Pegadaian Pada Masa Penjajahan Jepang 1942-1945 Pegadaian Pada Masa Kemerdekaan 1945-sekarang

seratus rupiah dengan menerima gadai atau dengan bentuk jual beli dengan hak membeli kembali atau dengan bentuk persetujuan komisi, dipidana dengan kurungan selama-lamanya tiga bulan atau denda sebanyak-banyaknya lima belas ribu rupiah. Setelah mendapatkan suatu kesimpulan bahwa hasil uang pinjaman dari pegadaian menunjukkan hal-hal yang menguntungkan maka disarankan bahwa untuk membasami lintah darat tersebut, harus dilakukan oleh pemerintah. Dengan keputusan pemerintah Staatblad No.131 tgl 12 Maret 1901 maka mulai tanggal 1 April 1901 dibukalah pegadaian Negara yang pertama di Indonesia yaitu di Sukabumi.

4. Pegadaian Pada Masa Penjajahan Jepang 1942-1945

Jepang menduduki Indonesia pada tanggal 8 Maret 1942, maka pada pertengahan tahun 1942 Kantor Pusat Jawatan Pegadaian dipindahkan dari Jl. Kramat No. 162 ke Jl. Kramat No.132 dengan alasan akan dijadikan tempat tawanan perang. Barang-barang yang digadaikan pada saat itu adalah barang- barang emas dan permata kepunyaan rakyat yang harus dijual kepada tentara atau Nippon. Sedangkan lelang barang-barang emas dan permata dihapuskan dan pada tahun 1943 barang logam lainnya juga tidak dilelang. Akibatnya rakyat semakin melarat dan tidak mempunyai barang-barang berharga lagi, sehingga pegadaian pda masa itu praktis hamper tidak berfungsi lagi. Pada waktu itu pemerintah jepang mengeluarkan uang sehingga uang yang beredar adalah uang Jepang. Universitas Sumatera Utara

5. Pegadaian Pada Masa Kemerdekaan 1945-sekarang

Pegadaian pada masa kemerdekaan dapat dibagi sebagai berikut : 1. Jawatan Pegadaian pada zaman Republik Indonesia Perjuangan tanggal 17 Agustus 1945 sampai dengan 27 Desember 1949 Penyerahan Kedaulatan. 2. Jawatan Pegadaian pada zaman RIS tanggal 27 Desember 1949 sampai dengan 17 Agustus 1950. 3. Jawatan Pegadaian dalam Negara Kesatuan RI 17 Agustus 1950 sampai dengan sekarang. Berdasarkan peraturan pemerintah Republik Indonesia tahun 1961 No. 178 tanggal 3 Mei 1961, status sebagai Jawatan Pegadaian berubah menjadi Perusahaan Negara Pegadaian. Status sebagai Perusahaan Negara, Pegadaian ini hanya bertahan sampai tahun1969. Pada tahun tersebut keluar Undang-Undang Republik Indonesia tahun 1969, menjadi Undang-Undang Lembaran tahun 1969 tambahan lembaran Negara No. 2904. Undang-Undang ini mengatur bentuk- bentuk usaha Negara menjadi 3 bentuk yaitu : PERJAN, PERUM dan PERSERO. Sejalan dengan ketentuan Undang-Undang tersebut maka ditetapkan status pegadaian melalui Peraturan Pemerintah No.7 Tahun 1969 menjadi Perusahaan Jawatan PERJAN Pegadaian. Dengan penyesuaian bentuk usaha tersebut, maka kekayaan Perusahaan Negara Pegadaian beralih kepada Perjan Pegadaian. Pada tahun 1990 dikeluarkanlah Peraturan Pemerintah No. 10 Tahun 1990 Tanggal 10 april 1990 yang mengatur perubahan bentuk Perjan Pegadaian menjadi Perusahaan Umum PERUM Pegadaian Lembaran Negara Tahun 1990 No.14 Universitas Sumatera Utara Untuk mengatur kembali peraturan tentang Perusahaan Umum Pegadaian dengan Peraturan Pemerintah, maka diterbitkanlah Peraturan Pemerintah No. 103 tahun 2000 tanggal 10 November 2000 tentang Perusahaan Umum Pegadaian dan Perum Pegadaian Kantor Wilayah I Medan ini berdiri pada tahun 1967 yang berlokasi di Jl. Pegadaian No. 112 Medan dan telah beroperasi selama 39 tahun samapai dengan sekarang..

B. Fungsi Kedudukan dan Status Hukum Perum Pegadaian