Selain peraturan-peraturan diatas terdapat juga peraturan pendukung lainnya yang berkaitan dengan waralaba seperti, Peraturan Menteri Perdagangan
No. 07M-DAGPER22013 tentang Pengembangan Kemitraan Dalam Waralaba Untuk Jenis Usaha Makanan dan Minuman, Keputusan Menteri Perindustrian dan
Perdagangan RI No. 259MPPKEP71997 Tanggal 30 Juli 1997 tentang Ketentuan Tata Cara Pelaksanaan Pendaftaran Usaha Waralaba, Peraturan Menteri
Perindustrian dan Perdagangan RI No. 31M -DAGPER82008 tentang Penyelenggaraan Waralaba, Undang -Undang No. 14 Tahun 2001 tentang Paten,
Undang-Undang No. 15 Tahun 2001 tentang Merek, dan Undang -Undang No. 30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang.
E. Upaya Yang Dapat Dilakukan Pemerintah Untuk Pemberdayaan Usa ha
Mikro Kecil Dan Menengah Dalam Bisnis Waralaba
Pemerintah dan Pemerintah Daerah menumbuhkan iklim usaha dengan menetapkan peraturan perundang -undangan dan kebijakan yang meliputi aspek:
36
1. Pendanaan
Aspek pendanaan ditujukan untuk memperluas sumber pendan aan dan memfasilitasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah untuk dapat mengakses kredit
perbankan dan lembaga keuangan bukan bank, selain itu juga untuk memperbanyak lembaga pembiayaan dan memperluas jaringannya sehingga dapat
diakses oleh UMKM. Pendanaan juga ditujukan untuk memberikan kemudahan dalam memperoleh pendanaan secara cepat, tepat, murah, dan tidak diskriminatif
36
Pasal 7 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.
Universitas Sumatera Utara
dalam pelayanan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang -undangan, dan membantu para pelaku UMKM untuk mendapatkan pembiayaan dan jasap roduk
keuangan lainnya yang disediakan oleh perbankan dan lembaga keuangan bukan bank, baik yang menggunakan sistem konvensional maupun sistem syariah
dengan jaminan yang disediakan oleh Pemerintah.
37
2. Sarana dan Prasarana
Aspek sarana dan prasarana ditujuka n untuk mengadakan prasarana umum yang dapat mendorong dan mengembangkan pertumbuhan UMKM serta
memberikan keringanan tarif prasarana tertentu bagi UMKM.
38
3. Informasi Usaha
Aspek informasi usaha ditujukan untuk membentuk dan mempermudah pemanfaatan bank data
dan jaringan informasi bisnis, mengadakan dan menyebarluaskan informasi mengenai pasar, sumber pembiayaan, komoditas,
penjaminan, desain dan teknologi, dan mutu; dan memberikan jaminan transparansi dan akses yang sama bagi semua pelaku UMKM atas segala
informasi usaha.
39
4. Kemitraan
Aspek kemitraan ditujukan untuk mewujudkan kemitraan antar UMKM, mewujudkan kemitraan antara UMKM dan Usaha Besar, mendorong terjadinya
hubungan yang saling menguntungkan dalam pelaksanaan transaksi usaha antar UMKM, mendorong terjadinya hubungan yang saling menguntungkan dalam
37
Pasal 8 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.
38
Pasal 9 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.
39
Pasal 10 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.
Universitas Sumatera Utara
pelaksanaan transaksi usaha antara UMKM dan Usaha Besar, mengembangkan kerjasama untuk meningkatkan posisi tawar UMKM, mendorong terbentuknya
struktur pasar yang menjamin tumbuhnya persaingan usaha yang seha t dan melindungi konsumen, dan mencegah terjadinya penguasaan pasar dan pemusatan
usaha oleh orang perorangan atau kelompok tertentu yang merugikan UMKM.
40
5. Perizinan Usaha
Aspek perizinan usaha ditujukan untuk menyederhanakan tata cara dan jenis perizinan usaha dengan sistem pelayanan terpadu satu pintu dan
membebaskan biaya perizinan bagi Usaha Mikro dan memberikan keringanan biaya perizinan bagi Usaha Kecil.
41
6. Kesempatan Berusaha
Aspek kesempatan berusaha ditujukan untuk menentukan peruntukan tempat usaha yang meliputi pemberian lokasi di pasar, ruang pertokoan, lokasi
sentra industri, lokasi pertanian rakyat, lokasi pertambangan rakyat, lokasi yang wajar bagi pedagang kaki lima, serta lokasi lainnya juga menetapkan alokasi
waktu berusaha untuk UMKM di subs ektor perdagangan retail. Selain itu aspek ini bersifat mencadangkan bidang dan jenis kegiatan usaha yang memiliki
kekhususan proses, bersifat padat karya, serta mempunyai warisan budaya yang bersifat khusus dan turun-temurun.
Dalam menetapkan bidang usaha yang dicadangkan untuk UMKM serta bidang usaha yang terbuka untuk Usaha Besar dengan syarat harus bekerja sama
dengan UMKM. Hal ini dimaksudkan untuk melindungi usaha tertentu yang
40
Pasal 11 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.
41
Pasal 12 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 te ntang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.
Universitas Sumatera Utara
strategis untuk UMKM dengan mengutamakan penggunaan produk yang dihasilkan oleh Usaha Mikro dan Kecil melalui pengadaan secara langsung serta
memprioritaskan pengadaan barang atau jasa dan pemborongan kerja. Pemerintah dan Pemerintah Daerah dan juga memberikan bantuan konsultasi hukum dan
pembelaan yang dilakukan atas pengawasan dan pengendalian oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah.
42
7. Promosi Dagang
Aspek promosi dagang ditujukan untuk meningkatkan promosi produk UMKM di dalam dan di luar negeri, memperluas sumber pendanaan untuk
promosi produk UMKM di dalam dan di luar negeri, m emberikan insentif dan tata cara pemberian insentif untuk UMKM yang mampu menyediakan pendanaan
secara mandiri dalam kegiatan promosi produk di dalam dan di luar negeri, dan memfasilitasi pemilikan hak atas kekayaan intelektual atas produk dan desain
UMKM dalam kegiatan usaha dalam negeri dan ekspor dengan dilakukan atas pengawasan dan pengendalian oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah.
43
8. Dukungan Kelembagaan
Aspek dukungan kelembagaan ditujukan untuk mengembangkan dan meningkatkan fungsi inkubator, lembaga layanan pengembangan usaha, konsultan
keuangan mitra bank, dan lembaga profesi sejenis lainnya sebagai lembaga pendukung pengembangan UMKM. Yang dimaksud dengan inkubator adalah
lembaga yang menyediakan layanan penumbuhan wirausaha baru dan perkuatan akses sumber daya kemajuan usaha kepada UMKM sebagai mitra usahanya.
42
Pasal 13 Ayat 1 dan 2 Undang -Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.
43
Pasal 14 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.
Universitas Sumatera Utara
Inkubator yang dikembangkan meliputi inkubator teknologi, bisnis, dan inkubator lainnya sesuai dengan potensi dan sumber daya ekonomi lokal. Yang dimaksud
dengan “lembaga layanan pengembangan usaha” bussines development services - providers adalah lembaga yang memberikan jasa konsultasi dan pendampingan
untuk mengembangkan UMKM. Yang dimaksud dengan ”konsultan keuangan mitra bank” adalah konsultan pada lembaga pengembangan usaha yang tugasnya
melakukan konsultasi dan pendampingan kepada UMKM agar mampu mengakses kredit perbankan danatau pembiayaan dari lembaga keuangan selain bank.
44
Pemerintah dan Pemerintah Daerah memfasilitasi pengembangan usaha dalam bidang produksi dan pengolahan, pemasara n, sumber daya manusia, dan
desain dan teknologi. Pengembangan dalam bidang produksi dan pengolahan sebagaimana dimaksud dilakukan dengan cara:
45
a. meningkatkan teknik produksi dan pengolahan serta kemampuan manajemen bagi UMKM.
b. memberikan kemudahan dalam pen gadaan sarana dan prasarana, produksi dan pengolahan, bahan baku, bahan penolong, dan kemasan bagi produk
UMKM. c. mendorong penerapan standarisasi dalam proses produksi dan pengolahan.
d. meningkatkan kemampuan rancang bangun dan perekayasaan bagi Usaha Menengah.
44
Penjelasan Pasal 15 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.
45
Pasal 17 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.
Universitas Sumatera Utara
Pemerintah dan Pemerintah Daerah dalam hal pengembangan usaha dibidang pemasaran dilakukan dengan cara:
46
a. melaksanakan penelitian dan pengkajian pemasaran. b. menyebarluaskan informasi pasar.
c. meningkatkan kemampuan manajemen dan teknik pemasaran. d. menyediakan sarana pemasaran yang meliputi penyelenggaraan uji coba
pasar, lembaga pemasaran, penyediaan rumah dagang, dan promosi UMKM
e. memberikan dukungan promosi produk, jaringan pemasaran, dan distribusi.
f. menyediakan tenaga konsultan profesional dalam bidang pema saran.
Pengembangan dalam bidang sumber daya manusia dilakukan dengan cara:
47
a. memasyarakatkan dan membudayakan kewirausahaan. b. meningkatkan keterampilan teknis dan manajerial.
c. membentuk dan mengembangkan lembaga pendidikan dan pelatihan untuk melakukan pendidikan, pelatihan, penyuluhan, motivasi dan kreativitas
bisnis, dan penciptaan wirausaha baru. Pengembangan dalam bidang desain dan teknologi dilakukan dengan
cara:
48
46
Pasal 18 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.
47
Pasal 19 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.
48
Pasal 20 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 te ntang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.
Universitas Sumatera Utara
a. meningkatkan kemampuan di bidang desain dan teknologi serta pengendalian mutu.
b. meningkatkan kerjasama dan alih teknologi. c. meningkatkan
kemampuan UMKM
dibidang penelitian
untuk mengembangkan desain dan teknologi baru.
d. memberikan insentif kepada UMKM yang mengembangkan teknologi dan melestarikan lingkungan hidup.
e. mendorong UMKM untuk memperoleh se rtifikat hak atas kekayaan intelektual.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV PENGARUH KETENTUAN P EMBATASAN KEPEMILIKA N