BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Gambaran Umum Berdirinya Perusahaan
Lahirnya Perum Pegadaian di Indonesia ditandai dengan berdirinya Bank Van Lening pada masa VOC pada tahun 1746. Lembaga ini mempunyai tugas
memberikan pinjaman uang kepada masyarakat dengan jaminan gadai. Sampai sekarang pegadaian telah mengalami 5 zaman pemerintahan yaitu :
1. Pegadaian pada masa VOC
1764-1811 2.
Pegadaian pada masa penjajahan Inggris 1811-1816
3. Pegadaian pada masa penjajahan Belanda
1816-1942 4.
Pegadaian pada masa penjajahan Jepang 1942-1945
5. Pegadaian pada masa Kemerdekaan
1945-sekarang
1. Pegadaian Pada Masa VOC 1746-1811
Pegadaian sewaktu Indonesia dibawah kekuasaan Vereenidge Qest Indische Compagnie VOC, Bank Van Leening pun ikut dibawa ke Indonesia. Dengan
surat keputusan Gubernur Jendral Van Imhoof tertanggal 20 Agustus 1746 dengan resmi didirikan suatu Bank Van Leening yang pertama di Indonesia yaitu di
Jakarta Batavia. Bank ini didirikan dalam bentuk kerjasama antara VOC dengan swasta lainnya yaitu dengan
₤ 500.000 23 dari VOC dan 13 dari swasta disamping menjalankan usaha pemberian kredit berdasarkan gadai juga
memberikan jasa Bank Wesel.
Universitas Sumatera Utara
2. Pegadaian Pada Masa Pemerintahan Inggris 1811-1816
Pada masa penjajahan Inggris 1811 bank Van Leening ini dihapuskan. Hal ini menurut keputusan Reffles yang berpendapat bahwa tidak wajar bagi suatu
bank diusahakan oleh pemerintah. Sebagai gantinya diadakan suatu ketentuan bahwa setiap orang boleh mendirikan pegadaian swasta asal mendapat izin
Licentie dari penguasa daerah setempat. Licentielsel ini diperkirakan akanmenguntungkan pemerintah, namun yang terjadi sebaliknya dan pemegang
licentie menggunakan kesempatan ini mengadakan praktek riba yang sangat merugikan rakyat, karena dari usahanya tersebut ingin memperoleh keuntungan
sebesar-besarnya. Dengan kata lain licentielsel ini malah menghidupkan usaha- usaha lintah darat.
Tahun 1814 Licentielsel tersebut diganti dengan Pachstelsel, yaitu hak mendirikan pegadaian diberikan kepada umum dengan penawaran yang paling
tinggi yaitu bhwa setiap orang boileh menerima gadai asal saja sanggup membayar sejumlah uang tertentu kepada pemerintah.
3. Pegadaian Pada Masa Penjajahan Belanda 1816-1942
Pachstelsel tersebut diatas 1843 telah dijalankan diseluruh Indonesia kecuali didaerah Priangan dan Verstenladen Surakarta dan Yogyakarta. Pada tahun 1949
rente-terief tarif bunga ditetapkan oleh pemerintah dengan Pachsetsel ditetapkan sebagai monopoli, yang berarti bahwa seorang pemegang Pacht dilarang
menerima gadai sampai dengan jumlah 100. Larangan ini tercantum dalam KUHP pada pasal 509 yang berbunyi :Barang siapa yang dengan tidak berhak
meminjamkan uang atau barang yang jumlahnya atau harganya tidak lebih dari
Universitas Sumatera Utara
seratus rupiah dengan menerima gadai atau dengan bentuk jual beli dengan hak membeli kembali atau dengan bentuk persetujuan komisi, dipidana dengan
kurungan selama-lamanya tiga bulan atau denda sebanyak-banyaknya lima belas ribu rupiah.
Setelah mendapatkan suatu kesimpulan bahwa hasil uang pinjaman dari pegadaian menunjukkan hal-hal yang menguntungkan maka disarankan bahwa
untuk membasami lintah darat tersebut, harus dilakukan oleh pemerintah. Dengan keputusan pemerintah Staatblad No.131 tgl 12 Maret 1901 maka mulai tanggal 1
April 1901 dibukalah pegadaian Negara yang pertama di Indonesia yaitu di Sukabumi.
4. Pegadaian Pada Masa Penjajahan Jepang 1942-1945