BAB III SYARAT DAN PROSES PENGANGKATAN ANAK
PADA MASYARAKAT BATAK TOBA DI KECAMATAN TARUTUNG
A. Syarat-Syarat Pengangkatan Anak
Di dalam Undang-Undang Perlindungan Anak tidak ada diatur tentang syarat-syarat pengangkatan anak. Dalam Pasal 39 Undang-Undang Perlindungan
Anak hanya menyebutkan : “Pengangkatan anak hanya dapat dilakukan untuk kepentingan yang terbaik bagi anak dan dilakukan berdasarkan adat kebiasaan
setempat dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku”. Syarat-syarat pengangkatan anak ada diatur dalam Pasal 12-18 Bab III
tentang Syarat-Syarat Pengangkatan Anak Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2007 tentang Pelaksanaan Pengangkatan Anak.
Dalam Pasal 12 Peraturan Pemerintah Pelaksanaan Pengangkatan Anak disebutkan : 1
Syarat anak yang akan diangkat, meliputi : a.
Belum berusia 18 delapan belas tahun b.
Merupakan anak terlantar atau ditelantarkan c.
Berada dalam asuhan keluarga atau dalam lembaga pengasuhan anak d.
Memerlukan perlindungan khusus. 2
Usia anak angkat sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf a meliputi : a.
Anak belum berusia 6 enam tahun, merupakan prioritas utama b.
Anak berusia 6 enam tahun sampai dengan belum berusia 12 dua belas tahun, sepanjang ada alasan mendesak
c. Anak berusia 12 dua belas tahun sampai dengan belum berusia 18
delapan belas tahun, sepanjang anak memerlukan perlindungan khusus.
Dalam Pasal 13 Peraturan Pemerintah Pelaksanaan Pengangkatan Anak disebutkan syarat-syarat calon orang tua angkat, antara lain :
Pita Christin Suzanne Aritonang : Kedudukan Anak Angkat Dalam Hukum Adat Batak Toba Setelah Berlakunya..., 2008 USU e-Repository © 2008
1 Sehat jasmani dan rohani.
2 Berumur paling rendah 30 tiga puluh tahun dan paling tinggi 55 lima puluh
lima tahun. 3
Beragama sama dengan agama calon anak angkat. 4
Berkelakuan baik dan tidak pernah dihukum karena melakukan tindak kejahatan.
5 Berstatus menikah paling singkat 5 lima tahun.
6 Tidak merupakan pasangan sejenis.
7 Tidak atau belum mempunyai anak atau hanya memiliki satu orang anak.
8 Dalam keadaan mampu ekonomi dan sosial.
9 Memperoleh persetujuan anak dan izin tertulis orang tua atau wali anak.
10 Membuat pernyataan tertulis bahwa pengangkatan anak adalah demi
kepentingan terbaik bagi anak, kesejahteraan dan perlindungan anak. 11
Adanya laporan sosial dari pekerja sosial setempat. 12
Telah mengasuh calon anak angkat paling singkat 6 enam bulan, sejak izin pengasuhan diberikan.
13 Memperoleh izin Menteri danatau kepala instansi sosial.
Berdasarkan hasil wawancara dengan 15 orang responden, syarat-syarat anak yang diangkat pada masyarakat Batak Toba di Kecamatan Tarutung adalah
sebagai berikut : 1.
Terdapat 7 responden yang mengangkat anak yang baru dilahirkan. Anak yang baru dilahirkan tersebut merupakan anak yang berasal dari kerabat sendiri.
Ketika anak tersebut masih dalam kandungan ibunya, orang tua angkatnya telah meminta kepada orang tua kandungnya untuk dapat mengangkat anak yang
akan lahir tersebut. Segala biaya perawatan dan persalinan si ibu ditanggung oleh calon orang tua angkat tersebut dengan catatan setelah anak tersebut lahir,
maka anak tersebut akan diberikan kepada mereka tanpa adanya acara tertentu oleh karena diantara mereka masih ada pertalian darah. Hal ini dilakukan
berdasarkan hasil mufakat antara orang tua kandungnya dengan keluarga orang tua angkatnya sebelum anak tersebut dilahirkan. Setelah anak tersebut
Pita Christin Suzanne Aritonang : Kedudukan Anak Angkat Dalam Hukum Adat Batak Toba Setelah Berlakunya..., 2008 USU e-Repository © 2008
dilahirkan, sewaktu masih berusia 1 bulan, anak tersebut dibawa ke gereja untuk dibaptis dan sekaligus diadakan pesta syukuran yang dihadiri oleh dalihan
natolu yang terdiri dari Hula-Hula keluarga pihak isteri yang mengangkat, Dongan Tubu sanak keluarga semarga ayah yang mengangkat, Boru pihak
keluarga suami yang anak perempuansaudara perempuan dari ayah yang mengangkat dan dihadiri oleh natua-tua ni huta para orang tua-tua yang
berada di daerah tempat tinggal pihak keluarga yang mengangkat. Pada waktu acara syukuran harus memotong seekor ternak namarmiak-miak hewan babi
atau sigagat duhut hewan kerbau. Pada acara tersebut, anak angkat tersebut dirajahon sebagai anak kandung dari orang tua angkatnya tanpa disertai acara
penyerahan dari orang tua kandung kepada orang tua yang mengangkat sekalipun orang tua kandungnya hadir pada acara tersebut. Walaupun seluruh
yang hadir dalam acara tersebut sudah sama-sama mengetahui bahwa anak tersebut bukan dilahirkan dari perkawinan orang tua angkatnya namun hal itu
tidak dibahas dalam upacara tersebut karena latar belakang acara syukuran diadakan adalah karena Tuhan telah mengaruniakan anak kepada orang tua
angkat, atau dalam Bahasa Batak Toba disebut Ala dibasa-basahon Debata sada dakdanak di keluarga... Acara tersebut kemudian dilanjutkan dengan
pemberian piso-piso kepada unsur-unsur dalihan natolu maupun kepada natua- tua ni huta yang hadir.
2. Terdapat 8 responden yang mengangkat anak ketika anak tersebut berusia
dibawah satu tahun. Anak angkat tersebut berasal dari luar kerabat, dimana anak
Pita Christin Suzanne Aritonang : Kedudukan Anak Angkat Dalam Hukum Adat Batak Toba Setelah Berlakunya..., 2008 USU e-Repository © 2008
tersebut merupakan anak yang dilahirkan di luar perkawinan yang sah. Oleh karena anak tersebut merupakan anak luar kawin, maka ibu kandungnya merasa
malu dan tidak sanggup untuk membesarkan anak tersebut, sehingga dengan tujuan agar anak tersebut dapat memperoleh penghidupan yang lebih baik, maka
ibu kandungnya memberikan anak tersebut untuk diangkat oleh orang tua angkatnya. Penyerahan anak tersebut dilakukan oleh ibu kandungnya kepada
orang tua angkatnya secara diam-diam, dengan disaksikan oleh dua orang saksi dan dihadiri oleh Kepada Desa setempat.
Syarat-syarat anak angkat berdasarkan Penetapan Pengadilan Negeri Tarutung, antara lain :
1. Dilihat dari Penetapan Pengadilan Negeri Tarutung Nomor : 09Pdt.P2004PN-
Trt, anak yang bernama Gunardo Goklas diangkat sebagai anak oleh orang tua angkatnya ketika anak tersebut berusia 7 bulan. Anak tersebut diserahkan oleh
ibu kandungnya ketika anak tersebut berusia 7 bulan, oleh karena ibu kandungnya tidak mampu untuk membiayai anak yang ia lahirkan. Anak
tersebut berasal dari luar kerabat. Anak tersebut merupakan anak yang dilahirkan di luar perkawinan yang sah.
2. Berdasarkan Penetapan Pengadilan Negeri Tarutung Nomor :
11Pdt.P2005PN-Trt, anak yang bernama Jackson diangkat sebagai anak oleh orang tua angkatnya ketika anak tersebut berusia 6 bulan. Anak tersebut
diserahkan oleh ibu kandungnya ketika anak tersebut berusia 6 bulan, oleh
Pita Christin Suzanne Aritonang : Kedudukan Anak Angkat Dalam Hukum Adat Batak Toba Setelah Berlakunya..., 2008 USU e-Repository © 2008
karena ibu kandungnya tidak sanggup untuk membesarkan anak tersebut. Anak tersebut merupakan anak yang dilahirkan di luar perkawinan yang sah.
Berdasarkan uraian diatas jika dilihat dari Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2007 tentang Pelaksanaan Pengangkatan Anak mengenai syarat-syarat
pengangkatan anak terhadap calon anak angkat oleh masyarakat Batak Toba di Kecamatan Tarutung telah memenuhi persyaratan, akan tetapi berdasarkan Hukum
Adat Batak Toba yang berlaku di Kecamatan Tarutung terdapat syarat tambahan, yaitu bahwa terhadap anak angkat tersebut harus dirajahon.
Mengenai syarat-syarat orang tua angkat yang melakukan pengangkatan anak pada masyarakat Batak Toba di Kecamatan Tarutung, maka berdasarkan hasil
wawancara dengan 15 responden menunjukkan : 1.
bahwa kelimabelas responden memenuhi persyaratan antara lain : a
sehat jasmani dan rohani; b
berumur minimal 30 tahun; c
menganut agama yang sama dengan anak angkatnya; d
berkelakuan baik dan tidak pernah dihukum karena melakukan tindak kejahatan;
e telah menikah minimal 5 tahun;
f tidak merupakan pasangan sejenis;
g dalam keadaan mampu ekonomi dan sosial.
2. Terdapat 11 responden yang melakukan pengangkatan anak karena belum
mempunyai anak, 3 responden yang melakukan pengangkatan anak karena
Pita Christin Suzanne Aritonang : Kedudukan Anak Angkat Dalam Hukum Adat Batak Toba Setelah Berlakunya..., 2008 USU e-Repository © 2008
hanya memiliki 1 orang anak dan 1 responden single parent janda yang melakukan pengangkatan anak karena tidak mempunyai anak.
3. Bahwa kelimabelas responden tidak ada membuat pernyataan tertulis bahwa
pengangkatan anak adalah demi kepentingan terbaik bagi anak, kesejahteraan dan perlindungan anak, akan tetapi hanya secara lisan, yaitu pada waktu
mufakat antara keluarga orang tua angkat dengan orang tua kandungnya tentang penyerahan anak tersebut.
Syarat-syarat orang tua angkat yang melakukan pengangkatan anak berdasarkan Penetapan Pengadilan Negeri Tarutung adalah :
1. Berdasarkan Penetapan Pengadilan Negeri Tarutung Nomor :
09Pdt.P2004PN-Trt, orang tua angkat yang melakukan pengangkatan anak telah memenuhi persyaratan antara lain :
a Sehat jasmani dan rohani.
b Pasangan tersebut berumur 42 tahun suami dan 35 tahun isteri dan
telah melangsungkan perkawinan selama 10 tahun dan belum mempunyai anak.
c Memiliki agama yang sama dengan anak yang diangkat, yaitu agama
Kristen. d
Berdasarkan keterangan dari saksi-saksi bahwa orang tua angkat tersebut adalah orang baik-baik dan mampu untuk mendidik anak yang diangkat
tersebut.
Pita Christin Suzanne Aritonang : Kedudukan Anak Angkat Dalam Hukum Adat Batak Toba Setelah Berlakunya..., 2008 USU e-Repository © 2008
e Bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi, bahwa orang tua angkat
tersebut telah merawat dan mengasuh anak angkat tersebut dengan baik dan penuh kasih sayang, seperti anaknya sendiri.
f Bahwa orang tua angkat tersebut mampu dan sanggup untuk membesarkan
dan membiayai anak angkat tersebut. g
Bahwa orang tua angkat tersebut telah mendapat persetujuan dari orang tua kandungya dalam hal ini ibu kandungnya berdasarkan Surat
Penyerahan Anak dari ibu kandungnya kepada orang tua angkatnya. h
Bahwa orang tua angkat tersebut telah mendapat Penetapan Pengadilan yang menyatakan anak tersebut sebagai anak angkat mereka.
2. Berdasarkan Penetapan Pengadilan Negeri Tarutung Nomor :
11Pdt.P2005PN-Trt, orang tua angkat yang melakukan pengangkatan anak telah memenuhi persyaratan antara lain :
a Sehat jasmani dan rohani.
b Pasangan tersebut berumur 45 tahun suami dan 40 tahun isteri dan
telah melangsungkan perkawinan selama 15 tahun dan belum mempunyai anak.
c Memiliki agama yang sama dengan anak yang diangkat, yaitu agama
Kristen. d
Berdasarkan keterangan dari saksi-saksi bahwa orang tua angkat tersebut adalah orang baik-baik dan mampu untuk mendidik anak yang diangkat
tersebut.
Pita Christin Suzanne Aritonang : Kedudukan Anak Angkat Dalam Hukum Adat Batak Toba Setelah Berlakunya..., 2008 USU e-Repository © 2008
e Bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi, bahwa orang tua angkat
tersebut telah merawat dan mengasuh anak angkat tersebut dengan baik dan penuh kasih sayang, seperti anaknya sendiri.
f Bahwa orang tua angkat tersebut mampu dan sanggup untuk membesarkan
dan membiayai anak angkat tersebut. g
Bahwa orang tua angkat tersebut telah mendapat persetujuan dari orang tua kandungya dalam hal ini ibu kandungnya berdasarkan Surat
Penyerahan Anak dari ibu kandungnya kepada orang tua angkatnya. h
Bahwa orang tua angkat tersebut telah mendapat Penetapan Pengadilan yang menyatakan anak tersebut sebagai anak angkat mereka.
Berdasarkan uraian tersebut diatas dapat dilihat bahwa syarat-syarat pengangkatan anak terhadap calon orang tua angkat telah sesuai dengan yang
ditetapkan oleh Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2007 tentang Pelaksanaan Pengangkatan Anak dan juga sesuai dengan Hukum Adat Batak Toba yang berlaku di
Kecamatan Tarutung.
B. Proses Pengangkatan Anak Pada Masyarakat Batak Toba di Kecamatan