lxxvii
Dalam Al-Quran dan Hadis-hadis Nabi saw telah banyak menerangkan masalah alam kubur dan berbagai peristiwa yang terjadi di dalamnya, di antaranya ialah
kehidupan kubur, pertanyaan-pertanyaan kubur, siksa kubur diberikan kepada seseorang yang semasa hidupnya banyak berbuat maksiat dan melalaikan perintah Allah swt,
nikmat kubur diberikan oleh Allah kepada hamba-Nya yang semasa hidup di dunia bertaqwa kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa dan selalu berbuat kebajikan, dan
lain-lain. Berikut ini adalah dalil tentang azab kubur. Allah swt berfirman: “Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya
baginya penghidupan yang sempit di dalam kubur, dan kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta.”
QS. Thaha: 124
Rosulullah saw bersabda tentang pahala amal orang yang sudah mati: “Jika anak adam manusia telah meninggal dunia, maka putuslah
segala amalnya kecuali tiga perkara, Shadaqoh jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shalih yang senantiasa mendoakan orangtuanya.”
HR. Muslim
Penjelasan tentang kematian dan alam kubur yang disertai dengan Nas-nas dalil dari Al- Quran dan Hadis ini dimaksudkan untuk meyakinkan manusia – terutama orang-orang
Islam – yang belum sadar, bahwa peristiwa kematian Maut dan alam kubur Barzah dengan segala peristiwa dan masalahnya benar-benar ada dan wajib diyakini
keberadaannya, serta agar manusia bisa mengambil pelajaran darinya.
4.1.2. Rukun Iman dan Hari Akhir
Islam mengenal adanya Rukun Islam sebagai dasar – pokok-pokok ketentuan yang menjadikan seseorang diakui sebagai orang Islam – keislaman seseorang dan Rukun
Universitas Sumatera Utara
lxxviii
Iman sebagai dasar Aqidah keimanan bagi umat muslim. Seperti yang diceritakan dalam hadis yang diriwayatkan oleh sahabat Umar ibn Al-Khaththab ra bahwa malaikat Jibril as
mendatangi Nabi saw dan bertanya kepadanya mengenai makna Islam, Iman, dan Ihsan, Nabi saw menjawab:
“Islam adalah bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan salat, menunaikan zakat, berpuasa di
bulan Ramadhan, dan berhaji bagi yang mampu melaksanakan perjalanannya. Iman adalah percaya kepada Allah, Malaikat-malaikat-
Nya, Kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya, Hari Akhir, serta Takdir yang baik maupun yang buruk. Ihsan adalah beribadah kepada Allah seolah-
olah kamu melihat-Nya, dan jika tidak melihatnya maka sesungguhnya Dia melihatmu.”
HR. Bukhari
Dalam penelitian ini yang berkaitan dengan HK adalah mengenai rukun Iman
yang ke-5 yaitu Iman kepada Hari Akhir. Di antara enam rukun iman dalam Islam, yang sangat ditekankan setelah iman kepada Allah adalah iman kepada hari akhir, hal ini dapat
dilihat dari seringnya penyebutan dalam Al-Quran dan hadis-hadis Nabi saw yang penyebutannya selalu berpasangan atau beriringan antara keduanya. Arifin 2005: 167-
168 dalam karyanya yang berjudul Samudera Al-Fatihah mengatakan: “Sebenarnya banyak sekali kepercayaan-kepercayaan yang diajarkan
Agama Islam, yaitu kira-kira 100 macam kepercayaan, tetapi yang terpenting di antaranya ialah 6 kepercayaan yang dinamai rukun iman
yaitu: percaya dengan Allah, dengan Malaikat, dengan Rasul-rasul, dengan Kitab-kitab Allah, dengan Akhirat, dan dengan Qadha dan Qadar.
Tetapi diantara 6 pokok kepercayaan yang dinamai Rukun Iman itu, ada dua pokok yang paling menonjol ke muka, yaitu kepercayaan dengan
Allah dan kepercayaan dengan kehidupan di Akhirat. Dikatakan pokok dan menonjol, karena kedua kepercayaan ini terulang-ulang sampai
berpuluh kali tersebut bergandengan di dalam ayat-ayat Kitab Suci Al- Quran dan Hadis-hadis Nabi Muhammad saw”
Seperti salah satu contoh hadis Nabi saw yang tersebut di bawah ini, artinya sebagai
Universitas Sumatera Utara
lxxix
berikut: “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat hendaklah
berlaku baik terhadap tetangganya, dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhirat hendaklah memuliakan tamunya; dan
barang siapa beriman kepada Allah dan Hari Akhirat hendaklah berkata yang baik atau diam.”
HR. Bukhari, Muslim, dan lainnya
Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin modern, sisi material menjadi hal yang sangat penting. Derasnya arus informasi, perkembangan industri, dan ketatnya
persaingan dalam rangka pemenuhan hajat hidup manusia, telah banyak menyebabkan manusia melalaikan akan keyakinan terhadap hari akhir. Hal-hal yang bersifat non-
material atau sesuatu yang berupa keyakinan saat ini sudah mulai luntur dan dari waktu ke waktu kondisinya semakin memprihatinkan.
Hari kiamat menempati posisi penting dalam Islam, hal ini dapat dilihat dari banyaknya pembahasan dan pemberian nama-nama surat dalam Al-Quran sebagai kitab
kuci agama Islam secara khusus, seperti surat Al-Qiyamah Kiamat, Al- Hāqqah Hari
Kiamat, Al- Qāri’ah yang mengetuk dengan keras dan lain sebagainya.
Penyebutan masalah kiamat dalam berbagai ayat Al-Quran dalam surat-surat yang tidak secara langsung membicarakan hari kiamat tetapi sebagian besar isinya mengenai
kiamat seperti surat Yāsīn Sibawaih, 2004: 102. Keterangan demikian ini menegaskan bahwa hari akhir merupakan sesuatu yang sangat penting serta bagian dari keyakinan
yang wajib diyakini bagi setiap muslim dan amat berbahaya akibatnya bila meninggalkan atau mengingkarinya.
4.1.3. Berita Kedatangan Kiamat