3.9. Alur Penelitian
- Anak usia 6 sampai 12 tahun dengan atau tanpa gejala klinis kecacingan
- Mengisi data primer - Menyetujui informed consent
Dilakukan pengumpulan tinja dalam pot tinja yang sudah diberi nomor
Pemeriksaan tinja dilakukan dengan metode Kato
- Mengisi kuesioner yang dibagikan - Dilakukan pemeriksaan tinja dengan metode Katz
- Dilakukan pemeriksaan sediaan apus darah tepi pada kaca objek yang sudah diberi nomor untuk melihat profil
eosinofil - Dilakukan pemeriksaan kamar hitung Improved Neubauer
yang sudah diberi nomor untuk menghitung jumlah leukosit Anak yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi
Diberikan terapi antihelmintik
Universitas Sumatera Utara
3.10. Identifikasi Variabel Variabel bebas
Skala
Nilai eosinofil Numerik
Variabel tergantung Skala
Jumlah telur per gram tinja Numerik
3.11. Definisi Operasional Variabel Penelitian 3.11.1. Variabel Bebas
Nilai eosinofil adalah jumlah eosinofil dalam darah perifer yang diperiksa dengan melakukan pemeriksaan apusan darah tepi.
3.11.2. Variabel Tergantung
1. Infeksi A. lumbricoides bila dijumpai telur A. lumbricoides pada tinja melalui pemeriksaan mikroskopis dengan teknik hapusan tebal kuantitatif
Kato-Katz.
28
Dikatakan infeksi ringan jika terdapat 1 sampai 4 999 epg; infeksi sedang jika terdapat 5 000 sampai 49 999 epg; dan infeksi berat
jika terdapat 50 000 epg.
26
2. Infeksi T. trichiura bila dijumpai telur T. trichiura pada tinja melalui pemeriksaan mikroskopis dengan teknik hapusan tebal kuantitatif Kato-
Katz.
28
Dikatakan infeksi ringan jika terdapat 1 sampai 999 epg; infeksi
Universitas Sumatera Utara
sedang jika terdapat 1 000 sampai 9 999 epg; dan infeksi berat: jika terdapat 10 000 epg.
26
3.12. Rencana Pengolahan dan Analisa Data
Pengolahan data yang terkumpul menggunakan perangkat lunak statistik SPSS versi 19.0 dengan tingkat kebermaknaan P 0.05 dan interval
kepercayaan IK 95. Data deskriptif dinilai dengan melihat rerata, persentase, dan standar deviasi. Analisis data untuk mengetahui korelasi
antara nilai eosinofil dengan infeksi STH digunakan korelasi Pearson. Untuk melihat persamaan regresi korelasi antara nilai eosinofil dengan jumlah telur
per gram tinja pada infeksi STH digunakan persamaan regresi linier.
Universitas Sumatera Utara
BAB 4. HASIL PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di 2 sekolah dasar Sekolah Dasar Negeri 060969 dan Sekolah Dasar Negeri 064003 di kecamatan Medan Belawan yang
berjarak ± 15 km dari kota Medan selama bulan Februari dan Maret 2014. Di lokasi tersebut diperiksa 658 anak, diantaranya 74 anak tidak
mengembalikan pot, dan sisanya sebanyak 584 anak diperiksa terhadap adanya infeksi A. lumbricoides, T. trichiura, atau kedua jenis telur. Dari hasil
pemeriksaan tinja didapatkan 382 anak yang menderita kecacingan, diantaranya 142 anak positif menderita infeksi A. lumbricoides, 84 anak
positif menderita infeksi T. trichiura, dan 156 anak positif menderita infeksi campuran. Orang tua dari anak yang terinfeksi STH diminta persetujuan
untuk pengambilan sampel darah. Sebanyak 99 anak bersedia untuk dilakukan pengambilan sampel darah pada kaca objek yang sudah diberi
nomor dan vacuum blood tube 3 mL EDTA K3 yang sudah diberi nomor. Profil penelitian dapat dilihat pada Gambar 4.1.
Universitas Sumatera Utara