Desain Tempat dan Waktu Populasi dan Sampel Perkiraan Besar Sampel Persetujuan Informed Consent Etika Penelitian Cara Kerja

BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1. Desain

Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan potong lintang yang melihat korelasi antara nilai eosinofil dengan infeksi soil-transmitted helminth pada anak.

3.2. Tempat dan Waktu

Penelitian dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 060969 dan Sekolah Dasar Negeri 064003, Kecamatan Medan Belawan, Propinsi Sumatera Utara. Penelitian ini dilaksanakan selama 1 bulan mulai bulan Februari 2014 sampai Maret 2014.

3.3. Populasi dan Sampel

Populasi target adalah anak usia sekolah yang menderita ascariasis, trichuriasis, atau infeksi campuran. Populasi terjangkau adalah anak di Sekolah Dasar Negeri 060969 dan Sekolah Dasar Negeri 064003, Kecamatan Medan Belawan, Propinsi Sumatera Utara. Sampel adalah populasi terjangkau yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Cara pengambilan sampel yaitu pemilihan tidak berdasarkan peluang jenis consecutive sampling. Universitas Sumatera Utara

3.4. Perkiraan Besar Sampel

Besar sampel dihitung dengan menggunakan rumus sampel untuk koefisien korelasi dengan sampel tunggal, yaitu: 48 Z α + Z β n = + 3 0.5 ln [1+r1-r] n = besar sampel α = kesalahan tipe I = 0,05  Tingkat kepercayaan 95 Z α = deviat baku normal untuk α = 1,96 β = kesalahan tipe II = 0,2  Power kekuatan penelitian 80 Zβ = deviat baku normal untuk β = 0,842 r = korelasi minimal yang dianggap bermakna  r = 0.328 49 Dengan menggunakan rumus di atas, maka jumlah minimal sampel yang dibutuhkan adalah sebanyak 71 orang. 3.5. Kriteria Inklusi dan Eksklusi 3.5.1. Kriteria Inklusi 1. Anak yang berusia 6 sampai 12 tahun 2 Universitas Sumatera Utara 2. Dari hasil pemeriksaan Kato didapati telur A. lumbricoides, T. trichiura, atau campuran

3.5.2. Kriteria Eksklusi

1. Tidak mengembalikan pot yang berisi tinja untuk pemeriksaan Kato-Katz 2. Menolak dilakukan pengambilan sampel darah 3. Anak yang menderita penyakit alergi misalnya, asma, dermatitis atopi, reumatologi, keganasan, imunodefisiensi, gastrointestinal, dan infeksi parasit selain soil-transmitted helminth 4. Anak yang memiliki riwayat konsumsi obat antihelmintik dalam 3 bulan terakhir 5. Anak yang sedang mengkonsumsi obat-obatan yang dapat mempengaruhi nilai eosinofil misalnya, glukokortikoid, obat myelosupresif, interferon alfa, antihistamin, kromolin, siklosporin, inhibitor dan antagonis leukotrien, dan inhibitor fosfodiesterase

3.6. Persetujuan Informed Consent

Semua sampel penelitian akan diminta persetujuan dari orang tua setelah dilakukan penjelasan terlebih dahulu. Formulir penjelasan terlampir dalam usulan penelitian ini. Universitas Sumatera Utara

3.7. Etika Penelitian

Penelitian ini telah disetujui oleh Komite Etik Penelitian Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

3.8. Cara Kerja

1. Membuat perjanjian terlebih dahulu dengan orang tua anak di lokasi penelitian melalui kepala sekolah. 2. Orang tua pasien diberikan penjelasan mengenai korelasi antara nilai eosinofil dengan infeksi soil-transmitted helminth pada anak. 3. Orang tua pasien diminta persetujuan agar anak boleh diikutsertakan dalam penelitian ini. 4. Dilakukan pengumpulan data primer identitas pribadi dan data orang tua. 5. Pot tinja yang sudah diberi nomor dibagikan pada anak-anak yang memenuhi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. 6. Pot tinja tersebut diisi dengan tinja sekitar 100 mg sebesar kelereng atau ibu jari tangan pada hari berikutnya. Tinja diambil pada pagi hari saat anak sedang buang air besar, tidak boleh terkena air atau lantai kamar mandi. 7. Tinja yang terkumpul diperiksa dengan metode pemeriksaan Kato oleh analis terlatih di Laboratorium Klinik Ilmu Kesehatan Anak Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara Umum Pusat Haji Adam Malik dan peneliti pada hari yang sama dengan pengumpulan tinja. 8. Hasil pemeriksaan yang menunjukkan adanya telur A. lumbridoides, T. trichiura, atau kedua jenis telur, maka akan dilakukan pemeriksaan Katz untuk menghitung jumlah epg lihat Lampiran 6. 9. Anak yang menunjukkan adanya telur A. lumbridoides, T. trichiura, atau kedua jenis telur, dilakukan pengambilan sampel darah perifer lihat Lampiran 7 pada tengah hari pukul 10.00 WIB sampai 12.00 WIB di kaca objek yang sudah diberi nomor dan vacuum blood tube 3 mL EDTA K3 yang sudah diberi nomor pada hari berikutnya. 10. Sediaan apus darah tepi tersebut difiksasi menggunakan methanol, kemudian dilakukan pewarnaan lihat Lampiran 9. 11. Dilakukan pengumpulan data melalui pengisian kuesioner oleh orang tua anak dengan bantuan pewawancara menggunakan panduan kuesioner yang telah ada. 12. Kuesioner langsung dikumpulkan pada hari yang sama dengan pembagian kuesioner. 13. Anak-anak yang menderita ascariasis, trichuriasis, atau infeksi campuran ascariasis dan trichuriasis diberikan terapi antihelmintik berupa albendazole dosis tunggal 400 mg. 14. Dilakukan pemeriksaan sediaan apus darah tepi untuk menghitung jumlah eosinofil dan pemeriksaan kamar hitung Improved Neubauer Universitas Sumatera Utara untuk menghitung jumlah leukosit pada masing-masing anak lihat Lampiran 10 dan Lampiran 11 oleh analis terlatih di Laboratorium Klinik Ilmu Kesehatan Anak Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik dan peneliti. Universitas Sumatera Utara

3.9. Alur Penelitian

Dokumen yang terkait

Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

7 89 130

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Independensi Auditor dalam Pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah di Lingkungan Provinsi Sumatera Utara

5 76 116

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Independensi Auditor Dalam Pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Di Lingkungan Provinsi Sumatera Utara

3 61 116

Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

0 40 109

2. Biaya Penelitian - Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

0 0 30

Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

0 1 6

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Infeksi parasit soil-transmitted helminth 2.1.1. Definisi - Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

0 0 18

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) - Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

0 2 30

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian - Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

0 0 11

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Independensi Auditor dalam Pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah di Lingkungan Provinsi Sumatera Utara

0 0 11