Perkembangan Peraturan Hukum Tentang Usaha Mikro Kecil Dan Menengah

atau meliputi sekitar 84,25 total e kspor non migas Indonesia. Satu hal yang patut dicermati, pertumbuhan ekspor UKM dar dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2009 relatif cukup tinggi, yaitu tumbuh 31,94 dari Rp.112,08 trilyun pada tahun 2006 menjadi Rp.147,88 trilyun pada tahun 2009. 18

D. Perkembangan Peraturan Hukum Tentang Usaha Mikro Kecil Dan Menengah

Beberapa lembaga atau instansi bahkan Undang -Undang memberikan definisi Usaha Mikro Kecil dan Menengah UMKM, diantaranya adalah Kementrian Negara Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Menegkop dan UMKM, Badan Pusat Statistik BPS, Keputusan Menteri Keuangan No 316KMK.0161994 tanggal 27 Juni 1994, dan Undang -Undang No. 20 Tahun 2008. Definisi UMKM yang disampaikan berbeda -beda antara satu dengan yang lainnya. Menurut Kementrian Kope rasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah, yang dimaksud dengan Usaha Kecil UK, termasuk Usaha Mikro UMI, adalah entitas usaha yang mempunyai memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, dan memil iki penjualan tahunan paling banyak Rp 1.000.000.000. Sementara itu, Usaha Menengah UM merupakan entitas usaha milik warga negara Indonesia yang memiliki kekayaan bersih lebih besar dari Rp 200.000.000 s.d. Rp 10.000.000.000, tidak termasuk tanah dan ban gunan. 18 Ibid., hlm. 32 Universitas Sumatera Utara Badan Pusat Statistik BPS memberikan definisi UMKM berdasarkan kuantitas tenaga kerja. Usaha kecil merupakan entitas usaha yang memiliki jumlah 7 tenaga kerja 5 sampai dengan 19 orang, sedangkan usaha menengah merupakan entitias usaha yang memilik i tenaga kerja 20 sampai dengan 99 orang. Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 316KMK.0161994 tanggal 27 Juni 1994, usaha kecil didefinisikan sebagai perorangan atau badan usaha yang telah melakukan kegiatanusaha yang mempunyai penjualanomset p ertahun setinggi-tingginya Rp 600.000.000 atau asetaktiva setinggi -tingginya Rp. 600.000.000 di luar tanah dan bangunan yang ditempati terdiri dari : 1. Badan usaha Fa, CV, PT, dan koperasi dan 2. Perorangan pengrajinindustri rumah tangga, petani, peterna k, nelayan, perambah hutan, penambang, pedagang barang dan jasa Berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah yang diterbitkan pada tanggal 4 Juli 2008, Usaha Kecil adalah entitas yang memiliki kriteria sebagai berik ut : 1. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,00 lima puluh juta rupiah sampai dengan paling banyak Rp 500.000.000,00 lima ratus juta rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; dan 2. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300 .000.000,00 tiga ratus juta rupiah sampai dengan paling banyak Rp 2.500.000.000,00 dua milyar lima ratus juta rupiah. Sementara itu, yang disebut dengan Usaha Menengah adalah entitas usaha yang memiliki kriteria sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 1. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 lima ratus juta rupiah sampai dengan paling banyak Rp 10.000.000.000,00 sepuluh milyar rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; dan 8 2. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,00 dua milyar lima ratus juta rupiah sampai dengan paling banyak Rp 50.000.000.000,00 lima puluh milyar rupiah. Regulator pasar modal, dalam hal ini Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga keuangan Bapepam -LK memberi definisi UMKM yang termaktub pada Peraturan Ketua Bapepam KEP-11PM1997 tentang perubahan Peraturan IX.C.7 Tahun 1996 yaitu Perusahaan Menengah atau Kecil adalah badan hukum yang didirikan di Indonesia yang memiliki jumlah kekayaan total assets tidak lebih dari Rp100.000.000.000 seratus miliar rupiah. Sejalan dengan perkembangan UMKM, maka peraturan mengenai UMKM juga telah mengalami beberapa pembaharuan peraturan, yakni sebagai berikut: Undang-Undang No. 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil 1. PP No. 44 Tahun 1997 tentang Kemitraan 2. PP No. 32 Tahun 1998 tentang Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kecil 3. Inpres No. 10 Tahun 1999 tentang Pemberdayaan Usaha Menengah 4. Keppres No. 127 Tahun 2001 tentang BidangJenis Usaha Yang Dicadangkan Untuk Usaha Kecil dan BidangJenis Usaha Yang Terbuka Untuk Usaha Menengah atau Besar Dengan Syarat Kemitraan 5. Keppres No. 56 Tahun 2002 tentang Restrukturisasi Kredit Usaha Kecil dan Menengah Universitas Sumatera Utara 6. Permenneg BUMN Per-05MBU2007 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan 7. Permenneg BUMN Per-05MBU2007 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara 8. Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah

E. Bentuk Permasalahan Yang Menghambat Pemberdayaan Usaha Mikro

Dokumen yang terkait

Implementasi Kredit Usaha Rakyat dalam Mengembangkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Stabat

9 138 130

Kajian Hukum Terhadap Pemberdayaan Kredit Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah Menurut Undang-Undang No.20 Tahun 2008

0 51 108

Pengaruh Pengalokasian Kredit Terhadap Peningkatan Pendapatan Usaha Kecil Pada Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan (PKBL) Bank X Sentra Kredit Kecil Polonia Medan

2 40 87

Analisis Implementasi Prosedur Pembiayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) pada Bank Syariah (Studi Kasus Pembiayaan Mudharabah Muqayyadah pada Bank Muamalat Indonesia Cabang Tanjung Balai)

3 52 95

HARMONISASI UNDANG-UNDANG PERBANKAN DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH UNTUK MEMPEROLEH KEMUDAHAN MODAL USAHA BAGI PELAKU USAHA MIKRO.

0 0 1

IMPLEMENTASI PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN.

0 0 17

PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH

0 0 44

Usaha Kecil Menengah Merupakan Motor Pen

0 0 1

BAB II PERMASALAHAN YANG MENGHAMBAT PEMBERDAYAAN USAHA KECIL DAN MENENGAH A. Pengertian Usaha dan Wirausa ha - Prinsip Permberdayaan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Dalam Ketentuan Pembatasan Kepemilikan Waralaba Restoran Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor

0 0 22

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Prinsip Permberdayaan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Dalam Ketentuan Pembatasan Kepemilikan Waralaba Restoran Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah

0 0 15