Ti
maks
≤ WS ≤ Q
P
Waktu Siklus = Q
P
Dimana : Ti
maks
= waktu operasi terbesar pada lintasan CT = waktu siklus
P = jam kerja efektif per hari
Q = jumlah produksi per hari
5. Mengelompokkan elemen–elemen kerja ke dalam bentuk tabel
berdasarkan pembagian wilayah region pada precedence diagram
Elemen kerja merupakan bagian dari seluruh pekerjaan pada proses produksi. Pada pengelompokan ini dimasukkan nomor region, nomor elemen
kerja, waktu tiap elemen kerja dan total waktu tiap region pada tabel.
6. Menentukan stasiun kerja untuk setiap elemen kerja
Langkah–langkah untuk menentukan stasiun kerja adalah sebagai berikut: a.
Penentuan stasiun kerja dimulai dengan elemen kerja pertama atau region pertama sampai region terkahir secara berurutan tiap region. Stasiun kerja
adalah suatu lokasi pada lintasan produksi dimana elemen kerja dilakukan. Penentuan stasiun kerja dilakukan dengan mengurangkan waktu siklus dengan
waktu tiap elemen kerja. Pengurangan dilakukan sampai kumulatif waktu elemen kerja mendekati atau sama dengan waktu siklus.
Universitas Sumatera Utara
b. Apabila masih ada kemungkinan elemen yang memenuhi syarat bergabung
waktu siklus harus sama atau lebih besar dari waktu operasi terbesar dan – elemen tersebut tidak memiliki ketergantungan pada elemen region
sebelumnya yang belum diselesaikan maka elemen tersebut dapat dimasukkan ke dalam stasiun kerja. Bila tidak ada lagi kemungkinan elemen
masuk ke dalam stasiun kerja, maka dilanjutkan pada stasiun kerja selanjutnya.
c. Jika kumulatif waktu elemen kerja mendekati atau sama dengan waktu siklus
maka elemen kerja terakhir yang mencapai nol merupakan elemen akhir pada stasiun kerja. Kemudian dilakukan pengurangan seperti semula waktu siklus
dengan elemen–elemen kerja selanjutnya. d.
Mengulangi langkah–langkah di atas sampai semua elemen kerja masuk pada stasiun kerja.
Berdasarkan hasil langkah diatas, maka selanjutnya mengalokasikan elemen– elemen kerja pada work center.
7. Menentukan hubungan atau relasi antar stasiun kerja
Dari penentuan stasiun kerja untuk setiap elemen kerja maka dihasilkan pengelompokan stasiun kerja. Kemudian dilakukan penentuan kembali elemen–
elemen kerja ke dalam stasiun kerja. Rancangan diubah sehingga terjadi perbaikan dalam efesiensi dan waktu menganggur pada setiap stasiun kerja.
8. Menentukan Balance Delay dan Smoothness Index