Berdasarkan data statistik Badan Pusat Statistik Kabupaten Tapanuli Utara tahun 2007 jumlah penduduk di Kecamatan Tarutung berjumlah 38.404 jiwa, dimana
90 diantaranya adalah suku Batak Toba.
4. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah orang-orang Batak Toba yang pernah melakukan pengangkatan anak yang berada di Kecamatan Tarutung, Kabupaten
Tapanuli Utara. Oleh karena pengangkatan anak mempunyai karakteristik tersendiri, maka
teknik pengambilan sampel yang paling mendekati adalah dengan teknik purposive sampling.
34
Jumlah sampel yang diambil sebanyak 15 responden dan untuk melengkapi data primer, diambil juga data sekunder berupa 2 Penetapan Pengadilan
tentang Pengangkatan Anak dan data tambahan dari beberapa informan, antara lain : a.
Notaris sebanyak 1 orang. b.
Pemuka Adat yang berdomisili di Kecamatan Tarutung sebanyak 3 orang. c.
Ketua Pengadilan Tarutung.
5. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan cara,yaitu :
34
Burhan Ashshofa, Metode Penelitian Hukum, Rineka Cipta, Jakarta, 1996, hlm. 92.
Pita Christin Suzanne Aritonang : Kedudukan Anak Angkat Dalam Hukum Adat Batak Toba Setelah Berlakunya..., 2008 USU e-Repository © 2008
a. Penelitian Kepustakaan library research yaitu menghimpun data dengan
melakukan penelaahan bahan kepustakaan atau data sekunder yang meliputi bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tertier.
b. Penelitian lapangan field research untuk mendapatkan data primer dari
responden dan informan. dengan melakukan wawancara.
35
6. Alat Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan hasil yang objektif dan dapat dibuktikan kebenarannya serta dapat dipertanggungjawabkan hasilnya, maka data dalam penelitian ini
diperoleh melalui alat pengumpulan data yang dilakukan dengan menggunakan cara sebagai berikut :
a. Studi dokumen dengan menggunakan check list, yaitu meneliti dan mempelajari
serta menganalisa bahan kepustakaan. b.
Wawancara interview langsung dengan para responden dengan menggunakan daftar pertanyaan sebagai pedoman wawancara.
7. Analisis Data
Analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya kedalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar.
36
Setelah data primer dan data
35
Hermawan Warsito, Pengantar Metodologi Penelitian, PT. Gramedia Pustaka Umum, Jakarta, 1997, hlm. 71.
36
Lexy J. Moleong, Metodologi Kualitatif, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2004, hlm. 103.
Pita Christin Suzanne Aritonang : Kedudukan Anak Angkat Dalam Hukum Adat Batak Toba Setelah Berlakunya..., 2008 USU e-Repository © 2008
sekunder diperoleh, selanjutnya akan dianalisis melalui tiga tahapan, yaitu tahap persiapan, tahap tabulasi dan tahap penarikan kesimpulan.
Pada tahap persiapan, data primer dan data sekunder yang telah diperoleh diedit. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah data-data yang diperoleh sudah
mencukupi dan juga untuk menghindari kemungkinan terjadi data yang kurang lengkap.
Selanjutnya, data primer dan data sekunder yang terkumpul dianalisis secara kualitatif. Penarikan kesimpulan dilakukan dengan menggunakan metode induktif.
Setelah melakukan analisis, maka kesimpulan yang didapat sebagai jawaban dari permasalahan yang terjadi.
Pita Christin Suzanne Aritonang : Kedudukan Anak Angkat Dalam Hukum Adat Batak Toba Setelah Berlakunya..., 2008 USU e-Repository © 2008
BAB II MOTIVASI ORANG BATAK TOBA
DI KECAMATAN TARUTUNG DALAM MELAKUKAN PENGANGKATAN ANAK
A. Gambaran Umum Pengangkatan Anak
Ada beberapa istilah yang dikenal dalam pengangkatan anak di Indonesia, misalnya adopsi berasal dari bahasa Belanda yaitu adoptie, mupu anak di Cirebon,
ngukut anak di Sunda Jawa Barat, nyentanayang di Bali, mangain anak di Batak Toba, mulang jurai di Rejang, ngukup anak di suku Dayak Manyan, anak pulung
di Singaraja, napuluku atau wengga di Kabupaten Paniai Jayapura. Istilah yang dipakai dalam perundang-undangan Republik Indonesia yang bermakna perbuatan
hukum mengangkat anak adalah “pengangkatan anak”. Istilah untuk anak yang diangkat disebut “anak angkat”, sedangkan istilah untuk orang tua yang mengangkat
anak disebut dengan “orang tua angkat”. Pengangkatan anak terdiri atas :
37
1 Pengangkatan anak antar Warga Negara Indonesia, meliputi :
a. Pengangkatan anak berdasarkan adat kebiasaan setempat; dan
b. Pengangkatan anak berdasarkan peraturan perundang-undangan.
2 Pengangkatan anak antar Warga Negara Indonesia dengan Warga Negara Asing
Inter Country Adoption, meliputi :
37
Pasal 7 Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2007 Tentang Pelaksanaan Pengangkatan Anak.
Pita Christin Suzanne Aritonang : Kedudukan Anak Angkat Dalam Hukum Adat Batak Toba Setelah Berlakunya..., 2008 USU e-Repository © 2008