b. Apabila masih ada kemungkinan elemen yang memenuhi syarat bergabung
waktu siklus harus sama atau lebih besar dari waktu operasi terbesar dan – elemen tersebut tidak memiliki ketergantungan pada elemen region
sebelumnya yang belum diselesaikan maka elemen tersebut dapat dimasukkan ke dalam stasiun kerja. Bila tidak ada lagi kemungkinan elemen
masuk ke dalam stasiun kerja, maka dilanjutkan pada stasiun kerja selanjutnya.
c. Jika kumulatif waktu elemen kerja mendekati atau sama dengan waktu siklus
maka elemen kerja terakhir yang mencapai nol merupakan elemen akhir pada stasiun kerja. Kemudian dilakukan pengurangan seperti semula waktu siklus
dengan elemen–elemen kerja selanjutnya. d.
Mengulangi langkah–langkah di atas sampai semua elemen kerja masuk pada stasiun kerja.
Berdasarkan hasil langkah diatas, maka selanjutnya mengalokasikan elemen– elemen kerja pada work center.
7. Menentukan hubungan atau relasi antar stasiun kerja
Dari penentuan stasiun kerja untuk setiap elemen kerja maka dihasilkan pengelompokan stasiun kerja. Kemudian dilakukan penentuan kembali elemen–
elemen kerja ke dalam stasiun kerja. Rancangan diubah sehingga terjadi perbaikan dalam efesiensi dan waktu menganggur pada setiap stasiun kerja.
8. Menentukan Balance Delay dan Smoothness Index
Balance Delay sering disebut juga balancing loss, adalah ketidakefesienan lintasan yang dihasilkan dari waktu menganggur yang
Universitas Sumatera Utara
disebabkan oleh pengalokasian yang kurang sempurna dari stasiun-stasiun kerja yang dinyatakan dalam persentase. Balance Delay dihitung dengan rumus :
100 .
.
1
x C
n Ti
C n
D
n t
Dimana : D =
Balance Delay n
= jumlah stasiun kerja C
= waktu siklus terbesar dalam stasiun kerja ∑Ti = total waktu keseluruhan
Effisiensi lintasan adalah rasio dari total waktu di stasiun kerja dibagi dengan waktu siklus dikalikan dengan jumlah stasiun kerja.
LE =
100 .
1
x CT
n Ti
W
n t
Dimana :
WTi = waktu stasiun dari stasiun ke-i n = jumlah stasiun kerja
CT = waktu siklus terbesar dalam stasiun kerja Kemudian dilanjutkan dengan melakukan perhitungan Smoothness
Index SI. Smoothness Index SI adalah suatu index yang menunjukkan kelancaran relatif dari penyeimbangan lini produksi.
SI =
k i
WTi WT
1 2
max
Universitas Sumatera Utara
Dimana: Wtmax = maximum waktu di stasiun
WTi = waktu stasiun di stasiun kerja ke-i Dari hasil perhitungan di atas dapat ditentukan kondisi yang optimal untuk
keseimbangan lintasan produksi yaitu memiliki harga balance delay yang minimum.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian merupakan suatu rangkaian proses yang tersusun secara sistematis dan saling berkaitan. Tiap tahapan merupakan bagian yang menentukan
tahapan selanjutnya. Dalam melakukan suatu penelitian, peneliti dapat memilih berbagai jenis metode dalam melaksanakan penelitiannya. Penentuan tahap-tahap
proses dalam suatu penelitian harus dilakukan dengan tepat dan cermat. Untuk mendapatkan suatu metodologi penelitian yang baik, dapat dilakukan dengan
mengaju pada teori-teori yang sudah ada ataupun dari hasil-hasil penelitian yang dilakukan sebelumnya. Metode yang dipilih berhubungan erat dengan prosedur,
alat serta desain penelitian yang digunakan. Pemakaian metodologi yang sistematis dan terarah akan memberikan
kemungkinan untuk dilakukan penelitian-penelitian selanjutnya. Dengan penelitian berkelanjutan, dari sudut pandang yang berbeda ataupun penelitian
yang bersifat meneruskan akan memberikan perbaikan pengembangan hasil yang lebih dari hasil penelitian yang telah ditetapkan dan mengaju pada teori-teori serta
hasil penelitian sebelumnya. Objek yang diteliti adalah aliran proses produksi di bagian fabrikasi yang
dihubungkan dengan waktu proses pada unit-unit utama proses produksi yang dikerjakan oleh mesin-mesin pada lintasan produksi dari job tertentu yang dipilih.
Penelitian ini akan dilakukan di PT. Ocean Centra Furnindo yang berlokasi di jalan Medan-Binjai Km.17,5 No.549 Binjai.
Universitas Sumatera Utara