3. Teori Kedaulatan Rakyat Volks Souvereiniteit.

39 Namun dalam perkembangannya, teori kedaulatan negara ini kemudian digunakan untuk mengagung-agungkan negara dengan maksud memobilisasi rakyat untuk ikut dalam program ekspansionisme-imperialisme yang direncanakan oleh para elite yang merumuskan kehendak negara. 31

d.3. Teori Kedaulatan Rakyat Volks Souvereiniteit.

Berdasarkan teori kedaulatan rakyat, pemegang kekuasaan tertinggi ada di tangan rakyat secara bersama. Dalam hal ini rakyat menjadi sumber kekuasaan, karena pada hakekatnya rakyat adalah pusat dari segala kedaulatan yang ada di dalam negara. Dalam proses bernegara inilah rakyat menjadi awal dan akhir dari tujuan negara yaitu menjaga dan melindungi kepentingan rakyatnya. Dengan kata lain dalam kedaulatan rakyat, kekuasaan negara memang berasal dari rakyat, tetapi kekuasaan itu diberikan justru untuk kepentingan rakyat itu sendiri. 32 Kedaulatan yang dimiliki oleh rakyat, selanjutnya diberikan kepada negara pemerintah. Jadi pemerintah dalam hal ini menjalankan kekuasaannya jika sudah mendapat mandat dan di kehendaki oleh rakyat. Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Von Schmid bahwa tiada orang yang dilahirkan sebagai raja, tak mungkin seseorang menjadi raja tanpa adanya rakyat. Oleh karena itu raja tidak boleh memerintah dengan sewenang-wenang terhadap rakyatnya. Kalau terjadi kesewenang-wenangan yang dilakukan oleh pemerintah maka muncullah hak pada setiap orang rakyat untuk melawan. Hak 31 Hendra Nurtjahjo, Loc Cit, hlm. 37 32 Arief Budiman, Loc Cit, hlm. 28. 40 perlawanan yang dilakukan oleh rakyat berupa penggantian terhadap raja pemerintah tersebut. Teori kedaulatan rakyat di pelopori oleh sarjana berkebangsaan Perancis yang bernama JJ. Rousseau. Oleh Rousseau teori kedaulatan rakyat ini didasarkan pada apa yang disebut sebagai volonte generale kehendak umum. Dalam volonte generale, rakyat merupakan kesatuan dari individu yang mempunyai kehendak yang sama yang diperoleh melalui perjanjian masyarakat, sehingga dianggap menjadi cerminan kehendak umum. Sebagaimana yang dikatakan oleh Rousseau dalam bukunya yang berjudul Du Contrat Social dikatakan bahwa: “Kekuasaan berdaulat itu, yang tidak lain dari pengejewantahan kehendak umum, tidak mungkin beraleniasi dan bahwa berdaulat, yang semata-mata merupakan mahluk kolektif, hanya dapat diwakili oleh yang bersangkutan. Kekuasaan dapat saja dialihkan, tetapi kehendak tidak ”. 33 Dari kehendak umum inilah muncul “kontrak sosial social contract ” yaitu suatu perjanjian antara seluruh rakyat, yang menyetujui pemerintah mempunyai kekuasaan dalam negara. Teori kedaulatan rakyat ini pada perkembangannya disebut dengan demokrasi.

d.4. Teori Kedaulatan Hukum Rechts Souvereiniteit.