E. Pengertian  Kualitas
Menurut  Kamus  Besar  Bahasa  Indonesia ,  kata  “kualitas”  berarti  tingkat
baik  buruknya  sesuatu,  sedangkan  berkualitas  adalah  mempunyai  kualitas, bermutu baik.
44
Davis dalam Yamit membuat definisi kualitas yang lebih luas cakupannya yaitu  kualitas  merupakan  suatu  kondisi  dinamis  yang  berhubungan  dengan
produk,  jasa,  manusia,  proses  dan  lingkungan  yang  memenuhi  atau  melebihi harapan. Pendekatan yang dikemukakan Davis menegaskan bahwa kualitas bukan
hanya  menekankan  pada  aspek  akhir  yaitu  produk  dan  jasa  tetapi  juga menyangkut kualitas manusia, kualitas proses dan kualitas lingkungan. Sangatlah
mustahil  menghasilkan  produk  dan  jasa  yang  berkualitas  tanpa  melalui  manusia dan produk yang berkualitas.
45
Dari uraian di atas dapat penulis pahami bahwa kulitas adalah tingkat baik buruknya atau taraf sesuatu. Adapun pengertian dalam penelitian ini lebih kepada
baik buruknya atau tinggi rendahnya keadaan SDM yang dimiliki kaum dhuafa.
F. Pengertian Dhuafa
Perkataan Dhuafa dalam kosa kata Al-Quran merupakan bentuk jama dari perkataan  dari  kata
dha’fa, yadhu’ufu, dhua’fan  atau dha’fa  yang secara umum mengandung  dua  pengertian,  lemah  dan  berlipat  ganda.  Tentu  saja  yang
44
Tim Penyusun, Kamus Besar,  h. 502.
45
Arianto,  Artikel  diakses  tanggal  30  Agusutus  2009  dari  http:smileboys.blogspot.com 2008 07pengertian-kualitas.html
38
dimaksudkan dalam konteks pembahasan ini dhua‟fa secara literal berarti orang- orang yang lemah.
46
Dari  pengertian  di  atas,  lebih  banyak  kategori dha”if  fi  al-hadi  yang
terjadi  di  Indonesia  yakni  lemah  karena  keadaan  sosial  ekonomi  yang dihadapinya,  ini  semata-mata  terjadi  bukan  karena  keterbatasan  yang  dimiliki
masing-masing individu masyarakat secara fisik maupun intelektual. 1.
Kriteria Dhuafa Adapun beberapa penyebab kemiskinan.
47
a. Kemiskinan  yang  disebabkan  oleh  kelemahan  fisik  yang  menjadi
penghalang dirinya dalam mendapatkan penghasilan yang besar. b.
Kemiskinan  yang  disebabkan  oleh  ketidakmampuan  untuk  mencari pekerjaan,  karena  ditutupnya  pintu-pintu  pekerjaan  yang  halal  sesuai
dengan keadaan para fakir miskin tersebut. c.
Kemiskinan ketiga ini bukan disebabkan karena pengangguran atau karena ia  tidak  menemukan  pekerjaan  yang  sesuai,  tetapi  pada  kenyataanya  ia
bekerja  dan  mendapatkan  penghasilan  tetap.  Namun  sayangnya penghasilan  dan  pemasukan  tidak  seimbang  dengan  pengeluaran.
Pendapatannya  tidak  mampu  memenuhi  semua  kebutuhannya  dan  tidak mampu mewujudkan kecukupan.
48
46
Asep  Usman  Ismail,  Pengamalan  Al- Quran  Tentang  Pemberdayaan  Dhua’fa,Jakarta
:Dakwah Press UIN Syarief Hidayatullah, 2008 , cet-1. h. 11.
47
Ibid, h. 10.
48
Qardhawi, Sprektrum Zakat, h 30-34
39
BAB III GAMBARAN UMUM RUMAH GEMILANG INDONESIA
LAZ AL-AZHAR PEDULI UMMAT
A. Latar belakang LAZ Al-Azhar Peduli Ummat
Al-Azhar  Peduli  Ummat  adalah  lembaga  amil  zakat  yang  dibentuk  oleh pesantren  Islam Al-Azhar untuk  mengelola dana  zakat,  infak, dari muzaki untuk
disalurkan kepada Mustahik sebagai hak mereka lembaga ini resmi dibentuk oleh badan  pengurus  Yayasan  Pesantren  Islam  YPI  Al-Azhar  pada  tanggal  1
Desember  2004  melaluli  SK  Nomor  079XIIKEPBPYPIA1425.  2004  yang ditanda  tangani  oleh  ketua  badan  pengurus  YPI  Al-azhar  yaitu  oleh  bapak  H.
Rusydi Hamka dan sekertaris bapak H. Nasroulah Hamzah.  yang beralamat di Jl. Sisingamaharaja, Kebayoran Baru Jakarta Selatan.
Sesuai  dengan  Undang-Undang  No.38  tahun  1999,  tentang  pengelolaan Zakat dilakukan oleh pemerintah yaitu:
a. Pusat oleh menteri Agama
b. Daerah Provinsi oleh Gubernur atas usul kepala kantor wilayah Departemen
Agama Provinsi LAZ  Al-
Azhar  “Menjadi  institusi  pengelola  zakat  yang  amanah  dan profesional dalam penyelenggaraan berbagai  program  pemberdayaan ummat dan
mempunyai  misi  untuk  menyalurkan  zakat,  infak  dan  shadaqah,  menghimpun dana  pengelola  ZIS  secara  profesional  dan  transfaran,  menjadikan  jembatan
40