BAB II KAJIAN PUSTAKA
Bab ini berisi tentang deskriptif teoritis yang membahas kinerja dan kepuasan
kerja serta kerangka berpikir dan hipotesis penelitian.
2.1 Kinerja
2.1.1 Definisi Kinerja
Kinerja performance pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan oleh karyawan Mathis Jackson, 2004. Ivancevich dkk. 2005
mengartikan kinerja sebagai hasil yang diinginkan dari perilaku.
Menurut Ilyas 2002 kinerja adalah hasil karya personel baik kuantitas maupun kualitas dalam suatu organisasi. Helfert dalam Rivai 2009
mendefinisikan kinerja sebagai suatu tampilan keadaan secara utuh atas perusahaan selama periode waktu tertentu, merupakan hasil atau prestasi yang
dipengaruhi oleh kegiatan operasional perusahaan dalam memanfaatkan sumber-
sumber daya yang dimiliki.
Menurut Armstrong dan Baron dalam Wibowo 2007 kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis
organisasi, kepuasan konsumen, dan memberikan kontribusi pada ekonomi. Milkovich dan Boudreu dalam Soetjipto dan Ardiyanti 2006 mendefinisikan
12
13
kinerja pegawai sebagai suatu tingkatan dimana karyawan memenuhimencapai persyaratan kerja yang ditentukan.
Menurut Mangkunegara 2006 kinerja SDM adalah prestasi kerja atau hasil kerja output baik kualitas maupun kuantitas yang dicapai SDM per-satuan
periode waktu dalam melaksanakan tugas kerjanya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Dari uraian pendapat diatas penulis mengambil kesimpulan bahwa kinerja adalah prestasi kerja atau hasil kerja baik kualitas maupun kuantitas yang dicapai
oleh karyawan per-satuan periode waktu sebagai suatu tingkatan dimana karyawan memenuhimencapai persyaratan kerja yang ditentukan dalam suatu
organisasi.
2.1.2 Definisi Evaluasi Kinerja
Menurut Mathis dan Jackson 2004 evaluasi kinerja adalah proses mengevaluasi seberapa baik karyawan melakukan pekerjaan mereka jika dibandingkan dengan
seperangkat standar, dan kemudian mengomunikasikan informasi tersebut kepada karyawan.
Levy 2006 mendefinisikan evaluasi kinerja sebagai tinjauan yang sistematis dan evaluasi kinerja karyawan baik ketentuan maupun umpan balik.
Fisher, Schoenfeldt dan Shaw dalam Soetjipto dan Ardiyanti 2006 mendefinisikan evaluasi kinerja sebagai suatu proses dimana kontribusi karyawan
terhadap organisasi dinilai dalam suatu periode tertentu.
14
Menurut Richard F. Olson dalam Soetjipto dan Ardiyanti 2006 evaluasi kinerja adalah suatu strategi untuk menilai seberapa baik suatu jabatanpekerjaan
dilakukan dan apabila perlu dapat digunakan untuk memperbaiki kinerja karyawan.
Leon Mengginson dalam Mangkunegara 2006 mengartikan evaluasi kinerja sebagai suatu proses yang digunakan pimpinan untuk menentukan apakah
seorang karyawan melakukan pekerjaaannya sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.
Andrew E. Sikula dalam Mangkunegara 2006 mengemukakan bahwa evaluasi kinerja merupakan evaluasi yang sistematis dari pekerjaan pegawai dan
potensi yang dapat dikembangkan. Penilaian dalam proses penafsiran atau penentuan nilai, kualitas atau status dari beberapa obyek orang ataupun suatu
barang. Dari uraian pendapat diatas penulis mengambil kesimpulan bahwa
evaluasi kinerja adalah proses mengevaluasi seberapa baik karyawan melakukan pekerjaan mereka sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya dimana kontribusi
karyawan terhadap organisasi dinilai dalam suatu periode tertentu.
2.1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja