2. Teori kedaulatan Negara Staats Souvereiniteit.

38

d.2. Teori kedaulatan Negara Staats Souvereiniteit.

Teori kedaulatan Negara ini dipelopori oleh Jean Bodin dan Jellinek.Teori kedaulatan negara ini muncul sebagai reaksi dari teori Ketuhanan. Para penganut teori kedaulatan negara berpandangan bahwa pemegang kedaulatan di dalam negara bukanlah dimiliki oleh Tuhan melainkan dimiliki oleh negara itu sendiri. Negaralah yang menciptakan hukum, adanya hukum itu karena adanya negara. Jadi segala sesuatunya harus tunduk pada negara. Hal ini diperkuat oleh pandangan dari Jean Bodin yang menyatakan bahwa kekuasaan tertinggi untuk membuat hukum didalam suatu negara ada ditangan negara, hal ini dikarenakan negara mempunyai sifat: 1. Tunggal. Ini berarti bahwa hanya negaralah yang memiliki. Di dalam negara tidak ada kekuasaan lain untuk membuat undang- undang atau hukum; 2. Asli. Ini berarti bahwa kekuasaan itu tidak berasal dari kekuasaan lain. Jadi tidak diturunkan atau diberikan oleh kekuasaan lain. Misalnya propinsi tidak mempunyai kedaulatan, karena kekuasaan yang ada padanya itu tidak asli, melain diperoleh dari pusat; 3. Abadi. Ini berarti bahwa yang mempunyai kekuasaan tertinggi atau kedaulatan itu negara, karena negara itu adanya abadi; 4. Tidak dapat di bagi-bagi. Ini berarti bahwa kedaulatan itu tidak dapat diserahkan kepada orang atau badan lain, baik sebagian maupun seluruhnya. 30 Sementara itu sarjana lain yaitu Jellinek mengatakan bahwa kedaulatan merupakan pangkal kekuasaan yang tidak diperoleh dari siapapun juga. Dalam arti bahwa kekuasaan negara merupakan kekuasaan asli, yang tidak berasal dari kekuasaan lain yang lebih tinggi. Jadi negaralah yang menciptakan hukum itu sendiri dan negara di anggap sebagai satu-satunya sumber hukum karena hukum itu merupakan kehendak dari negara. 30 Soehino, Loc Cit, hlm. 79. 39 Namun dalam perkembangannya, teori kedaulatan negara ini kemudian digunakan untuk mengagung-agungkan negara dengan maksud memobilisasi rakyat untuk ikut dalam program ekspansionisme-imperialisme yang direncanakan oleh para elite yang merumuskan kehendak negara. 31

d.3. Teori Kedaulatan Rakyat Volks Souvereiniteit.