22 perusahaan CSR. Untuk itu, pengungkapan tanggung jawab
sosial perusahaan diperlukan untuk mendapatkan nilai positif dan legitimasi dari masyarakat.
2.1.4. Karakteristik Perusahaan yang Mempengaruhi Pengungkapan
Tanggung Jawab Sosial
Karakteristik perusahaan
dapat menjelaskan
variasi luas
pengungkapan sukarela dalam laporan tahunan. Karakteristik perusahaan merupakan prediktor luas pengungkapan Sitepu 2009 Dalam penelitian
ini, karakteristik perusahaan yang mempengaruhi pengungkapan tanggung jawab sosial adalah leverage, profitabilitas, ukuran perusahaan, profil
perusahaan dan ukuran dewan komisaris.
2.1.4.1. Leverage
Leverage adalah penggunaan sumber daya memiliki beban tetap dengan harapan bahwa akan memberikan tambahan
keuntungan yang lebih besar daripada beban tetapnya sehingga akan meningkatkan keuntungan yang tersedia bagi pemegang
saham Herdiani, 2012. Perusahaan yang mempunyai proporsi hutang lebih besar, maka perusahaan dengan leverage yang tinggi
mempunyai kewajiban lebih untuk memenuhi kebutuhan informasi krediturnya Indriani, 2011. Leverage operasi merupakan
meningkatknya sumbangan biaya produksi tetap terhadap total biaya operasi pada berbagai tingkat penjualan.
Rasio ini merupakan struktur yang menyangkut struktur keuangan perusahaan. Struktur keuangan merupakan bagaimana
23 perusahaan mendanai aktivitasnya. Aktivitas perusahaan ditandai
dengan modal pemegang saham dan hutang jangka pendek. Variabel leverage dalam penelitian ini menggunakan Debt
Equity Ratio DER. Adapun jenis-jenis leverage antara lain Kasmir, 2010:
1. Debt to Equity Ratio DER
2. Debt to Aset Ratio
3. Long Term Debt to Equity Ratio
4. Times Interst Earned
5. Fixed Change Coverage
Teori keagenan memprediksi bahwa perusahaan dengan rasio leverage yang lebih tinggi akan mengungkapkan lebih banyak
informasi, karena biaya keagenan perusahaan dengan struktur modal seperti itu lebih tinggi
2.1.4.2. Profitabilitas
Profitabilitas merupakan faktor yang membuat manajemen menjadi
bebas dan
fleksibel untuk
mengungkapkan pertanggungjawaban sosial kepada pemegang saham Sitepu,
2009. Semakin tinggi tingkat profitabilitas dari perusahaan, maka semakin besar pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.
Variabel profitabilitas dalam penelitian ini menggunakan Return On Aset ROA.
Tanpa adanya keuntungan profit, perusahaan akan kesulitanuntuk menarik modal dari luar. Dalam melakukan analisis
pada perusahaan, bisa dilakukan dengan menganalisis laporan
24 keuangan perusahaan, dengan menggunakan anaisis rasio
keuangan. Rasio profitabilitas terdiri atas dua, yaitu: a.
Rasio profitabilitas yang berkaitan dengan penjualan. b.
Rasio profitabilitas yang berkaitan dengan investasi. Tujuan penggunaan rasio profitabilitas bagi perusahaan
maupun pihak luar perusahaan, yaitu: a.
Untuk menghitung atau mengukur laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode.
b. Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu
c. Untuk mengukur produktifitas seluruh dana perusahaan yang
digunakan baik modal sendiri maupun modal pinjaman. d.
Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang
e. Untuk mengukur produktifitas dari seluruh dana perusahaan
yang digunakan baik modal sendiri atau tujuan lainnya. f.
Untuk menilai laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. Berdasarkan teori legistimasi, argumen dalam hubungan
profitabilitas terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial adalah saat perusahaan memiliki tingkat laba yang tinggi, perusahaan
menganggap tidak perlu melaporkan hasil kinerja perusahaannya karena akan mengganggu informasi pada kesuksesan keuangan
perusahaan. Sedangkan, pada tingkat profitabilitas rendah,
25 perusahaan berharap para pengguna laporan keuangan akan
membaca ”good news” kinerja perusahaan.
2.1.4.3. Ukuran Perusahaan