Precedence Diagram dari Pembuatan Matras Spring Bed Pembagian Operasi pada Precedence Diagram Dalam Beberapa Menentukan Waktu Siklus

BAB VI ANALISA PEMECAHAN MASALAH

Setiap perusahaan mempunyai kelebihan dan kekurangan dalam melaksanakan kegiatan perusahaan untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Dinilai dari segi efektivitas dan efesiensi, kelebihan-kelebihan yang ada harus dipertahankan dan dikembangkan sedangkan kekurangan-kekurangan yang ada harus dilakukan perbaikan untuk mencapai target yang diinginkan oleh perusahaan. Untuk mengatasi hal tersebut perusahaan harus selalu melakukan koreksi terhadap sistem produksi agar produktivitas di perusahaan tersebut dapat lebih ditingkatkan. Dalam upaya pencapaian tujuan tersebut maka perusahaan dituntut untuk melakukan penyeimbangan lintasan pada bagian produksi. Kegiatan produksi di PT. Ocean Centra Furnindo pada saat-saat tertentu tidak berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Waktu proses dari setiap stasiun kerja mengalami perbedaan waktu, sehingga terjadi hambatan-hambatan pada suatu stasiun kerja. Hambatan-hambatan tersebut akan mengakibatkan tidak lancarnya aliran bahan dari suatu stasiun kerja ke stasiun kerja berikutnya. Pada lintasan produksi pembuatan matras spring bed terdapat 14 stasiun kerja.

6.1. Precedence Diagram dari Pembuatan Matras Spring Bed

Precedence diagram merupakan gambaran secara grafis dari urutan – urutan operasi kerja, serta ketergantungan pada operasi kerja lainnya yang tujuannya untuk memudahkan pengontrolan dan perencanaan kegiatan yang Universitas Sumatera Utara terkait di dalamnya. Dari pengamatan yang dilakukan pada bagian produksi, Precedence Diagram dapat dilihat pada Gambar 6.1. Precedence Diagram untuk pembuatan matras spring bed adalah sebagai berikut : 7 13 8 1 16 18 2 3 9 14 15 17 19 4 10 5 11 6 12 Gambar 6.1. Precedence Diagram Pembuatan Spring Bed

6.2. Pembagian Operasi pada Precedence Diagram Dalam Beberapa

Wilayah Region Pada bagian operasi dalam precedence diagram dimulai dari sisi kiri awal kemudian ke kanan akhir dimana dalam satu daerah tidak ada operasi yang saling bergantungan. Pembagian wilayah dilakukan dengan menggunakan garis vertikal untuk elemen – elemen kerja yang sejajar. Pengelompokkan 2 4 5 7 9 10 3 6 8 11 1 12 13 14 Universitas Sumatera Utara dilakukan atas beberapa wilayah elemen kerja. Syarat-syarat penetapan daerah adalah sebagai berikut : 1. Pembagian operasi dalam precedence diagram dimulai dari kiri awal kemudian ke kanan akhir. 2. Dalam satu daerah tidak ada operasi yang saling bergantungan untuk memulainya. 3. Pada daerah berikutnya berisi operasi-operasi yang berlangsung mengikuti operasi-operasi selanjutnya. Adapun pembagian wilayah untuk pembuatan matras spring bed tertera pada Gambar 6.2 di bawah ini. 7 13 8 1 16 18 2 3 9 14 15 17 19 4 10 5 11 6 12 Gambar 6.2. Pembagian Precedence Diagram Dalam Beberapa Region 4 5 7 9 10 3 6 11 1 13 14 2 8 12 Universitas Sumatera Utara

6.3. Menentukan Waktu Siklus

Waktu siklus merupakan waktu yang diperlukan untuk membuat satu unit produk per satu stasiun. Dalam mendesain keseimbangan lintasan produksi untuk sejumlah produksi tertentu, waktu siklus harus sama atau lebih besar dari waktu operasi terbesar WS ≥ ti maks . Jumlah produk yang dihasilkan untuk satu hari kerja berjumlah 10 matras spring bed. Waktu siklus untuk pembuatan matras spring bed adalah sebagai berikut : WS ≥ ti maks Dimana : WS = Q T , maka T = waktu kerja 1 shift = 7 jam Q = jumlah produk yang dihasilkan dalam 1 shift kerja WS = Q T =   10 60 7 menit x = 42 menit matras spring bed Jumlah stasiun yang mungkin adalah = K min = WS ti n i  1 = 367 , 13 302 , 56 = 4,212  5 Universitas Sumatera Utara Maka waktu siklus proses produksi adalah 13,367 ≤ TC ≤ 42 menit, dimana 13,367 menit merupakan waktu standar terlama proses produksi pada stasiun kerja pembentukan kawat dan 42 menit diperoleh dari jam kerja efektif perhari dibagi jumlah produksi per hari. 6.4. Mengelompokkan Elemen – Elemen Kerja ke Dalam Bentuk Tabel Berdasarkan Pembagian Region pada Precedence Diagram Dari precedence diagram pembuatan matras spring bed tersebut maka waktu setiap stasiun kerja dalam bentuk pembagian kolom dapat dilihat pada Tabel 6.1. di bawah ini. Tabel 6.1. Pembagian Region pada Precedence Diagram Kode Operasi Stasiun Kerja Work Center Waktu Stasiun Kerja menit WC 1 Pembentukan kawat 13,367 WC 2 Perakitan spring coil di ruang perakitan matras 6,113 WC 3 Pemotongan besi 4,485 WC 4 Besi dirakit pada sisi pinggir spring coil dengan menggunakan Gun Ar 22 sehingga menjadi rangka matras 2,991 WC 5 Pemotongan cotton sheet 3,454 WC 6 Pemotongan Busa 2,305 WC 7 Pemasangan cotton sheet pada seluruh bagian rangka 3,494 WC 8 Pelekatan busa pada seluruh sisi rangka 2,759 WC 9 Pemotongan kain dasar 3,358 WC 10 Penjahitan kain dasar pada seluruh sisi busa 2,834 WC 11 Pemotongan kain bermotif 3,229 WC 12 Penjahitan kain bermotif sudah menjadi matras 2,869 WC 13 Penjahitan lis pinggir matras 2,211 WC 14 Packing 2,833 56,302 Universitas Sumatera Utara

6.5. Menentukan Stasiun Kerja Untuk Setiap Elemen Kerja