Kematian dan Alam Kubur

lxxiv Kiamat adalah bangkit hari ditegakkannya atau dibangkitkannya kehidupan akhirat setelah dihancurkan dan dimusnahkannya alam dunia, yakni hari dibangkitkannya semua mahluk dari kematiannya Sibawaih, 2004: 102. Dalam Al- Quran disebutkan bahwa hari kiamat adalah: “Hari ketika seseorang tidak berdaya sedikit pun untuk menolong orang lain, dan segala urusan pada hari itu dalam kekuasaan Allah.”QS. Al-Infitar: 19 Hari Pembalasan hari kiamat adalah hari di mana manusia tidak dapat menolaknya, tidak sanggup mengambil untung sedikitpun, dan tiada urusan selain hanya di tangan Allah sendiri. Setiap orang akan sibuk menghadapi peristiwa hari itu dan tidak seorang pun dapat membela dan membantu orang lain sama sekali, hanya Allah yang menguasai segala urusan. Di tangan-Nyalah segala penyelesaian dan tempat kembali semua urusan Al-Maraghi, 1986: 80. Ayat 19 dari surah Al-Infitar di atas pada dasarnya mengisyaratkan betapa hebat dan dahsyatnya peristiwa hari kiamat itu.

4.1.1. Kematian dan Alam Kubur

Kematian bukanlah sekedar ketiadaan, bukan pula kebinasaan dan bukan akhir dari hidup. Akan tetapi kematian adalah terputusnya hubungan ruh dengan badan, keterpisahan dan keterhalangan di antara keduanya, perubahan keadaan dan perpindahan dari satu alam ke alam lain As-Suyuthy, 2007: 9. Pada hakikatnya maut adalah akhir dari kehidupan dunia dan sekaligus sebagai awal dari kehidupan akhirat Manan, 2007: 20. Kematian bukanlah akhir dari kehidupan, tetapi kematian adalah peralihan dari satu dunia ke dunia yang lain pula, dari satu keadaan menuju keadaan yang lain tempat kehidupan manusia berlanjut. Oleh karena itu Universitas Sumatera Utara lxxv manusia yang ingkar pada kehidupan akhirat akan merasa takut dan membenci kematian akibat perbuatannya yang buruk di dunia, namun bagi orang yang beriman secara benar, kematian merupakan harapan yang indah untuk memulai kehidupan yang hakiki dan abadi. Suatu ketika sahabat Bilal bin Sa’ad ra pernah memberikan nasihat tentang kematian. Katanya: “Wahai kaum yang menghuni keabadian, sesungguhnya kalian diciptakan tidak untuk kefanaan, akan tetapi untuk keabadian. Oleh karena itu kalian hanya dipindahkan dari satu alam ke alam lainnya. Kematian manusia adalah jalan manusia untuk bisa berpindah dari satu alam ke alam lainya”. Yang dimaksud dengan ‘pemilik keabadian’ dalam nasihat di atas adalah ruh, karena ruh itu bersifat abadi As- Suyuthy, 2007: 9-10. Kematian atau maut merupakan sesuatu yang pasti akan dialami oleh setiap mahluk hidup yang sudah ditentukan ditakdirkan umurnya masing-masing. Apabila maut sudah datang – ajal yang ditentukan bagi setiap mahluk – pada manusia, ia tidak dapat dimundurkan waktunya barang sedetik pun dan tidak pula dapat di majukan barang sedetik pun. Jadi kematian pasti datangnya dan tepat pada waktunya. Allah swt berfirman: “….tiap-tiap umat mempunyai ajal. Apabila telah datang ajal mereka, maka mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tiak pula mendahulukannya.” QS. Yunus: 49 Mati adalah wajib pasti di rasakan bagi setiap mahluk yang bernyawa pada saat yang telah ditentukan. Datangnya tidak ada kaitannya dengan peristiwa perang atau damai, tempat yang kokoh atau sederhana, dan adanya upaya atau tidak adanya upaya Universitas Sumatera Utara lxxvi untuk memperlambat atau mempercepatnya, jika maut itu datang, datanglah ia dan tidak dapat ditolak. Oleh karena itu manusia harus senantiasa bersiap diri untuk menghadapi datangnya kematian. Masalah susah tidaknya kematian, saat datangnya Sakarat Al-Maut tergantung pada amal perbuatannya masing-masing, maka nilai atau kualitas manusia tidak terletak pada umurnya panjang atau pendek, tetapi pada amalnya yang baik. Disebutkan dalam Al-Quran: “Allah menciptakan menghidupkan kamu, kemudian mewafatkan kamu, dan diantara kamu ada yang dikembalikan pada umur yang paling lemah pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatu pun yang pernah diketahuinya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.” QS. An-Nahl: 70 Mengenai orang-orang yang berkeyakinan bahwa maut adalah akhir dari segala- galanya, dan bahwa tidak ada kehidupan sesudah kematian, hal ini dijawab dalam Al- Quran yang menerangkan bahwa sebenarnya orang-orang yang telah meninggal dunia itu tidak mati secara ruhani; “Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yag gugur di jalan Allah bahwa mereka itu mati, bahkan sebenarnya mereka itu hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya.” QS. Al-Baqarah: 154 Setelah terjadi kematian, manusia akan mengalami suatu masa yang disebut alam kubur Barzah, yaitu masa menunggu di antara kematian sampai datangnya hari kiamat kebangkitan kembali. Dijelaskan dalam Al-Quran; ”Dan dihadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan.” QS. Al-Mu’minun: 100. Jadi pengertian Barzah adalah alam atau tempat pemberhentian – ruang antara – arwah orang yang sudah mati berada, untuk menunggu kedatangan hari kiamat masa kebangkitan kembali. Universitas Sumatera Utara lxxvii Dalam Al-Quran dan Hadis-hadis Nabi saw telah banyak menerangkan masalah alam kubur dan berbagai peristiwa yang terjadi di dalamnya, di antaranya ialah kehidupan kubur, pertanyaan-pertanyaan kubur, siksa kubur diberikan kepada seseorang yang semasa hidupnya banyak berbuat maksiat dan melalaikan perintah Allah swt, nikmat kubur diberikan oleh Allah kepada hamba-Nya yang semasa hidup di dunia bertaqwa kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa dan selalu berbuat kebajikan, dan lain-lain. Berikut ini adalah dalil tentang azab kubur. Allah swt berfirman: “Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit di dalam kubur, dan kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta.” QS. Thaha: 124 Rosulullah saw bersabda tentang pahala amal orang yang sudah mati: “Jika anak adam manusia telah meninggal dunia, maka putuslah segala amalnya kecuali tiga perkara, Shadaqoh jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shalih yang senantiasa mendoakan orangtuanya.” HR. Muslim Penjelasan tentang kematian dan alam kubur yang disertai dengan Nas-nas dalil dari Al- Quran dan Hadis ini dimaksudkan untuk meyakinkan manusia – terutama orang-orang Islam – yang belum sadar, bahwa peristiwa kematian Maut dan alam kubur Barzah dengan segala peristiwa dan masalahnya benar-benar ada dan wajib diyakini keberadaannya, serta agar manusia bisa mengambil pelajaran darinya.

4.1.2. Rukun Iman dan Hari Akhir