mengikuti pelatihan merupakan hal yang penting, tanpa adanya peserta mustahil program PETC akan
berjalan, karena peserta merupakan objek dari program itu sendiri yakni kaum dhuafa, berkaitan dengan kaum dhuafa berdasarkan informasi yang penulis
dapatkan di lapangan mereka berasal dari berbagai latar belakang keadaan keluarga seperti anak jalanan, anak yatim, pemulung, pengamen yang berasal dari berbagai
daerah yakni, Depok, Bogor, Lampung, Bekasi, Jakarta, Palembang, Solo, Pati dan Batam.
51
Adapun mengenai jumlah siswa yang mengikuti program kegiatan di RGI pada bulan ajaran Agustus-Desember 2010 dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:
51
Wawancara Penulis dengan Siswa RGI, Salah Seorang Kordinator siwa, Depok, 10 Desember 2010.
55
Tabel 4.1 Jumlah Siswa RGI
Periode Agustus-Desember 2010 No
Kelas Jumlah siswa
1 Desain Grafis dan Animasi
8 2
Teknik Komputer dan Informatika 15
3 Fotografi Videografi
14 4
Menjahit dan Tata busana 16
5 Jumlah
53
Sumber: Rumah Gemilang Indonesia Depok
b. Instruktur Pelatih
Berkaitan dengan tahap persiapan selanjutnya ialah adanya unsur pelatih yang mempunyai peran penting juga terhadap pelaksanaan program, mengenai tenaga
pelatih atau instruktur RGI mempunyai kriteria khusus dalam perekrutannya sehingga pelatih yang ada merupakan pelatih yang mempunyai SDM yang bagus
yang mampu memberikan pelatihan dan pengajaran ilmu kepada siswa. Dalam pelaksanaan pelatihannya, RGI mempunyai 14 Instruktur yang
membidangi 5 katagori kegiatan yang dilaksanakan yaitu kelas menjahit dan tata busana, kelas teknik komputer dan informatika, kelas fotografi dan videografi,
kelas desian grafis dan animasi serta kegiatan mental dan spiritual.
52
52
Wawancara Penulis dengan Bapak Agus Nafi, Salah Seorang Manger RGI, Depok, 10 Desember 2010.
56
Adapun berbagai peran insturktur dalam kegiatan RGI berdasarkan observasi yang penulis lakukan diketahui ada beberpa peran ialah sebagai berikut:
1. Peranan Sebagai Pengajar. Dalam kaitannya instruktur sebagai
pengajaran dari hasil observasi peneliti adanya berbagai kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh pelatih dengan siswa yang
memberikan materi atau pengetahuan seputar kegiatan yang diikutinya hal tersebut merupakan bukti peran pelatih sebagai
pengajar.
2. Peranan Sebagai Pemimpin Kelas. Para pelatih di RGI juga bisa
disebut sebagai pemimpin kelas karena telah melaksanakan perancanaan, pelaksanaan dan penilaian. Namun dari segi
pengawasan sebagai sisi pemimpin kelas yang diungkapkan dalam teori ini kurang dilaksanakan, hal ini terlihat masih banyaknya peserta
yang bercanda dan tidak serius ketika pelatihan berlangsung sehingga menganggu suasana kelas.
53
3.
Peranan Sebagai Pembimbing. Dalam peran pelatih sebagai
pembimbing penulis melihat adanya peran tersebut dalam proses pelaksanaan kegiatan, hal tersebut dapat dilihat dari berbagai kegitan
yang dilaksanakan yang tidak hanya memberikan pelatihan tetapi juga
mengarahkan dan membimbing siwai. Sebagaimana hal tersebut
53
Wawancara Penulis dengan Ibu Siti Syarifah, Bagian Keuangan Dan administrasi, Depok, 10 Desember 2010.
57
dikatakan oleh salah seorang instruktur pada penulis yang
mengatakan:
“ Peran instruktur tidak hanya sebatas memberi materi dan pelatihan saja tetapi juga memberikan pengarahan dan
bimbingan yang dilakukan dari awal pembelajaran hingga akhir proses tersebut”
.54
4.
Peranan Sebagai Fasilitator. Peranan ini kurang dijalankan dengan
baik karena banyak peserta yang terlihat pasif dan hanya menerima materi yang diberikan. Untuk peranan ini sama dengan peranan di
atas.
5. Peranan Sebagai Ekpeditor. Peranan ini sudah dilakukan oleh para
pelatih.
6. Peranan Sebagai Pembelajaran. Peranan ini sudah dilakukan oleh
setiap pelatih. Karena materi yang diberikan untuk peserta di RGI disusun oleh pelatih sendiri. Namun, untuk waktu pemberian materi
kadang tidak tepat.
55
7.
Peranan Sebagai Pengawas. Peranan ini sangat kurang dilaksanakan
karena dapat dilihat dari banyaknya peserta yang santai-santai saja pada saat jam pelatihan berlangsung. Tetapi pelatih juga
mengandalkan ketua kelas dalam hal pengawasan ini.
56
8.
Peranan Sebagai Motivator. Dalam peranannya seorang pelatih
sebagai motivator para instruktur melakukan berbagai dorongan dan bimbingan mental kepada siswa, sebagaimana hal tersebut dikatakan
54
Wawancara Penulis dengan Ibu Inayah, Salah Seorang Instruktur Tata Busana, Depok, 10 Desember 2010.
55
Wawancara Penulis dengan Ibu Inayah, Salah Seorang Instruktur Tata Busana, Depok, 10 Desember 2010.
56
Observasi Peneliti, Depok, 10 Desember, 2010.
58
oleh manager kepada penulis bahwa dalam pelaksanaan berbagai kegiatan para sisiwa tidak hanya diberikan pelatihan saja tetapi juga
dibimbing mental dan akhlaknya.
57
9. Peranan Sebagai Evaluator. Peranan ini sudah dilakukan oleh setiap
pelatih karena para pelatih sendiri yang melakukan evaluasi terhadap
pesertanya.
10. Peranan Sebagai Penyidik Sikap dan Nilai. Untuk peranan ini pelatih
hanya melakukan penyelidikan terhadap sikap para peserta tanpa melakukan penyelidikan terhadap sistem nilai yang dijadikan panutan
hidup seorang peserta.
Secara umum peran instruktur yang ada di RGI sudah baik dan peran yang ada sesuai dengan fungsi peran yang dimaksudkan oleh salah seorang tokoh
manajemen yakni Oemar Hamalik. Dari berbagai peran instruktur di atas dapat penulis simpulkan bahwa secara
umum peran instruktur yang ideal tidak hanya memposisikan sebagai pemberi materi saja tetapi mencakup peran lain artinya ada peran instrukur yang dapat
mempengaruhi keberhasilan siswa didik misalnya jauh dekatnnya hubungan emosional antara siswa didik dengan instruktur pastinya akan mempengaruhi satu
sama lain. c.
Lamanya Waktu Pelatihan Adapun waktu tempuh dalam menyelesaikan berbagai kegiatan pelatihan bagi
siswa RGI dilakukan selama 4 bulan yang dilaksanakan berdasarkan
57
Wawancara Penulis dengan Agus Nafi, Salah Seorang Manager RGI, Depok, 10 Desember 2010.
59
jadwal harian yang dilaksanakan setiap hari yaitu, senin-sabtu yang dimulai dari Jam 08.30 WIB - Jam 12.00 WIB bagi kelas pagi dari Jam 13.00 WIB - -04.00
WIB.
58
Dari alokasi waktu yang digunakan di RGI secara umum masih baik digunakan namun akan lebih efektif jika alokasi waktu yang diberikan disesuaikan dengan
kemampuan siswa dalam memahami pelatihan yang diberikan, karena tidak semua siswa mempunyai daya kemampuan yang sama didalam memahami materi yang
disampaikan. Sebagaimana yang dikatakan salah seorang siwa didik kepada penulis bahwa
”Saya sangat sulit dalam memahami pelajaran komputer”
59
Dengan demikian alokasi waktu idealnya menurut penulis diperpanjang paling tidak ada waktu khusus bagi siswa yang mempunyai kesulitan dalam memahami
pelatihan misalnya dapat diperpanjang dari 4 bulan bisa menjadi enam bulan. d.
Metode Pelatihan Ada berbagai macam metode dalam melakukan pelatihan. Adapaun berbagai
metode yang dilakukan RGI, dalam pelaksanaan pelatihan sebagai berikut:
1. Metode ceramah, Metode ini sudah dilakukan di RGI oleh setiap
pelatih maupun guru dalam bimbingan sosial serta bimbingan mental dan spiritual.
58
Wawancara Penulis dengan Ibu Inayah, Salah Seorang Instruktur Tata Busana, Depok, 10 Desember 2010.
59
Wawancara Penulis dengan Astrid, Salah Seorang siswi, Depok, 10 Desember 2010.
60
2. Metode tanya jawab, Untuk metode ini sudah digunakan, namun tidak
secara maksimal. Metode ini biasanya dilakukan di akhir sesi dengan pelatih menanyakan apakah ada pertanyaan dari peserta, jika tidak ada
pertanyaan dari peserta maka pelatih tidak memancingnya dan hanya mengakhiri pertemuan tersebut.
3. Metode demonstrasi, Metode ini bisa juga disebut metode praktek. Di
RGI sendiri metode praktek sudah dilakukan tetapi tidak secara maksimal, karena adanya keterbatasan sarana dan prasarana untuk
melakukan praktek terhadap semua peserta. 4.
Metode diskusi, Dalam pelaksanannya metode ini digunakan dalam kegiatan kultum yang dilakukan secara bersama dan rutinitas sesudah
shalat berjamaah yaitu setelah shalat Dzuhur, Ashar dan shalat Dhuha.
Dari hasil penelitian di atas diketahui RGI sudah mempunyai metodologi pembelajaran yang baik, sehingga secara sistematis semua kegiatan pembelajaran
akan berjalan lebih baik, namun satu sisi penulis menemukan juga ketidak efektifan dalam prakteknya. Tentunya dalam penerapan metodologi hendaknya
selalu diimbangi dengan ketepatan dalam prakteknya, misalnya dengan meminta masukan kepada siwa. Dengan demikian dapat mengurai ketidak efektifan
pembelajaran dan tidak ada keluhan bagi siwa seperti yang dilakukan oleh salah seorang pelatih, mengatakan bahwa:
“ Dalam pelaksanaan pelatihan lebih sering menggunakan melakukan sistem praktek dibandingkan dengan pemberian
61
materi hal ini bertujuan agar siswa lebih focus dan cepat dalam mengusai keterampilan yang diberikan.
”
60
Jadi, seharusnya dengan porsi yang lebih besar untuk praktek, para peserta seharusnya juga lebih cepat memahami dan mengerti dari materi tersebut. Artinya
peserta pelatihan seharusnya lebih cakap dalam melakukan praktek. e.
Media Adapun media yang digunakan dalam berbagai kegiatan yang dilaksanakan
RGI dari observasi yang penulis lakukan diketahui bahwa dalam rangka menunjang pelaksanaan pelatihan bagi siswa RGI memfasilitasi dengan berbagai
media pelatihan meliputi beberapa media yaitu: 1.
Mesin jahit digunakan dalam rangka pelatihan keterampilan menjahit dengan harapan memiliki kompetensi dan perancangan busana,
2. Komputer sebagai alat penunjang bagi siswa yang mengikuti kegiatan
pelatihan desain grafis dan animasi serta teknik komputer dan informatika dengan kompetensi sebagai praktek komputer, layouter, web desiner dan
sebagainya. 3.
Kamera fhoto Digunakan sebagai sarana pelatihan siswa yang ingin melatih kemampuan sebagai fhotografer, camera person, photo Journalis dan video
editing.
60
Wawancara Penulis dengan Bapak Rahmat,Salah Seorang Instruktur Komputer, Depok, 10 Desember 2010.
62
f. Tempat pelatihan
Adapun tempat yang dijadikan objek dalam penelitian ini ialah di Rumah Gemilang Indonesia RGI LAZ Al-Azhar Peduli Ummat Jl. Pengasinan RT 0106
Sawangan Depok-16518 Telp: 0251. 8610547, 8610288, 8610382. Fax: 021 68160770.
g. Jadwal
Berkaitan dengan pengaturan jadwal dalam pelaksanaan pelatihan yang diterapkan di Kelas reguler diselenggarakan selama 4 bulan. Tiga bulan pelatihan
teori dan praktek dan satu bulan pemagangan. Sistem belajar fullday hari Senin - hari Jumat. Senin - Kamis materi khusus keterampilan dan keahlian, Jumat-nya
materi umum semua peserta.
61
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel jadwal di bawah ini sebagai berikut:
Tabel 4.2 Waktu Pelatihan
NO HARI
JAM MATERI
1 Senin-kamis
07.30-09.00 WIB,
Materi dan
pendampingan mental spiritual
2 Senin-kamis
09.00-12.00 WIB,
Materi keterampilan masing- masing kelas
3 Senin-kamis
12.00-13.30 WIB,
Istirahat, sholat
dhuhur berjamaah, kuliah dhuhur dan
makan siang bersama.
4 Senin-kamis
13.00-15.30 WIB,
Lanjutan materi keterampilan.
5 Senin-kamis
15.30-16.00 WIB,
Sholat ashar
berjamaah, taushiyah
ashar dan
doa bersama oleh peserta RGI
6 Jumat
07.30-09.00 WIB,
Materi dan
pendampingan mental spiritual
7 Jumat
09.00-11.30 WIB,
Materi umum menulis kreatif
61
Wawancara Penulis dengan Bapak Agus Nafi, Salah Manger RGI, Depok, 10 Desember 2010.
63
8 Jumat
11.30-13.30 WIB,
Istirahat, sholat Jumat Dhuhur dan makan siang bersama
9 Jumat
13.30-15,30 WIB,
Materi umum capacity dan institutionality building
10 Jumat
15.30-16.00 WIB,
Sholat ashar
berjamaah, taushiyah
ashar dan
doa bersama oleh peserta RGI.
Sumber: Rumah Gemilang Indonesia Depok
2. Tahap Assesment
Proses Assesment yang dilakukan di RGI adalah dengan mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan siwa dengan cara menilai minat dan bakat pada peserta yang
hendak mengikuti PETC ini sehingga dalam pelaksanaannya RGI mampu memberikan kegiatan dan pelatihan yang dibutuhkan oleh peserta.
3. Tahap Formulasi Perencanaan
Dalam tahapan ini RGI membuat sebuah program yakni PETC sebagai solusi berbagai masalah yang dihadapi kaum dhuafa khususnya dalam peningkatan kualitas
sumber daya manusia yakni dengan memberikan berbagai pelatihan dan keterampilan dengan tujuan dapat mensejahterakan kehidupan kaum dhuafa yang lebih baik.
Sebagaimana yang dikatakan oleh Manager RGI yang mengatakan bahwa: ”Meningkatakan tarap ekonomi siwa untuk mendapatkan kehidupan yang
lebih baik, mandiri, berjiwa sosial dan memiliki nilai-nilai agama dengan baik.”
62
4. Tahapan Pelaksanaan Program
Berkaitan dengan tahapan pelaksanaan yang dilakukan dalam program yang dilakukan RGI meliputi tahap rekrutmen dimana dalam proses rekrutmen, RGI
62
Wawancara Penulis dengan Bapak Agus Nafi, Salah Manger RGI, Depok, 10 Desember 2010.
64
tidak mengadakan test tertulis dan psikotest. Status jenjang pendidikan yang dibuktikan dengan ijazah kelulusan juga tidak menjadi standard dan persayaratan utama. Model
seleksi RGI adalah wawancara yang mendalam kepada pendaftar tentang background keluarga, pendidikan, motivasi serta kesungguhan calon peserta pelatihan.
Setelah melalui tahapan wawancara, calon peserta disurvei oleh tim survei RGI ke tempat tinggal masing-masing calon peserta. Verifikasi dan Cek and Ricek data-data di
wawancara dan kondisi real di lapangan inilah yang sangat menentukan siapa saja yang akan dipilih jadi siswa yang dapat mengikuti program pelatihan
.
63
5. Tahap Evaluasi
Dalam tahap ini RGI melakukan pengawasan dan pengontrolan terhadap program yang dilaksanakan yakni dengan memberikan penilaian kepada siswa dengan melihat
sejauh mana siswa memahami berbagai kegiatan dalam program tersebut dengan berbagai penilaian seperti sejauh mana siswa dapat mengusai materi yang diberikan,
dalam hal ini RGI memberikan penilaian berupa magang dan menilainya ketika sudah mengikuti program di RGI yakni dengan melihat keadaan atau aktivitas yang dilakukan
oleh para alumni pelatihan. 6.
Tahap Terminasi Dalam tahap ini RGI melakukan pemutusan hubungan secara formal dengan siswa
didik yang dilakukan pada tiap akhir pembelajaran namun dalam pelaksanannya RGI tidak memutuskan begitu saja melainkan melakukan
63
Ibid, Depok, 10 Desember 2010.
65
hubungan komunikasi dengan baik dengan para alumni dan memberikan berbagai informasi khususnya mengenai lowongan kerja.
B. Kegiatan PETC dalam meningkatkan kualitas kaum dhuafa di Rumah Gemilang