cxi
yang telah disebutkan pada hadis di atas yang telah dijanjikan oleh Rosulullah mendapat naungan dari Allah swt.
4.2.4. Waktu di Alam Akhirat
Waktu yang dilalui di alam akhirat tidak sama dengan waktu yang ada di dunia, terutama mengenai hitungan panjang atau lamanya waktu itu. Ada keterangan yang
menjelaskan bahwa waktu di akhirat lebih panjang berlipat-lipat lamanya dibandingkan dengan waktu di dunia. Kalau di dunia waktu sehari selama 24 jam terdiri dari siang dan
malam terasa sangat cepat, sedang waktu di akhirat terjadi sangat lama dan sangat panjang. Sesaat sehari di akhirat, beribu-ribu kali lipat lamanya waktu di dunia.
Disebutkan dalam Al-Quran: “Malaikat-malaikat dan jibril naik menghadap kepada Tuhannya dalam
sehari yang kadarnya 50.000 tahun.” Al-Ma’arij: 4
Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa sehari di akhirat sama dengan 50.000 tahun lamanya waktu dunia. Hal serupa juga disebutkan dalam HK sebagai berikut:
“Jibrail menjelang khadhirat Tuhan kita lamanya sehari di akhirat seribu tahun pada pailah pula lama diyam dalam seribu tahun dunia.”
HK. Hal. 16 brs. 12-13 dan hal. 17 brs. 1
Dalam kutipan tersebut dijelaskan lamanya waktu sehari di akhirat sama dengan seribu tahun di dunia. Bilangan seribu ini menunjukkan bahwa angka seribu untuk ukuran
orang-orang melayu pada waktu itu mengisyaratkan pada hitungan yang sangat banyak, dan jika diterapkan dalam perhitungan waktu, maka bilangan “seribu tahun” ini
menunjukkan waktu yang sangat lama.
Universitas Sumatera Utara
cxii
Bayangkan saja betapa panjang dan lamanya penderitaan yang harus dialami oleh orang yang mendapatkan siksa dari Tuhan, sedangkan kita yang hidup di dunia ini jika
mengalami kurang enak badan saja, waktu terasa lama, malam seolah-olah tak pernah usai dan siang seolah-olah enggan berganti. Karena panjangnya hari itu di akhirat,
manusia mengira bahwa hidup mereka di dunia hanya seperti satu jam saja. Disebutkan dalam Al-Quran:
“Dan ingatlah akan hari yang diwaktu itu Allah mengumpulkan mereka, mereka merasa di hari itu seakan-akan mereka tidak pernah
diam di dunia kecuali hanya sesaat saja di siang hari.” QS. Yunus: 45
Dijelaskan juga dalam Al-Quran surat Ar-Rum ayat 55; yang mengisahkan penyaksian bagi para pendosa tentang waktu berdiam dalam kubur mereka seolah-olah
hanya sesaat saja. “Dan pada hari terjadinya kiamat, bersumpahlah orang-orang yang berdosa, bahwa mereka tidak berdiam dalam kubur melainkan sesaat saja.”
QS. Ar-Rum: 55 Namun demikian lama dan panjangnya waktu di akhirat itu tergantung bagi siapa
yang merasakannya, mungkin bagi orang-orang yang mendapatkan siksa di akhirat bilangan waktu akan terasa lebih lama dan mungkin juga bagi orang-orang yang
mendapat kenikmatan di akhirat akan merasakan waktu yang menyenangkan dan terasa berlalu begitu saja. Tapi yang pasti bahwa waktu pada kehidupan akhirat adalah abadi.
Sebagai mana disebutkan dalam Al-Quran surat Al-A’laa ayat 17 yang artinya: ”Sedang kuhidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal.”
4.2.5. Syafaat