dan kepastian hukum kepada pelaku UMKM demi terciptanya UMKM yang unggul dalam segi kualitas dan kuantitas.
D. Keaslian Penulisan
Penulisan skripsi yang berjudul “ Prinsip Pemberdayaan Usaha Kecil Menengah Dalam Ketentuan Pembatasan Kepemilikan Waralaba Restoran
Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 ” adalah hasil pemikiran sendiri. Skripsi ini menurut sepengetahuan, belum pernah ada yang membuat.
Kalaupun ada seperti beberapa judul skripsi yang diur aikan di bawah ini dapat diyakinkan bahwa substansi pembahasannya berbeda. Dengan demikian keaslian
penulisan skripsi ini dapat dipertanggung jawabkan secara moral dan ilmiah. Pengujian tentang kesamaan dan keaslian judul yang diangkat di
Perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara juga telah dilakukan dan dilewati, maka ini juga dapat mendukung tentang keaslian penulisan.
E. Tinjauan Pustaka
1. Pengertian wirausaha Menurut etimologis, wirausaha merupakan suatu istilah yang berasal dari
kata-kata “wira” dan “usaha”. “wira” bermakna berani, utama, atau perkasa. Sedangkan “usaha” bermakna kegiatan dengan mengerahkan tenaga pikiran atau
badan untuk mencapai sesuatu maksud.
Universitas Sumatera Utara
Menurut terminologis, sebagaimana dikemukakan oleh Taufik Baharuddin bahwa wirausaha adalah kemampuan untuk menciptakan, mencari, dan
memanfaatkan peluang dalam menuju apa yang diinginkan sesuai dengan yang diidealkan. Seiring dengan hal tersebut Buchari Alma mengemukakan bahwa
wirausaha atau entrepreneur yakni orang yang melihat a danya peluang kemudian menciptakan sebuah organisasi untuk memanfaatkan peluang tersebut. Jadi
seorang wirausaha atau entrepreneur tidak selalu seorang pedagang atau seorang manager. Wira usaha adalah orang unik yang berani mengambil resiko dan yang
memperkenalkan produk-produk inovatif dan teknologi baru kedalam perekonomian. Dalam arti lain wirausaha adalah kemampuan yang dimiliki oleh
seseorang untuk melihat dan menilai kesempatan -kesempatan bisnis dengan mengumpulkan sumberdaya -sumberdaya yang dibutuhka n untuk mengambil
tindakan yang tepat dan mengambil keuntungan dalam rangka meraih sukses. 2. Pengertian usaha kecil
Secara otentik, pengertian usaha kecil diatur dalam Bab I Pasal 1 ayat 1 Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil. Yaitu: k egiatan
ekonomi masyarakat yang berskala kecil dan memenuhi kriteria kekayaan bersih atau hasil pendapatan tahunan, serta kepemilikan, sebagaimana yang ditentukan
dalam Undang-Undang ini. Pengertian disini mencakup usaha kecil informal, yaitu usaha yang b elum
di daftar, belum dicatat, dan belum berbadan hukum, sebagaimana yang ditentukan oleh instansi yang berwenang.Usaha kecil merupakan usaha yang
integral dalam dunia usaha nasional yang memiliki kedudukan, potensi, dan peranan yang signifikan dalam mewuj udkan tujuan pembangunan nasional pada
Universitas Sumatera Utara
umumnya dan pembangunan ekonomi pada khususnya. Selain itu, usaha kecil juga merupakan kegiatan usaha dalam memperluas lapangan pekerjaan dan
memberikan pelayanan ekonomi yang luas, agar dapat mempercapat proses pemerataan dan pendapatan ekonomi masyarakat.
Usaha Kecil sebagaimana dimaksud Undang -Undang No.9 Tahun 1995 adalah usaha produktif yang berskala kecil dan memenuhi kriteria kekayaan
bersih paling banyak Rp200.000.000,00 dua ratus juta rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau memiliki hasil penjualan paling banyak
Rp1.000.000.000,00 satu milyar rupiah per tahun serta dapat menerima kredit dari bank maksimal di atas Rp50.000.000, - lima puluh juta rupiah sampai
dengan Rp.500.000.000, - lima ratus juta rupiah. Adapun kriteria usaha kecil menurut Undang-Undang No. 9 tahun 1995 adalah sebagai berikut:
a. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000, - Dua Ratus Juta Rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha
b. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000, - Satu Milyar Rupiah
c. Milik Warga Negara Indonesia d. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan
yang tidak dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Menengah atau Usaha Besar
e. Berbentuk usaha orang perseorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.
Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian Usaha Kecil adalah “Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang
Universitas Sumatera Utara
secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat”.
3. Pengertian usaha mikro Usaha Mikro sebagaimana dimaksud menurut
Keputusan Menteri Keuangan No.40KMK.062003 tanggal 29 Januari 2003, yaitu usaha produktif
milik keluarga atau perorangan Warga Negara Indonesia dan memiliki hasil penjualan paling banyak Rp.100.000.000,00 seratus juta rupiah per tahun. Usaha
Mikro dapat mengajukan kredit kepada bank paling banyak Rp.50.000.000,. Adapun kriteria usaha mikro yakni:
a. Jenis barangkomoditi usahanya tidak selalu tetap, sewaktu -waktu dapat berganti;
b. Tempat usahanya tidak selalu menetap, sewaktu -waktu dapat pindah tempat;
c. Belum melakukan administrasi keuangan yang sederhana sekalipun, dan tidak memisahkan keuangan keluarga dengan keuangan usaha;
d. Sumber daya manusianya pengusahanya belum memiliki jiwa wirausaha yang memadai;
e. Tingkat pendidikan rata -rata relatif sangat rendah; f.
Umumnya belum akses kepada perbankan, namun sebagian dari mereka sudah akses ke lembaga keuangan non bank;
g. Umumnya tidak memiliki izin usaha atau persyaratan legalitas lainnya termasuk NPWP.
4. Pengertian usaha menengah
Universitas Sumatera Utara
Usaha Menengah sebagaimana dimaksud I npres No.10 tahun 1998 adalah usaha bersifat produktif yang memenuhi kriteria kekayaan usaha bersih lebih
besar dari Rp200.000.000,00 dua ratus juta rupiah sampai dengan paling banyak sebesar Rp10.000.000.000,00, sepuluh milyar rupiah tidak termasuk ta nah dan
bangunan tempat usaha serta dapat menerima kredit dari bank sebesar Rp.500.000.000,00 lima ratus juta rupiah sampai dengan Rp.5.000.000.000,00
lima milyar rupiah. Adapun kriteria usaha menengah yakni: a. Pada umumnya telah memiliki manajemen dan o rganisasi yang lebih baik,
lebih teratur bahkan lebih modern, dengan pembagian tugas yang jelas antara lain, bagian keuangan, bagian pemasaran dan bagian produksi;
b. Telah melakukan manajemen keuangan dengan menerapkan sistem akuntansi dengan teratur, sehing ga memudahkan untuk auditing dan
penilaian atau pemeriksaan termasuk oleh perbankan; c. Telah melakukan aturan atau pengelolaan dan organisasi perburuhan, telah
ada Jamsostek, pemeliharaan kesehatan dll; d. Sudah memiliki segala persyaratan legalitas antara lain izin tetangga, izin
usaha, izin tempat, NPWP, upaya pengelolaan lingkungan dll; e. Sudah akses kepada sumber -sumber pendanaan perbankan;
f. Pada umumnya telah memiliki sumber daya manusia yang terlatih dan
terdidik.
F. Metode Penelitian