25 perusahaan berharap para pengguna laporan keuangan akan
membaca ”good news” kinerja perusahaan.
2.1.4.3. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan merupakan variabel penduga yang banyak digunakan untuk menjelaskan variasi pengungkapan dalam
laporan tahunan perusahaan. Semakin besar ukuran perusahan yang dimiliki perusahaan berarti semakin besar aktiva yang bisa
dijadikan jaminan untuk memperoleh utang sehingga struktur modal akan meningkat. Hal ini berkaitan dengan teori
agresi,dimana perusahaan besar yang memiliki biaya keagenan yang lebih besar akan mengungkapkan informasi yang lebih luas
untuk mengurangi biaya keagenan tersebut Safitri, 2011. Skala ukuran perusahaan dapat mempengaruhi luas
pengungkapan informasi dalam laporan keuangan mereka. Maka, perusahaan besar akan mengungkapkan informasi sosial atau
tanggung jawab sosial lebih banyak daripada perusahaan kecil. Secara teoritis perusahaan besar merupakan entitas bisnis yang
tidak lepas dari resiko tekanan politis yang lebih besar dibandingkan perusahaan kecil.
Ukuran perusahaan diatur dalam UU RI NO.20 Tahun 2008. Peraturan tersebut menjelaskan 4 jenis ukuran perusahaan
yang dapat dinilai dari jumlah penjualan dan asset yang dimiliki
26 oleh perusahaan. Empat jenis ukuran perusahaan sesuai dengan UU
RI NO.20 Tahun 2008 antara lain Indriani, 2011: a.
Perusahaan dengan usaha ukuran mikro, yaitu memiliki kekayaan bersih ≤ Rp50.000.000,- tidak termasuk tanah
dan bangunan dan memiliki jumlah penjualan ≤ Rp. 300.000.000,-.
b. Perusahaan dengan usaha ukuran kecil, yaitu memiliki
kekayaan bersih Rp. 50.000.000,- sampai Rp. 500.000.000,- tidak termasuk tanah dan bangunan serta memiliki jumlah
penjualan Rp. 300.000.000,- sampai dengan Rp. 2.500.000.000,-.
c. Perusahaan dengan usaha ukuran menengah, yaitu memiliki
kekayaan bersih
Rp. 500.000.000,-
sampai Rp.
10.000.000.000,- tidak termasuk tanah dan bangunan serta memiliki jumlah penjualan Rp. 2.500.000.000,- sampai
dengan Rp.50.000.000.000,-.
d. Perusahaan dengan usaha ukuran besar, yaitu memiliki
kekayaan bersih ≥ Rp. 10.000.000.000,- tidak termasuk tanah dan bangunan serta memiliki jumlah penjualan ≥ Rp.
50.000.000.000,-.
Dikaitkan dengan teori agensi, dimana perusahaan besar yang memiliki biaya keagenan yang lebih besar akan
mengungkapkan informasi yang lebih luas untuk mengurangi biaya keagenan tersebut Sitepu, 2011. Perusahaan lebih yang besar
pengaruhnya terhadap masyarakat akan memiliki pemegang saham yang mungkin memperhatikan program sosial yang dibuat
perusahaan danlaporan
tahunan akan
digunakan untuk
menyebarkan informasi tentang tanggung jawab sosial tersebut.
2.1.4.4. Profil Perusahaan