26 oleh perusahaan. Empat jenis ukuran perusahaan sesuai dengan UU
RI NO.20 Tahun 2008 antara lain Indriani, 2011: a.
Perusahaan dengan usaha ukuran mikro, yaitu memiliki kekayaan bersih ≤ Rp50.000.000,- tidak termasuk tanah
dan bangunan dan memiliki jumlah penjualan ≤ Rp. 300.000.000,-.
b. Perusahaan dengan usaha ukuran kecil, yaitu memiliki
kekayaan bersih Rp. 50.000.000,- sampai Rp. 500.000.000,- tidak termasuk tanah dan bangunan serta memiliki jumlah
penjualan Rp. 300.000.000,- sampai dengan Rp. 2.500.000.000,-.
c. Perusahaan dengan usaha ukuran menengah, yaitu memiliki
kekayaan bersih
Rp. 500.000.000,-
sampai Rp.
10.000.000.000,- tidak termasuk tanah dan bangunan serta memiliki jumlah penjualan Rp. 2.500.000.000,- sampai
dengan Rp.50.000.000.000,-.
d. Perusahaan dengan usaha ukuran besar, yaitu memiliki
kekayaan bersih ≥ Rp. 10.000.000.000,- tidak termasuk tanah dan bangunan serta memiliki jumlah penjualan ≥ Rp.
50.000.000.000,-.
Dikaitkan dengan teori agensi, dimana perusahaan besar yang memiliki biaya keagenan yang lebih besar akan
mengungkapkan informasi yang lebih luas untuk mengurangi biaya keagenan tersebut Sitepu, 2011. Perusahaan lebih yang besar
pengaruhnya terhadap masyarakat akan memiliki pemegang saham yang mungkin memperhatikan program sosial yang dibuat
perusahaan danlaporan
tahunan akan
digunakan untuk
menyebarkan informasi tentang tanggung jawab sosial tersebut.
2.1.4.4. Profil Perusahaan
Profil adalah salah satu perbedaan karakteristik yang digunakan untuk menguji pengungkapan sosial. Profil ini terdiri
dari dua jenis yaitu high-profile dan low-profile. Perusahan high-
27 profil sebagai perusahaan yang memiliki consumer visibility, yang
memiliki tingkat resiko politik dan kompetisi yang tinggi Adikara, 2011. Profil yang high-profile memiliki kecenderung lebih banyak
dalam melakukan pengungkapan sosial daripada industri yang low- profile. Adikara, 2011
Menurut Yulfaida, 2012 dalam menyatakan bahwa kegiatan ekonomi perusahaan yang memodifikasi lingkungan,
seperti industri pertambangan lebih banyak mengungkapkan informasi tentang dampak lingkungan mereka dibanding
perusahaan jenis industri lain.
2.1.4.5. Ukuran Dewan Komisaris
Berkaitan dengan ukuran dewan komisaris, semakin besar jumlah anggota dewan komisaris maka akan semakin mudah untuk
mengendalikan dan monitoring yang dilakukan akan semakin efektif. Dewan komisaris merupakan wakil shareholder didalam
suatu entitas yang berbadan hukum perseroan terbatas. Selain sebagai wakil shareholder, dewan komisaris memiliki tugas untuk
mengawasi, memberikan pengarahan pada pengelola perusahaan yang dilaksanakan oleh manajemen direksi, dan bertanggung-
jawab untuk menentukan apakah manajemen memenuhi tanggung jawab mereka dalam mengembangkan, serta menyelenggarakan
pengendalian intern perusahaan.
28 Fungsi
dewan komisaris
merupakan mengawasi
pengelolaan perusahaan yang dilaksanakan oleh manajemen direksi dan bertanggung jawab untuk menentukan apakah
manajemen memenuhi
tanggung jawab
mereka dalam
mengembangkan dan menyelenggarakan pengendalian intern perusahaan.
Teori agensi telah digunakan secara luas dalam penelitain tentang dewan komisaris karena manajemen dengan tugas yang
besar maka dibutuhkan dewan komisaris yang banyak untuk mengawasi kegiatan manajemen. Hal ini dilakukan dengan
membagi dua tipe anggota dewan komisaris, yaitu: outside dan inside directors.
2.1.5. Perusahaan Manufaktur