37
mendiskusikan masalah dengan atasan, dan berbagai bentuk aktivitas perserikatan.
c. Loyality
Ketidakpuasan ditunjukkan secara pasif, tetapi optimistis dengan menunggu kondisi untuk memperbaiki, termasuk dengan berbicara bagi
organisasi dihadapkan kritik eksternal dan mempercayai organisasi dan manajemen melakukan hal yang benar.
d. Neglect
Ketidakpuasan ditunjukkan melalui tindakan secara pasif membiarkan kondisi semakin buruk, termasuk kemangkiran atau keterlambatan secara
kronis, mengurangi usaha, dan meningkatkan tingkat kesalahan.
2.3 Kerangka Berpikir
Kinerja karyawan yang tinggi tentunya sangat diharapkan oleh setiap perusahaan karena akan mendorong berkembangnya perusahaan. Peningkatan
kinerja karyawan secara otomatis akan meningkatkan performa perusahaan. Kinerja karyawan dipengaruhi banyak faktor, salah satunya kepuasan kerja.
Kepuasan kerja yang tinggi diharapkan meningkatkan kinerja karyawan. Dengan kepuasan kerja yang diperoleh karyawan, diharapkan kinerja karyawan yang
tinggi dapat dicapai oleh karyawan. Tanpa adanya kepuasan kerja, karyawan akan bekerja tidak seperti apa yang diharapkan oleh perusahaan, maka akibatnya
kinerja karyawan menjadi rendah, sehingga tujuan perusahaan yang maksimal tidak akan tercapai.
38
Kepuasan kerja menentukan tinggi rendahnya kinerja. Kinerja yang lebih baik mengakibatkan imbalan lebih tinggi untuk karyawan, baik intrinsik maupun
ekstrinsik. Bila imbalan tersebut dirasakan adil dan memadai, maka kepuasan kerja karyawan akan meningkat karena mereka menerima imbalan yang sesuai
dengan kinerja kerja mereka. Kondisi kepuasan atau ketidakpuasan kerja tersebut menjadi umpan balik yang akan mempengaruhi kinerja karyawan di waktu yang
akan datang. Spector 1997 mengindentifikasikan faktor-faktor yang mempengaruhi
kepuasan kerja dari sembilan aspek dengan nama Job Satisfaction Survey JSS, yaitu : 1 gajiupah, 2 promosi, 3 supervisi, 4 tunjangan-tunjangan, 5
penghargaan, 6 peraturanprosedur, 7 rekan kerja, 8 pekerjaan itu sendiri, dan 9 komunikasi. Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja,
dapat diketahui kontribusi masing-masing faktor dalam mempengaruhi kinerja karyawan.
Dengan mengetahui faktor yang paling berkontribusi mempengaruhi kinerja karyawan, pihak perusahaan dapat memperbaiki atau meningkatkan faktor yang
paling berkontribusi tersebut sehingga dapat dilakukan langkah-langkah pengendalian atas permasalahan kepuasan kerja dalam rangka meningkatkan
kinerja karyawan. Berikut dapat digambarkan konsep kerangka berpikir:
Bagan 2.2 Konsep Kerangka Berpikir
39
KEPUASAN KERJA
9. Komunikasi
8. Pekerjaan itu sendiri
7. Rekan kerja
6. Peraturanprosedur
5. Penghargaan
4. Tunjangan-tunjangan
3. Supervisi
2. Promosi
1. GajiUpah
3. Faktor Disiplin
1. Kompetensi Kinerja
KINERJA
2.4 Hipotesis Penelitian