Ria Bintan Studi Kelayakan Proyek

• Kasino • Hotel • 110 Suwanti 060406028 One Bedroom suite 76 meter²  TV  Minibar  Personal safe  Mesin pembuat teh dan kopi  Hairdryer  Microwave  Dapur yang lengkap TwoBedroom suite 109 meter²  TV  Minibar  Personal safe  Mesin pembuat teh dan kopi  Hairdryer  Microwave  Dapur yang lengkap  Laguna Bintan Golf Club Laguna Bintan Golf Club memiliki 18 lubang dari lapangan golf dengan 72 par yang dirancang oleh Greg Norman.  Restoran dan lounges Banyan Tree memiliki tiga restoran bertaraf internasional diantaranya Saffron yang menghidangkan masakan Thailand dan Indonesia.

c. Ria Bintan

 Club Med Bintan Island Jumlah akomodasi : 295 kamar tamu Lapangan Golf : Ria Bintan Golf Course Fasilitas spa : Club Med Spa Akomodasi Tipe Luas View Fasilitas Gambar Tabel 3.4 Akomodasi di Angsana Resort and Spa, Laguna Bintan Universitas Sumatera Utara • Kasino • Hotel • 111 Suwanti 060406028 Kamar Deluxe room 34-41 meter² Laut  Air-conditioning  Hair-dryer  Kettle  Mini-fridge  Security safes  Shower room  Telepon  Televisi Superior room 34-37 meter² Kebun dan laut cina selatan  Air-conditioning  Hair-dryer  Kettle  Mini-fridge  Security safes  Shower room  Telepon  Televisi Suites 80 meter²   Air-conditioning  Bathroom  Coffee machine  CD player  Flat-screen television  Hair-dryer  Kettle  Radio CD  Security safes  Tel epon  Ria Bintan Golf Club Tabel 3.5 Akomodasi di Ria Bintan, Laguna Bintan Universitas Sumatera Utara • Kasino • Hotel • 112 Suwanti 060406028 Golf Club yang memiliki reputasi sebagai salah satu lapangan golf terbaik di Asia ini, terdiri dari satu lapangan dengan 18 lubang championship Ocean golf course dan satu lapangan dengan 9 lubang Forest course. Ria Bintan Golf Club merupakan clubhouse 2 lantai yang mempunyai fasilitas loker dan shower , spa, restoran open-air , dan ruang serba guna.  Resort Homes Ria Bintan merencanakan pengembangan villa dan apartemen mewah di pinggiran pantai baik untuk hunian perorangan maupun keluarga yang mempunyai view ke Laut Cina Selatan.

d. Bintan Lagoon Resort

Bintan Lagoon Resort merupakan resor gabungan seluas 300 ha yang memiliki akomodasi 416 deluxe hotel , 57 resort villas , sebuah golf club yang terdiri dari dua lapangan dengan masing-masing lapangan memiliki 18 lubang designer golf course dan fasilitas rekreasi, area makan dan area pertemuan yang sempurna. Total akomodasi : 470 kamar Lapangan golf : 2 lapangan championship Golf Course Fasilitas spa : Spa and Chic Nightclub Bintang :  Hotel Akomodasi Tipe Kamar Luas View Tempat Tidur Gambar Deluxe Sea Facing Room 37 meter² Laut King Twin Universitas Sumatera Utara • Kasino • Hotel • 113 Suwanti 060406028 Superior room 37 meter² Kebun dan laut cina selatan King Twin Deluxe Garden Terrace 37 meter² + balkon 30 meter² Taman King Twin Forest Suites 74 meter² Laut Cina Selatan King Floral Suites 92 meter² Laut Cina Selatan King  Resort Villas Terdapat 3 villa yang masing-masing villa memiliki 5 ruang kamar tidur, ruang tamu yang luas dan ruang tamu serta fasilitas dapur yang lengkap.  Bintan Lagoon Golf Club Terdapat 2 lapangan dengan 18 lubang championship courses di Bintan Lagoon Resort yang dilengkapi pelayanan dan fasilitas golf lainnya.  Restoran dan lounges Tabel 3.6 Akomodasi di Bintan Lagoon Bintan Universitas Sumatera Utara • Kasino • Hotel • 114 Suwanti 060406028 Bintan Lagoon Resort terdapat 12 area makan dan minum dan terdapat 4 restoran utama diantaranya masakan Timur Tengah, Masakan Internasional dan Indonesia, Barbeque Steak and Seafood, masakan Jepang, dan 8 alternatif ber dan lounges lainnya. Club pertama  Adventure training facilities Fasilitas ini merupakan program pelatihan yang disediakan perusahaan dimana karyawan akan dibimbing dan dilatih.  Anggota resorts Tersedia keanggotaan untuk pemain golf

3.3.2.4 Pencapaian Bintan Resorts

Lokasi Bintan Resorts yang berada 45 km dari sebelah selatan Singapura dapat diakses:  Dengan ferry dari Tanah Merah Ferry Terminal, Singapura : 45 menit  Dengan ferry dari Telaga Punggur, Batam : 35 menit  Dengan transpotasi darat dari Tanjung Pinang : 1 jam 15 menit Gambar 3.6 Pencapaian Bintan Resorts Dengan Transportasi Air dari Singapura dan Batam Universitas Sumatera Utara • Kasino • Hotel • 115 Suwanti 060406028

3.3.2.5 Pengunjung Bintan Resorts

Bintan Resorts memperlihatkan bahwa kunjungan wisatawan dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang signifikan. Grafik menunjukkan peningkatan pengunjung mencapai 19,2 dari tahun 2007-2008. Wisatawan yang berasal dari Singapura meningkat 3 kali pada tahun 2008 yaitu dari Januari sampai Desember. Wisatawan dari Jepang dan Korea menduduki posisi tertinggi setelah Singapura dan Indonesia, dan disusul oleh Inggris, RRC, Australia, India, Malaysia dan Amerika Serikat. Sumber : Bintan Resorts Ferries Pte Ltd dan Bandar Bentan Telani Ferry Terminal Gambar 3.7 Pencapaian Bintan Resorts Dengan Jalan Darat Diagram 3.1 Kunjungan ke Bintan Resorts dari Tahun 1996-2007 Universitas Sumatera Utara • Kasino • Hotel • 116 Suwanti 060406028 Sumber : Bintan Resorts Ferries Pte Ltd dan Bandar Bentan Telani Ferry Terminal Diagram 3.2 Kunjungan Wisatawan Tahun 2009 Diagram 3.3 Grafik Kunjungan ke Bintan Resorts dari Tahun 1996-2007 Diagram 3.4 Diagram Kunjungan Wisatawan Tahun 2007 Diagram 3.5 Diagram Kunjungan Wisatawan Tahun 2008 Universitas Sumatera Utara • Kasino • Hotel • 117 Suwanti 060406028 Jumlah Pengunjung Lagoy Bay tahun 2003-2009 Tahun 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 Jumlah Pengunjun g 263.05 8 300.82 4 288.08 3 323.61 333.77 1 397.83 3 410.45 4 Sumber : BRF Pte Ltd BBT Bintan Resorts berada pada lokasi strategis dengan jarak tempuh yang minimal sehingga lama perjalanan kurang dari 1 jam dengan menggunakan ferry baik dari Batam maupun Singapura. Grafik menunjukkan peningkatan yang signifikan, oleh karena itu Bintan Resorts diproyeksikan pengunjung akan mencapai 1.000.000 orang dalam 5 tahun kedepan.

3.3.3 Lagoi Bay Development, Bintan Resorts

Perkembangan resor yang pesat di Asia dan permintaan atas resor berstandar internasional, maka Bintan Resorts memperkenalkan Lagoi Bay yang sangat potensial pada perkembangan industri pariwisata dan resor. Lagoi Bay Development merupakan perkembangan industri resor beriklim tropis pada pesisir pantai yang memiliki luas lahan 2.337 ha di Bintan, Kepulauan Indonesia. Diagram 3.6 Proyeksi Kunjungan Wisatawan Bintan Resorts Sampai Tahun 2015 Tabel 3.7 Jumlah Pengunjung Lagoy Bay Tahun 2003-2009 Universitas Sumatera Utara • Kasino • Hotel • 118 Suwanti 060406028 Lagoi Bay Development dirancang untuk melengkapi pemandangan fasilitas resor di pesisir pantai. Selain itu pengembangan juga bertujuan untuk menggabungkan Banyan Tree Bintan yang berada di pesisir sebelah barat, dan Club Med Bintan Island dan Ria Bintan Golf Club di bagian timur. Data umum Lagai Bay Development Proyek : Lagoi Bay Development Posisi : Pesisir pantai utara dari Pulau Bintan Lama perjalanan dari BBT 23 : 20 menit kendaraan Luas : 2.337 ha Bintang : 23 BBT singkatan dari Bandar Bentan Telani Universitas Sumatera Utara • Kasino • Hotel • 119 Suwanti 060406028 Gambar 3.10 Posisi Lagoi Bay Development Terhadap Pulau Bintan Gambar 3.8 Posisi Pulau Bintan Terhadap Dunia Gambar 3.9 Posisi Kawasan Lagoi Terhadap Pulau Bintan, Indonesia Gambar 3.11 Posisi Lagoi Bay Development Terhadap Bintan Resorts Gambar 3.12 Posisi Lokasi Proyek Terhadap Lagoi Bay Development Universitas Sumatera Utara • Kasino • Hotel • 120 Suwanti 060406028 Gambar 3.13 Posisi Lokasi Proyek Terhadap Kawasan Lagoi Bay Development Universitas Sumatera Utara • Kasino • Hotel • 121 Suwanti 060406028 Nomor lahan site Luas Maksimal Jumlah kamar B13 5,2 ha52.000 meter² 200 Gambar 3.14 Lokasi B12 Merupakan Lokasi Proyek Tabel 3.8 Luas dan Jumlah Akomodasi Site Universitas Sumatera Utara • Kasino • Hotel • 122 Suwanti 060406028

3.4 Studi Kelayakan Proyek

Perkembangan kepariwisataan di Lagoi, Pulau Bintan terus ditingkatkan dari pihak pemerintah dengan tujuan untuk mejalankan kegiatan ekonomi, yang akan berdampak terhadap perluasan lapangan kerja, penerimaan devisa, dan peningkatkan upah pegawai di daerah tersebut. Kepariwisataan tidak akan berkembang, jika tidak didukung oleh fasilitas-fasilitas yang memadai, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Hotel merupakan sarana penginapan bagi para wisatawan asing yang berkunjung. Kunjungan para wisman perlu didukung sarana rekreasi yang unik, yang akan membuat para pengunjung masuk ke suatu dunia lain, dan akan membuat mereka kembali untuk kunjungan berikutnya. Berdasarkan data Bintan Dalam Angka 2008, tercatat bahwa wisatawan mancanegara mengalami peningkatan setiap tahun, tahun 2004-2008 berturut-turut tercatat sebanyak 261.724, 293.645, 268.835, 296.000, 309.190, dan 316.015. Walaupun peningkatan wisatawan yang datang tidak berada pada perubahan angka yang signifikan, tetapi hal ini membuktikan bahwa dari peningkatan tersebut, maka akan dibutuhkan tambahan fasilitas-fasilitas yang memadai secara kuantitatif. Banyaknya Wisatawan Mancanegara yang Datang Melalui Pelabuhan di Kabupaten Bintan Menurut Kewarganegaraan Tahun 2003-2008 Tahun Jumlah Pengunjung 2008 24 316.015 24 K Jum K Jum K Jum K Jum K Jum Brunei Darussala m 34 Korea Selatan 31.35 1 Denmar k 1.076 Yunani 73 Brasil 431 Malaysia 14.778 Pakistan 34 Perancis 7.472 Turki 78 Amerika Selatan 373 Philipina 7.767 Banglad esh 27 Jerman 7.130 Irlandia 832 Amerika 12.87 1 Singapura 112.10 Srilangk a 44 Italia 1.081 Eropa Barat lainnya 360 Australia 14.53 Universitas Sumatera Utara • Kasino • Hotel • 123 Suwanti 060406028 Tahun Jumlah Pengunjung 2007 309.190 2006 296.000 2005 268.835 2004 293.645 2003 261.724 Banyaknya Fasilitas AkomodasiHotel, Kamar dan Tempat Tidur yang Tersedia di Kabupaten Bintan Tahun 2004-2008 Tahun Hotel Kamar Tempat Tidur 2008 25 1.780 3.018 2007 28 1.840 3.274 2006 26 1.770 3.216 2005 25 1.848 2.723 2004 25 1.680 2.539 Thailand 1.719 Taiwan 6.326 Belanda 2.554 Rusia 2.621 Selandia Baru 2.731 Vietnam 746 RRC 15.41 8 Spanyol 501 Ponlandia 202 Oseania lainnya 11 Myanmar 150 Saudi Arabia 60 Portugal 219 Ukraina 56 Oseania 17.27 2 ASEAN lain 39 Bahrain Swedia 1.381 Eropa Timur lainnya 560 Afrika Selatan 879 ASEAN 137.33 3 Asia lain 209 Swiss 2.008 Eropa 49.01 Mesir 18 Hongkong 6.415 Asia 98.34 1 Inggris 17.21 8 Amerika Serikat 9.641 Afrika lainnya 203 India 13.444 Austria 530 Finlandi a 646 Kanada 2.366 Afrika 1.100 Jepang 25.013 Belgia 694 Norwegi a 1.718 Amerika Tengah 60 Keterangan : K = Kewarganegaraan Jum = Jumlah Pengunjung Tahun 2008 Tabel 3.9 Banyaknya Wisatawan Mancanegara yang Datang Melalui Pelabuhan di Kabupaten Bintan Menurut Kewarganegaraan Tahun 2003-2008 Tabel 3.10 Banyaknya Fasilitas AkomodasiHotel, Kamar dan Tempat Tidur yang Tersedia di Kabupaten Bintan Tahun 2004-2008 Universitas Sumatera Utara • Kasino • Hotel • 124 Suwanti 060406028 Banyaknya Hotel Berbintang dan Kelas Hotel di Kabupaten Bintan Tahun 2004-2008 Tahun Bintang 1 Bintang 2 Bintang 3 Bintang 4 Bintang 5 Jumlah 2008 1 2 3 2 8 2007 1 1 - 6 4 12 2006 1 1 - 6 4 12 2005 - 1 - 4 5 10 2004 - 1 - 4 5 10 Banyaknya Kamar yang Tersedia di Hotel Berbintang di Kabupaten Bintan Tahun 2004-2008 Tahun Bintang 1 Bintang 2 Bintang 3 Bintang 4 Bintang 5 Jumlah 2008 - 40 159 638 506 1.343 2007 10 217 - 686 595 1.508 2006 12 217 - 681 590 1.500 2005 - 50 - 347 980 1.377 2004 - 50 - 347 980 1.377 Banyaknya Tempat Tidur yang Tersedia dan Kelas Hotel di Hotel Berbintang di Kabupaten Bintan, 2004-2008 Tahun Bintang 1 Bintang 2 Bintang 3 Bintang 4 Bintang 5 Jumlah 2008 - 80 318 1.233 723 2.354 2007 26 434 - 1.278 999 2.737 2006 42 434 - 1.281 996 2.753 2005 - - - - - 2.184 2004 - - - - - 2.044 Tabel 3.11 Banyaknya Hotel Berbintang dan Kelas Hotel di Kabupaten Bintan Tahun 2004-2008 Tabel 3.12 Banyaknya Kamar yang Tersedia di Hotel Berbintang di Kabupaten Bintan Tahun 2004-2008 Tabel 3.13 Banyaknya Tempat Tidur yang Tersedia dan Kelas Hotel di Hotel Berbintang di Kabupaten Bintan, 2004-2008 Universitas Sumatera Utara • Kasino • Hotel • 125 Suwanti 060406028 Lama Menginap dan Persentase Tamu Baik Domestik Maupun Asing Pada Tahun 2006-2008 Tahun Lama Menginap Persentase Tamu Tamu Asing Tamu Domestik Asing Domestik 2008 1,71 2,02 93,04 6,96 2007 3,01 2,11 94,23 5,91 2006 2,98 2,44 95,95 4,05 Banyaknya Wisatawan yang Datang Melalui Pelabuhan di Kabupaten Bintan Per Bulan Menurut Jenis Visa, 2006-2008 Tahun Visa Kunjungan Utusan Bebas Visa Jumlah Usaha Sosbud Wisata BVKS VOA 2008 6.280 - - 201 141.319 168.215 316.015 2007 5.149 - 610 190 135.237 168.004 309.190 2006 4.752 6 3.217 208 119.841 167.976 296.000 Keterangan: BVKS - Bebas Visa Kunjungan Sementara VSK- Visa On Arrival Arus kunjungan wisatawan mancanegara wisman yang datang ke Kabupaten Bintan masih menunjukkan angka yang berfluktuasi. Pada tahun 2008, wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Kabupaten Bintan tercatat sebanyak 316.015 orang atau mengalami kenaikan sebesar 2,20 dibandingkan tahun sebelumnya yaitu sebesar 309.190 orang. Dari data pengunjung dari tahun 2003-2008, rata-rata peningkatan pengunjung wisatawan mancanegara per tahun yaitu 4,04. Turis sebagai sasaran utama di kawasan Lagoy, Bintan telah berhasil menarik wisatawan dari berbagai belahan dunia lain baik dari benua Asia, Eropa maupun Afrika. Data statistik pengunjung menunjukkan tingkat kunjungan yang berbeda- beda. Berdasarkan Bintan Dalam Angka 2008 memperlihatkan bahwa pengunjung Tabel 3.14 Lama Menginap dan Persentase Tamu Baik Domestik Maupun Asing Pada Tahun 2006-2008 Tabel 3.15 Banyaknya Wisatawan yang Datang Melalui Pelabuhan di Kabupaten Bintan Per Bulan Menurut Jenis Visa, 2006-2008 Universitas Sumatera Utara • Kasino • Hotel • 126 Suwanti 060406028 terbesar berasal dari Asia Tenggara. Wisatawan yang datang tersebut sebagian besar merupakan warga Singapura, Korea Selatan dan Jepang. Rata-rata 90 pengunjung Bintan merupakan wisatawan mancanegara dimana lama tamu menginap dengan akomodasi hotel adalah selama 2-3 hari, sebagian besar pengunjung merupakan tamu bebas visaBVKS Bebas Visa Kunjungan Sementara, sedangkan pengunjung yang memiliki visa tercatat bahwa para wisatawan menggunakan visa kunjungan untuk keperluan bisnis. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa, pengunjung yang semakin meningkat pada tiap periode tahun, menuntut kawasan ini untuk mengembangkan sektor pariwisata yang lebih luas. Maka dari itu, diperlukan fasilitas-fasilitas dan akomodasi penginapan yang memadai untuk menampung kebutuhan tersebut. Daya saing antar negara tetangga sangat mempengaruhi kepariwisataan suatu lokasi, fasilitas yang ditawarkan setiap tahun harus mengalami peningkatan dan berbeda dengan negara tetangga lainnya. Untuk itu, diperlukan suatu akomodasi di dekat pantai sehingga dapat dijadikan tempat rekreasi bagi para wisatawan di kawasan Lagoi, Bintan yaitu dengan perwujudan sebuah kasino hotel dengan suasana pinggiran pantai yang telah dijaga ketat oleh petugas keamanan untuk menjaga privasi kawasan ini. Pertimbangan lain yang melatarbelakangi usulan proyek ini adalah sikap masyarakat yang cenderung memilih luar negeri sebagai tempat untuk berjudi dan berwisata. Oleh karena itu, dengan adanya kasino hotel yang memiliki nuansa rekreasi pantai, diharapkan akan merubah sikap masyarakat tersebut sehingga masyarakat domestik maupun wisatawan mancanegara akan melepaskan kepenatan dari pekerjaan sehari-hari dan berwisata di Lagoi Bay ini. Universitas Sumatera Utara Kasino Hotel di Bintan • Kasino • Hotel • 126 Suwanti 060406028

BAB IV ELABORASI TEMA

Pendekatan tema perancangan bangunan Kasino Hotel di Bintan adalah sustainable architecture dimana issue mengenai pemanasan global yang semakin parah, sehingga dituntut pembangunan yang memperhatikan ekosistem dan bumi. 4.1 Latar Belakang Sustainable Keperdulian terhadap ekosistem yang telah menurun dan perubahan dalam keseimbangan siklus alam telah membawa dampak negatif pada manusia dan ekosistem lainnya. Pemanasan global atau global warming menyebabkan proses peningkatan suhu rata- rata atmosfer, laut dan daratan bumi. Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan. Dampak pemanasan global tersebut mengakibatkan iklim mulai tidak stabil, peningkatan permukaan laut, suhu global cenderung meningkat, gangguan ekologis, perubahan cuaca, pergeseran ekosistem, dan sebagainya. Daerah bagian utara dari belahan bumi utara northern hemisphere akan memanas lebih dari belahan bumi lainnya. Akibatnya, gunung-gunung es akan mencair dan daratan akan mengecil sehingga akan lebih sedikit es yang terapung di perairan utara tersebut. Daerah-daerah yang sebelumnya mengalami salju ringan, mungkin tidak akan mengalaminya lagi. Pada pegunungan di daerah subtropis, bagian yang ditutupi salju akan semakin sedikit serta akan lebih cepat mencair. Musim tanam akan lebih panjang di beberapa area. Temperatur pada musim dingin dan malam hari akan cenderung Universitas Sumatera Utara Kasino Hotel di Bintan • Kasino • Hotel • 127 Suwanti 060406028 meningkat. Dan daerah beriklim panas akan menjadi lebih lembab karena lebih banyak air yang menguap dari laut sehingga beberapa daerah akan menjadi lebih kering dari sebelumnya. Angin akan bertiup lebih kencang dengan pola yang berbeda. Topanbadai hurricane yang memperoleh kekuatannya dari penguapan air, akan menjadi lebih besar. Pola cuaca menjadi tidak terprediksi dan lebih ekstrim. Perubahan ketinggian permukaan air laut akan sangat mempengaruhi kehidupan di daerah pantai. Kenaikan 100cm akan menenggelamkan 6 daerah Belanda, 17,5 daerah Bangladesh, dan banyak pulau-pulau lainnya. Ketika ketinggian air laut mencapai muara sungai, akan mengakibatkan banjir di daratan. Negara-negara kaya akan menghabiskan dana yang sangat besar untuk melindungi daerah pantainya, sedangkan negara-negara miskin mungkin hanya dapat melakukan evakuasi dari daerah pantai. Perubahan cuaca dan laut dapat mengakibatkan munculnya penyakit-penyakit yang berhubungan dengan panas yang dapat mengakibatkan kematian. Perubahan cuaca yang ekstrim dan peningkatan permukaan air laut akibat mencairnya es di kutub utara dapat menyebabkan penyakit-penyakit seperti demam berdarah, diare, malnutrisi, defisiensi mikronutrien, trauma psikologis, penyakit kulit, dan lain-lain. Perubahan lingkungan yang disebabkan oleh pencemaran limbah pada sungai dan polusi udara hasil emisi gas-gas pabrik yang tidak terkontrol akan berkontribusi terhadap penyakit- penyakit saluran pernafasan seperti asma, alergi, coccidiodomycosis, penyakit jantung dan paru kronis, dan lain-lain. Hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit menghindar dari efek pemanasan ini karena sebagian besar lahan telah dikuasai manusia. Sehingga beberapa tipe spesies yang tidak mampu bertahan akan musnah. Permasalahan penting yang dihadapi pembangunan pada masa ini adalah bagaimana menghadapi pemenuhan kebutuhan pembangunan di satu sisi dan upaya mengurangi dampak terhadap lingkungan di sisi lain. Pembangunan yang tidak memperhatikan aspek lingkungan pada akhirnya akan berdampak negatif terhadap lingkungan itu sendiri, karena pada dasarnya lingkungan memiliki kapasitas daya dukung yang Universitas Sumatera Utara Kasino Hotel di Bintan • Kasino • Hotel • 128 Suwanti 060406028 terbatas. Dengan kata lain, pembangunan yang tidak memperhatikan lingkungan akan menyebabkan permasalahan pembangunan di kemudian hari. Pembangunan berkelanjutan merupakan suatu pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan generasi saat ini dan tidak mengesampingkan generasi yang akan datang. Pembangunan berkelanjutan sustainable telah menjadi suatu istilah dalam jangkauan yang luas sehingga dapat diterapkan pada setiap aspek kehidupan di bumi dari skala lokal sampai skala global. 4.2 Tujuan Sustainable Development Tujuan pembangunan berkelanjutan pada hakekatnya adalah untuk meningkatkan kesejahteran dan kemakmuran masyarakat, untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi manusia. 4.3 Pengertian Sustainable Pembangunan berkelanjutan sustainable development adalah suatu bentuk gabungan dari berbagai disiplin ilmu yang bertanggung jawab dimana berkaitan dengan model tiga kolom yang setara untuk keberlanjutan pada lingkungan, sosial dan ekonomi. Dalam pembangunan berkelanjutan, sustainable development berintegrasi pada:  Environment sustainability  Economic sustainability  Social sustainability Berikut ini dapat dilihat bagaimana hubungan dari lingkungan, ekonomi dan sosial akan menghasilkan suatu kesetimbangan dimana tercapainya suatu kehidupan yang sejahtera. Universitas Sumatera Utara Kasino Hotel di Bintan • Kasino • Hotel • 129 Suwanti 060406028 Pokok-pokok dari proses dimana bangunan mengurangi penggunaan sumber daya alam, dan pengurangan polusi dan dampak lingkungan lainnya. Dalam kebijaksaannya, sustainable development berlandas pada:  Pengelolaan energi dan sumber air yang efisien  Perlindungan terhadap kualitas lingkungan  Perlindungan terhadap kualitas kesehatan manusia Definisi pembangunan sustainable bersumber dari pemikiran-pemikiran dalam upaya menopang ide ekologi global agar dapat direalisasikan dengan penuh tanggungjawab secara ekologi, ekonomi dan etika, sebagai bagian dari ukuran alam yang berevolusi agar dapat memenuhi kebutuhan manusia saat ini dan masa mendatang. Jika dilihat lebih khusus, pengertian sustainable itu sendiri berasal dari kata sustain yaitu suatu kemampuan untuk bertahan agar tercapainya keseimbangan. Sedangkan pembangunan adalah esensial untuk pemenuhan kebutuhan manusia dan meningkatkan kualitas kehidupan manusia. Jadi, sustainable development merupakan suatu pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan generasi saat ini tetapi tidak mengesampingkan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhannya, yaitu dengan berlandaskan pada efisiensi dan penggunaan lingkungan yang bertanggungjawab dari seluruh sumber daya masyarakat yang langka baik alam, manusia, dan sumber daya ekonomi. Diagram 4.1 Hubungan Lingkungan, Sosial dan Ekonomi Kehidupan yang sejahtera bagi manusia Universitas Sumatera Utara Kasino Hotel di Bintan • Kasino • Hotel • 130 Suwanti 060406028 Penjelasan mengenai segala aktivitas yang berkenaan dan terjadi dalam pembangunan sustainable dapat dilihat pada diagram di bawah yaitu: Universitas Sumatera Utara Kasino Hotel di Bintan • Kasino • Hotel • 131 Suwanti 060406028 Desain Material System Waste Manag Operasi Pemeliharaan Konstruksi Energy issue Water con Pre-buil Kontraktor Desainer Diagram 4.2 Proses Sustainable Dalam Suatu Bangunan Universitas Sumatera Utara Kasino Hotel di Bintan • Kasino • Hotel • 132 Suwanti 060406028 4.4 Kebutuhan akan Penerapan Konsep Sustainable Industri bangunan merupakan salah satu aktifitas manufaktur terbesar di dunia. Desain, konstruksi dan perawatan dari bangunan-bangunan tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap manusia dan lingkungan, Aktifitas tersebut juga memberikan pengaruh ke areal di luar lokasi, yaitu pengaruh terhadap sumber-sumber air, kualitas udara, dan pola transportasi dalam suatu komunitas. Menurut Integrated Waste Management Board CA, konsumsi sebuah bangunan akan menghabiskan:  40 dari energi terpakai di seluruh dunia  25 dari pemotongan kayu  16 dari pemakaian air bersih  50 dari lapisan ozon karena CFC Cholorofluorocarbon banyak digunakan  30 dari bahan mentah  35 dari buangan CO 2 di dunia  40 dari sampah padat Melihat fakta yang diuraikan di atas, pemikiran untuk menerapkan konsep sustainable dalam bangunan Kasino Hotel di Bintan menjadi pemikiran utama. 4.5 Keuntungan dari Penerapan Konsep Sustainable Beberapa keuntungan yang didapat dengan penerapan konsep sustainable di dalam perancangan adalah: a Meningkatkan produktivitas dan kesehatan manusia Dengan meningkatkan nilai suatu lingkungan dalam ruangan maka dapat meningkatkan produktivitas karyawan dimana karyawan yang bekerja di dalam lingkungan yang sehat cenderung tidak akan absen. Universitas Sumatera Utara Kasino Hotel di Bintan • Kasino • Hotel • 133 Suwanti 060406028 US Environmental Protection Agency EPAUSEPA menilai bahwa polusi udara di dalam ruangan, termasuk dalam kategori faktor yang membahayakan kesehatan. Sindrom “bangunan sakit” atau penyakit oleh bangunan diperkirakan memakan biaya sebesar ratusan juta rupiah per tahun dan penurunan jumlah produktivitas pekerja. Kondisi ruang dalam yang sehat dapat mengurangi resiko bahaya akibat pengaplikasian material yang tidak baik. Contoh kasus: sebuah bangunan di Amerika Serikat pernah dituntut oleh seorang karyawan yang menjadi sakit akibat pemasangan karpet baru, karyawan tersebut memenangkan kasusnya dan mendapat ganti rugi sebesar USD 1 juta. b Mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan Merencanakan dan merancang bangunan yang akan mengurangi konsumsi energi dan material dalam proses konstruksi dan pengoperasian bangunan, sehingga dapat mengurangi konstribusi terhadap perubahan cuaca. c Kualitas lingkungan yang baik. d Mengurangi penggunaan biaya sehingga biaya tersebut dapat digunakan untuk tujuan yang lebih baik. 4.6 Bangunan Hemat Energi Tujuan bangunan hemat energi adalah:  Menghemat biaya operasional dan perawatan.  Mengurangi tingkat ketergantungan energi dan beban penggunaan energi yang harus disuplai oleh institusi pembangkit listrik, yaitu PLN.  Mengurangi tingkat emisi gas rumah kaca. Kriteria Bangunan Hemat Energi Universitas Sumatera Utara Kasino Hotel di Bintan • Kasino • Hotel • 134 Suwanti 060406028 Menurut SNI 03-6389-2000, bangunan dikatakan hemat energi apabila nilai OTTV Overall Thermal Transfer Value dan RTTV Roof Thermal Transfer Value tidak melebihi 45 Wattmeter². Adapun rumus untuk menghitung nilai OTTV adalah: OTTV = a.[U w x 1 – WWR] x TD Ek + SC x WWR x SF + U f x WWR x DT OTTVi = . . … . … dimana: OTTV = nilai perpindahan termal menyeluruh pada dinding luar yang memiliki arah atau orientasi tertentu Wattm 2 a = absorbtansi radiasi matahari U w = transmitansi termal dinding tak tembus cahaya Wattm 2 .K WWR = perbandingan luas jendela dengan luas seluruh dinding luar pada orientasi yang ditentukan TD Ek = beda temperatur ekuivalen K SC = koefisien peneduh dari sistem fenestrasi SF = faktor radiasi matahari Wm 2 U f = transmitansi termal fenestrasi Wm 2 .K DT = beda temperatur perencanaan antara bagian luar dan bagian dalam diambil 5K RTTV = a Ar x Ur x TDek + As x Us x DT + As x SC x SF Ao dimana : RTTV = nilai perpindahan termal menyeluruh pada atap Wattm 2 a = absorbtansi radiasi matahari U r = transmitansi termal atap tak tembus cahaya Wattm 2 .K Ar = luas atap yang tidak tembus cahaya m 2 As = luas skylight m 2 TD Ek = beda temperatur ekuivalen K SC = koefisien peneduh dari sistem fenestrasi Universitas Sumatera Utara Kasino Hotel di Bintan • Kasino • Hotel • 135 Suwanti 060406028 SF = faktor radiasi matahari Wm 2 DT = beda temperatur perencanaan antara bagian luar dan bagian dalam diambil 5K Kriteria OTTV untuk dinding fasad diatas dapat dipergunakan sebagai tolak ukur efisiensi energi pada bangunan tinggi. Penelitian mengindikasikan bahwa semakin tinggi nilai OTTV, semakin besar pula penggunaan energi yang diperlukan oleh sistim tata udara pendinginan pada bangunan tersebut. Disini diperlukan peran para perancang bangunan untuk menampilkan komposisi material masif maupun transparan, warna, tekstur dengan karakter termalnya masing masing, silhoute terang dan gelap, pembayangan dan ratio kaca-dinding untuk memenuhi kriteria tersebut disamping pertimbangan pertimbangan estetika umumnya. 4.7 Sistem LEED-NC Leadership in Energy and Environmental Design-New Construction Sumber-sumber yang dibutuhkan untuk menciptakan, mengoperasikan, dan mengisi ulang level infrastrukturbangunan adalah sangat besar. Akan tetapi sumber-sumber yang tersedia untuk kegiatan tersebut semakin berkurang, untuk tetap kompetitif dan terus mendapat keuntungan di masa depan maka sebuah bangunan harus mengetahui konsekuensi baik lingkungan, sosial maupun dampak ekonomi dari bangunan tersebut. Penerapan konsep sustainable berdasarkan LEED pada bangunan dimana merupakan panduan dan kriteria sistem green building bangunan yang ramah lingkungan, faktor- faktor tersebut diantaranya efisiensi air dan kualitas lingkungan di dalam ruangan.  Pemanfaatan air hujan Pemanfaatan air hujan dimaksudkan agar air hujan dapat kembali ke tanah tidak terjadi erosi ataupun digunakan untuk keperluan tertentu. Tabel berikut merupakan penjelasan mengenai tujuan pemanfaatan air hujan, persyaratan yang memenuhi LEED, dan strategi yang dapat dilakukan adalah: Universitas Sumatera Utara Kasino Hotel di Bintan • Kasino • Hotel • 136 Suwanti 060406028 Tujuan Untuk mengurangi gangguan hidrologi alami dengan mengurangi penutup tanah, dan aliran air hujan yang terkontaminasi. Persyaratan LEED Kriteria LEED Penerapan pada site Menerapkan strategi perencanaan pengawasan kuantitias air hujan dimana melindungi area yang mendapat limpasan air hujan dari erosi. Air hujan dimanfaatkan untuk keperluan toilet flushing dan irigasi  Efisiensi Air Berikut mengenai tujuan efisiensi air khususnya pada lansekap, persyaratan menurut LEED adalah: Tujuan Untuk membatasi atau mengeliminasi penggunaan air bersih pada lansekap yaitu keperluan irigasi. Persyaratan LEED Kriteria LEED Penerapan pada site Mengurangi penggunaan air bersih untuk keperluan air bersih untuk spesies tanaman, irigasi dengan menggunakan air hujan, air daur ulang air kotor. Menerapkan sistem daur ulang air kotor dan air hujan untuk keperluan irigasi. Gambar berikut merupakan ilustrasi penggunaan kembali air kotor dari air mandi dan air cuci untuk didaur ulang pada treatment area , sehingga dapat digunakan kembali untuk keperluan irigasi dan penyiraman pada toilet flushing . Gambar 4.1 Ilustrasi Pendaurulangan Air Kotor Tabel 4.1 Tujuan dan Persyaratan LEED Mengenai Pemanfaatan Air Hujan Tabel 4.2 Tujuan dan Persyratan LEED Mengenai Efisiensi Air pada Lansekap Universitas Sumatera Utara Kasino Hotel di Bintan • Kasino • Hotel • 137 Suwanti 060406028 Berikut penerapan sistem daur ulang air adalah: Air buangan didaur ulang agar dapat digunakan kembali untuk kebutuhan tertentu merupakan cara yang sangat efisien, karena selain dapat menghemat tagihan air Gambar 4.2 Ilustrasi Air dari Penggunaan Air sampai Penggunaannya Kembali Pompa Air Hujan Air Mandi dan Air C i Treatment Area Tempat penampungan air Irigasi Flushing Keperluan ruang luar Diagram 4.3 Penerapan Sistem Daur Ulang Air Universitas Sumatera Utara Kasino Hotel di Bintan • Kasino • Hotel • 138 Suwanti 060406028 dari segi ekonomi, dapat juga memberi dampak positif terhadap ekosistem di dalam tanah. Berikut penjelasan mengenai tujuan pengurangan kebutuhan air dimana dapat mengefisiensikan pasokan air terhadap bangunan, persyaratan yang memenuhi LEED, dan Strategi yang dilakukan adalah: Tujuan Memaksimalkan efisiensi air dalam bangunan untuk mengurangi pasokan air dari pemerintah lokal baik untuk kebutuhan air minum maupun air buangan. Persyaratan LEED Kriteria LEED Penerapan pada bangunan Menggunakan strategi dimana pengurangan penggunaan air pada lansekap air kloset, urinoir, lavatory faucet 25 , shower dan wastafel.  Penggunaan elemen dimana mempunyai tingkat efisiensi yang tinggi, misalnya pemisahan tombol untuk air buangan pada kloset.  Penggunaan synthetic grass pada area tertentu Synthetic Grass Untuk meningkatkan efisiensi air pada lansekap, maka area rumput alami diganti dengan synthetic grass rumput buatan. Synthetic Grassrumput buatan merupakan permukaan dari serat sintetis yang tidak memerlukan pemeliharaan dan irigasi. Synthetic grass terlihat alami dan membentuk lapangan rumput yang indah sepanjang tahun. Keuntungan dari pengaplikasian synthetic grass adalah synthetic grass tidak mengandung pestisida atau bahan kimia lainnya, tidak memerlukan irigasi, tidak meningkatkan biaya irigasi, area rumput yang indah sepanjang tahun, tidak memerlukan pemeliharaan lansekap, aman untuk digunakan khususnya anak- anak, tidak memerlukan bahan bakar untuk keperluan pemeliharaan, tidak memerlukan sprinkler khusus untuk pengirigasian, tidak mengeluarkan gas beracun, sehingga sangat ramah lingkungan. 25 Lavatory faucet merupakan sebuah tombol atau keran dimana tombol tersebut mengontrol kapasitas aliran air. Tabel 4.3 Tujuan dan Persyaratan LEED Mengenai Efisiensi Air Universitas Sumatera Utara Kasino Hotel di Bintan • Kasino • Hotel • 139 Suwanti 060406028 Berikut perbandingan efisien dari siklus pembiayaan rumput buatan dan rumput alami adalah: Rumput buatan Biaya per unit Total Biaya material misal 93 meter² Rp 44.000 Rp 4.092.000 Biaya penginstalasian Rp 16.000 Rp 1.488.000 Biaya selama pakai Rp 5.580.000 Rumput alami Biaya per tahun Total 3 tahun Biaya sprinkler 93 meter² Rp 1.144.000 Rp 1.144.000 Biaya persiapan lapisan atas dan rumput Rp 984.000 Rp 984.000 Biaya pemotongan rumput 25 kali per tahun Rp 100.000 Rp 300.000 Biaya irigasi 12 kali per tahun Rp 920.000 Rp 2.760.000 Biaya penyuburan 4 kali per tahun Rp 960.000 Rp 2.880.000 Biaya pemberantasan rumput liar Rp 400.000 Rp 1.200.000 Biaya pemeliharaan sprinkler Rp 800.000 Rp 2.400.000 Biaya awal Rp 5.308.000 Biaya per tahun Rp 3.180.000 Biaya selama 3 tahun Rp 11.668.000 Tabel 4.4 Ilustrasi Biaya Untuk Rumput Buatan Tabel 4.5 Ilustrasi Biaya Untuk Rumput Alami Gambar 4.3 dan Gambar 4.4 Synthetic Grass Universitas Sumatera Utara Kasino Hotel di Bintan • Kasino • Hotel • 140 Suwanti 060406028  Material Merupakan Produk Dalam Negeri Berikut adalah tabel mengenai tujuan menggunakan material dalam negeri, kriteria berdasarkan LEED mengenai material diproses dan diproduksi dalam negeri, dan strategi yang dilakukan diantaranya: Tujuan Untuk meningkatkan permintaan produk dan material bangunan yang diproses dan diproduksi di dalam negeri. Selain itu, mendukung penggunaan sumber daya dalam negeri, dan mengurangi dampak lingkungan khususnya pada pengangkutan material. Persyaratan LEED Kriteria LEED Penerapan pada bangunan Menggunakan material dan produk yang berasal dari dalam negeri, baik asal material; proses maupun produksinya dalam jarak 804 km dari lokasi untuk meminimalkan biaya pengangkutan material. Material berada dalam jangkauan 804 km dari site.  Kualitas Udara di Dalam Ruangan Gambar 4.5 dan Gambar 4.6 Rumput Buatan Tabel 4.6 Tujuan dan Persyaratan LEED Mengenai Material yang Diaplikasikan merupakan Produk dalam Negeri Universitas Sumatera Utara Kasino Hotel di Bintan • Kasino • Hotel • 141 Suwanti 060406028 Mempertimbangkan material yang akan diaplikasikan khususnya pada kasino dimana para pengunjung dan karyawan berada di dalam kasino selama 24 jam sehingga kandungan material yang digunakan tidak akan menghasilkan zat racun, ataupun kandungan yang membahayakanmemberi dampak buruk terhadap lingkungan di dalam ruangan. EmisiZat Racun yang Terkandung dalam Material Rendah : Perekat dan Pengisi adhesive and sealant Tujuan poin ini adalah mengurangi kontaminasi kualitas udara di dalam ruangan dimana bauzat racunemisi akan mengganggu kenyamanan komunitas yang berada di dalam bangunan. Persyaratan mengenai perekat dan pengisi ruangan di dalam bangunan harus memenuhi kriteria sebagai berikut: Bahan VOC limit gL less water Indoor carpet adhesive 50 Carpet pad adhesive 50 Wood flooring adhesive 100 Rubber floor adhesive 60 Subfloor adhesive 50 Ceramic tile adhesive 65 VCT Asphalt adhesive 50 Drywall Panel adhesive 50 Cove Base adhesive 50 Multipurpose construction adhesive 70 Structural glazing adhesives 100 Spesifik Substrate Voc Limit gL less water Logam 30 Tabel 4.7 Kriteria Bahan Ruangan Universitas Sumatera Utara Kasino Hotel di Bintan • Kasino • Hotel • 142 Suwanti 060406028 Plastic foams 50 Spesifik Substrate Voc Limit gL less water Porous material 50 Kayu 30 Fiberglass 80 Sealant Primers Voc Limit gL less water Architectural Non Porous 250 Architectural Porous 775 Other 750 Specialty application Voc Limit gL less water PVC welding 510 CPVC welding 490 ABS welding 325 Plastic Cement Welding 250 Adhesive Primer for Plastic 550 Contact Adhesive 80 Special purpose contact adhesive 250 Structural wood member adhesive 140 Sheet applied rubber lineing operations 850 Top Trim adhesive 250 Perekat Voc Limit gL less water Architectural 250 Nonmembrane Roof 300 Roadway 250 Tabel 4.8 Kriteria Bahan Ruangan Tabel 4.9 Kriteria Pengisi Utama Ruangan Tabel 4.10 Kriteria Aplikasi Khusus Ruangan Universitas Sumatera Utara Kasino Hotel di Bintan • Kasino • Hotel • 143 Suwanti 060406028 Single-Ply Roof Membrane 450 Perekat Voc Limit gL less water Other 420 Perekat aerosol VOC Weight gL minus water General purpose mist spray 65 VOCs by weight General purpose web spray 55 VOCs by weight Special purpose aerosol adhesives all types 70 VOCs by weight Tabel 4.11 Kriteria Perekat Ruangan Tabel 4.12 Kriteria Perekat Aerosol Ruangan Universitas Sumatera Utara • Kasino• Hotel • 145 Suwanti 060406028 BAB V ANALISA

5.1 Analisa Tapak