Hakekat, Tujuan dan Fungsi Negara.

30 pembentukan negara yang bersangkutan; 3 The people of the state, yaitu rakyat negara yang bersangkutan; 4 The competence or the state as the material sphere of validity of the national legal order, misalnya yang berkaitan dengan pengakuan internasional; 5 Conflik of laws, pertentangan antar tata hukum; 6 The so-called fundamental rights and duties of the states, yaitu soal jaminan hak dan kebebasan asasi manusia; dan 7 The power of the state, yaitu aspek-aspek mengenai kekuasaan negara. 14

2. Hakekat, Tujuan dan Fungsi Negara.

Sifat dari pada negara dapat di ketahui dari hakekat negara itu sendiri. Yaitu negara sebagai wadah daripada suatu bangsa yang diciptakan oleh negara itu sendiri. Membicarakan mengenai masalah hakekat dari negara tidak dapat dipisahkan dari pembicaraan mengenai tujuan negara. Bahkan penggambaran mengenai hakekat negara biasanya disesuaikan dengan tujuan negara. 15 Mengenai hakekat negara, Kranenburg mengatakan bahwa negara itu pada hakekatnya adalah suatu organisasi kekuasaan yang diciptakan oleh sekelompok manusia yang disebut bangsa. 16 Sedangkan pendapat yang berbeda dikemukakan oleh Logemaan. Logemann berpendapat bahwa pada hakekatnya negara adalah suatu organisasi kekuasaan yang meliputi atau menyatukan kelompok manusia kemudian disebut bangsa. Selanjutnya menurut Logemann, pertama- tama negara itu adalah suatu organisasi kekuasaan, maka organisasi ini 14 Jimly Asshiddiqie, Loc Cit, hal. 10-11. Lihat pula Hans Kelsen, Loc Cit, hlm. 261-296. 15 Soehino, Ilmu Negara, Liberty, Edisi Ketiga, Cet. Kedelapan, Yogyakarta, 2008, hlm. 146. 16 Op Cit, hlm. 142. 31 memiliki suatu kewibawaan atau gezag, dalam mana terkandung pengertian dapat memaksakan kehendaknya kepada semua orang yang diliputi oleh organisasi itu. 17 Sebagaimana telah disebutkan, bahwa pembahasan mengenai hakekat negara tidak bisa dilepaskan dari pembahasan mengenai tujuan negara. Pentingnya pembahasan mengenai tujuan negara adalah berhubungan dengan legitimasi kekuasaan dari organisasi negara dan sifat dari organisasi negara, yang meliputi bentuk negara, organ-organ negara, susunan negara, tugas dan fungsi organ-organ negara serta hubungan antar organ-organ negara. Apa yang menjadi tujuan suatu negara, adalah untuk menentukan kearah mana suatu negara ditujukan. Hal ini karena negara merupakan organisasi yang menata kehidupan suatu masyarakat secara keseluruhan untuk tujuan-tujuan tertentu. 18 Tujuan dari negara adalah sebagai pedoman bagi negara untuk mengatur dan mengendalikan kehidupan rakyatnya. Tentang tujuan negara ada banyak sekali rumusan yang diajukan oleh para sarjana atau ahli pikir tentang negara. Sehingga dalam merumuskan tujuan negara tidak ada satupun sarjana yang merumuskannya secara pasti. Selain itu rumusan yang dikemukakan para sarjana berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Hal ini dikarenakan pada saat merumuskan pendapatnya tentang tujuan negara, para sarjana dipengaruhi oleh tempat, waktu dan keadaan kekuasaan para penguasa pada saat itu. Meskipun rumusan mengenai tujuan negara dirumuskan secara berbeda-beda namun penulis akan memberikan beberapa uraian tentang tujuan negara tersebut. Menurut John Locke tujuan negara adalah untuk 17 Op Cit, hlm. 143. 18 Usep Ranawijaya, Hukum Tata Negara Indonesia Dasar-Dasarnya, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1982, hlm. 177. 32 melindungi hak alamiah dari rakyat, yaitu melindungi hak milik, melindungi hidup dan kebebasan baik dari bahaya yang ditimbulkan dari luar maupun bahaya yang ditimbulkan dari dalam. Atau dengan kata lain tujuan negara menurut John Locke adalah melindungi dan memelihara hak-hak kodrat dan hak-hak alamiah manusia. Tujuan negara yang dikemukakan oleh John Locke tersebut diatas menjadi cikal bakal lahirnya Hak Asasi yang dikenal sekarang ini. Bagi kaum sosialis, tujuan negara adalah memberikan kebahagiaan yang sebesar- besarnya dan merata bagi tiap manusia. Sedangkan negara yang menganut paham Marxisme-Leninisme, mengatakan bahwa tujuan negara adalah untuk membangun masyarakat komunis. 19 Tujuan negara Pancasila yang dianut oleh Indonesia dapat diketemukan di dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alenia IV. Berdasarkan pembukaan tersebut maka tujuan negara Pancasila adalah: 1 Untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia; 2 untuk memajukan kesejahteraan umum; 3 mencerdaskan kehidupan bangsa; 4 ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi; 5 keadilan sosial. Meskipun tujuan negara itu berbeda-beda, dan terlepas dari ideologi yang dianutnya, namun dalam penyelenggaraannya, negara mempunyai beberapa fungsi. Fungsi-fungsi ini dijalankan untuk mencapai tujuan dari negara yang telah ditetapkan secara bersama. Secara umum fungsi utama dari negara adalah untuk mensejahterakan 19 Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik, Edisi Revisi, Cet. Keempat, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2009, hlm. 55-56 33 rakyatnya. Miriam Budiardjo menjelaskan bahwa minimal ada 4 empat fungsi yang dimiliki oleh negara yaitu: a. Melaksanakan ketertiban law and order. Hal ini bertujuan mencegah bentrokan-bentrokan dalam masyarakat, negara harus melaksanakan penertiban. Dalam hal ini negara bertindak sebagai stabilisator; b. Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya. c. Pertahanan. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga kemungkinan serangan dari pihak luar negeri. d. Menegakkan keadilan, yang dilaksanakan oleh badan-badan peradilan. 20 Menurut Charles E. Merriam, ada lima fungsi yang melekat pada negara yaitu: keamanan ekstern, ketertiban intern, keadilan, kesejahteraan umum, dan kebebasan. 21 Sedangkan Mc Iver mengemukakan fungsi dan tujuan negara adalah sebagai pemelihara ketertiban, protection perlindungan, conservation pemeliharaan, dan development pengembangan serta fungsi budaya dan penyelenggaraan umum. 22 Sementara itu, dari sudut pandang Islam, yang memandang fungsi negara sebagai kekuasaan negara, maka dalam penyelenggaraan kekuasaan itu mempunyai fungsi yang mencakup tiga kewajiban pokok bagi setiap penyelenggara negara atau pemerintah, yaitu: a. Kewajiban menerapkan kekuasaan negara dengan adil, jujur, dan bijaksana; b. Kewajiban menerapkan kekuasaan kehakiman dengan seadil-adilnya; c. Kewajiban penyelenggara negara untuk mewujudkan sutu tujuan masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera dibahwa keridhaan Allah. 23 20 Ibid. 21 Ibid. 22 A. Mukthie Fadjar, Tipe Negara Hukum, Bayumedia Publishing, Malang, 2005, hlm. 27. 23 Muhammad Tahir Azhary, Negara Hukum, Suatu Studi Tentang Prinsip- Prinsipnya Dilihat dari Segi Hukum Islam, Implementasinya Pada Periode Madinah dan Masa Kini, Edisi Kedua, Cet. Kedua, Kencana, Jakarta, 2004, hlm. 122-123. 34

3. Kekuasaan Negara.