BAB III LANDASAN TEORI
Keseimbangan lintasan adalah suatu rangkaian beberapa operasi yang saling bergantungan dengan waktu pelaksanaan yang sama atau hampir sama,
sehingga proses produksi dari suatu operasi berikutnya berjalan lancar dengan
kecepatan yang tetap. Dalam upaya menyeimbangkan lintasan produksi maka
tujuan utama yang ingin dicapai adalah mendapatkan tingkat efesiensi yang tinggi bagi setiap stasiun kerja dan berusaha memenuhi rencana produksi yang telah
ditetapkan, sehingga dapat memenuhi target produksi dan memperkecil waktu tunggu di setiap stasiun kerja.
Konsep keseimbangan lintasan produksi sangat cocok diterapkan untuk perusahaan bertipe produksi massal. Penyeimbangan lintasan produksi ini sangat
bermanfaat, dimana dengan penurunan sedikit waktu siklus produksi akan memberikan penghematan besar dalam biaya produksi. Lintasan produksi yang
seimbang, berarti tidak ada operasi–operasi yang menganggur akan memberikan efesiensi terhadap optimilitas biaya produksi.
3.1. Lintasan Produksi
Prinsip dasar dari suatu lintasan produksi adalah penempatan area kerja dimana operasi–operasi diatur secara berurutan dan material bergerak secara
kontinu melalui operasi yang terangkai dan seimbang. Menurut karakteristik
proses produksinya, lintasan produksi dibagi menjadi 2 dua yaitu :
Universitas Sumatera Utara
1. Lintasan pabrikasi, yaitu suatu lintasan produksi yang terdiri dari sejumlah operasi pekerjaan yang bersifat membentuk atau merubah sifat-sifat fisis atau
kimiawi dari suatu benda kerja yang melewati lintasan produksi. 2. Lintasan perakitan, yaitu suatu lintasan produksi yang terdiri dari sejumlah
operasi pengerjaan yang bersifat merakit benda-benda kerja yang melewati lintasan produksi.
Pada lintasan perakitan, waktu pelaksanaan operasi dapat dibagi-bagi atas beberapa kelompok kerja atau tempat kerja untuk mengejar waktu siklus yang
sama. Lintasan perakitan akan menjadi bagian utama dari proses operasi perakitan, walaupun pekerjanya digantikan oleh robot. Dimana prinsip
pengerjaannya sama yaitu mengelompokkan elemen-elemen kerja pada beberapa tempat kerja untuk mengejar waktu siklus yang sama tanpa melanggar logika
ketergantungan proses. Proses pabrikasi biasanya dioperasikan sebagai sistem aliran proses yang terputus ataupun jenis batch. Tempat kerja pada lintasan
pabrikasi sudah tertentu sehingga agak sulit untuk membagi-bagi waktu pelaksanaan proses pada beberapa kelompok kerja untuk mengejar waktu siklus
yang sama.
3.2. Keseimbangan Lintasan Produksi
Line Balancing terdiri dari sederetan area kerja yang dinamakan stasiun kerja yang ditangani seorang atau lebih operator dan ada kemungkinan ditangani
dengan bermacam–macam alat. Kriteria umum keseimbangan lintasan produksi
adalah memaksimumkan efesiensi atau meminimumkan balance delay. Tujuan
Universitas Sumatera Utara
pokok dari penggunaan metode ini adalah untuk mengurangi waktu menganggur idle time pada lintasan yang ditentukan oleh operasi yang paling lambat. Tujuan
tersebut dapat tercapai bila lintas produksi seimbang, setiap stasiun kerja mendapat tugas yang sama, stasiun–stasiun kerja berjumlah minimum dan jumlah
waktu menganggur di setiap stasiun kerja minimum. Istilah
line balancing merupakan metoda penugasan sejumlah pekerjaan ke dalam stasiun kerja yang saling berkaitan dalam satu lini produksi, sehingga setiap
stasiun kerja memiliki waktu yang tidak melebihi waktu siklus dari stasiun kerja tersebut. Hubungan sejumlah pekerjaan dalam suatu lini produksi harus
dipertimbangkan dalam menentukan pembagian pekerjaan ke dalam masing- masing stasiun kerja. Hubungan satu pekerjaan dengan pekerjaan lainnya
digambarkan dalam suatu precedence diagram. Pembuatan suatu produk pada umumnya dilakukan melalui beberapa
tahapan proses produksi pada beberapa stasiun kerja berupa aliran proses produksi. Aliran proses produksi disini adalah pemindahan elemen-elemen
produksi, seperti bahan atau material, tenaga kerja dan lain–lain yang dimulai dari awal proses sampai produk jadi. Aliran proses produksi dari suatu stasiun kerja ke
stasiun kerja lainnya merupakan bagian dari waktu proses waktu siklus produk tersebut.
Apabila terjadi hambatan dalam suatu stasiun kerja akan mengakibatkan tidak lancarnya aliran bahan ke stasiun kerja berikutnya, sehingga terjadi waktu
menunggu delay time dan penumpukan bahan–bahan yang akan berpengaruh
Universitas Sumatera Utara
pada ongkos produksi yang harus ditanggung oleh pihak perusahaan. Penyebab lintasan produksi yang tidak seimbang adalah :
Peralatan dan mesin yang sudah tua sehingga sering kali break down dan perlu
dilakukan set-up ulang.
Rancangan lintasan yang salah.
Operator yang kurang terampil dalam bekerja.
Metoda kerja yang kurang baik. Persoalan keseimbangan lintasan bermula adanya kombinasi penugasan
kerja kepada operator atau grup operator yang menempati tempat kerja tertentu. Penugasan elemen kerja yang berbeda menyebabkan perbedaan dalam sejumlah
waktu yang tidak produktif dan variasi jumlah pekerja yang dibutuhkan untuk menghasilkan output produksi tertentu di dalam suatu lintasan produksi.
Rancangan lintasan produksi yang seimbang bertujuan : 1.
Untuk menyeimbangkan beban kerja yang dialokasi pada setiap stasiun kerja sehingga pekerjaan dapat selesai dalam waktu yang seimbang dan mencegah
terjadinya penumpukan. 2.
Menjaga lintasan produksi agar tetap lancar dan berlangsung kontinu. Pengelompokan tugas–tugas yang akan menghasilkan keseimbangan
lintasan produksi memberikan informasi tentang kinerja waktu dari tugas–tugas tersebut. Kebutuhan–kebutuhan pendahuluan dapat menentukan urutan yang
fleksibel dan tingkatan out-put yang diinginkan atau waktu siklus per unit. Gambaran utama dari permasalahan keseimbangan lintasan tertera pada Gambar
3.1 di bawah ini.
Universitas Sumatera Utara
Kinerja waktu dari tugas Pengelompokkan tugas -
Kebutuhan Pendahuluan tugas pada stasiun kerja
Tingkat Output dengan kapasitas ouput
yang sama
Gambar 3.1. Elemen – Elemen Utama Permasalahan Keseimbangan Lintasan
Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan penentuan keseimbangan lintasan produksi, yaitu
1. Hubungan Precedence merupakan suatu hubungan yang saling terkait,
misalkan operasi ke-2 dilakukan setelah operasi yang pertama. Dimana Precedence diagram adalah gambaran secara grafis dari urutan operasi kerja,
serta ketergantungan pada operasi kerja lainnya yang tujuannya untuk memudahkan pengontrolan dan perencanaan kegiatan yang terkait di
dalamnya. 2.
Jumlah Stasiun Kerja tidak boleh lebih besar dari jumlah elemen kerja. Stasiun kerja adalah suatu lokasi pada lintasan produksi dimana elemen kerja
dilakukan. Sedangkan elemen kerja adalah sebagian dari total pekerjaan pada proses produksi.
3. Waktu tiap elemen harus lebih kecil atau sama daripada waktu siklus. Dimana
waktu siklus adalah waktu yang diperoleh dari kecepatan produksi atau dari waktu operasi yang terpanjang.
Keseimbangan Lintasan
Universitas Sumatera Utara
Keseimbangan lintasan
berorientasi pada waktu pelaksanaan operasi atau
kejadian penting sehingga penentuan waktu siklus setiap stasiun kerja merupakan syarat mutlak untuk diketahui guna menyeimbangkan lintasan produksi. Oleh
karena itu tujuan penentuan keseimbangan lintasan adalah mendistribusikan elemen–elemen kerja pada setiap stasiun kerja agar waktu menganggur dari
stasiun kerja pada suatu lintasan produksi dapat ditekan seminimal mungkin, sehingga pemanfaatan dari peralatan maupun operator dapat digunakan
semaksimal mungkin.
3.3. Penelitian Waktu Time Study