71 disebut Wetsstaat, dan di Indonesia disebut sebagai negara Undang-
Undang. Sedangkan negara hukum dalam arti luas rule of law in broad
sense adalah
suatu negara
yang idealnya
dengan penyelenggaraan pemerintahan yang baik dalam dimensi hukum yang
adil good law on right. Ditekankan pula pada elemen konstitusi dan judicial review pengujian undang-undang.
83
Dari dua pengertian tentang negara hukum yang dikemukakan oleh Parenboon tersebut, maka dibedakan adanya dua teori mengenai
negara hukum. Kedua teori tersebut adalah:
a. The thin theory rule of law, lebih mendekati pengertian negara
hukum dalam arti sempit. Dalam teori ini ditekankan pada aspek formal atau instrumental dari negara hukum, dan ciri utamanya
adalah berfungsinya sistem hukum tertulis atau undang-undang secara efektif, dan netral dari aspek moralitas politik. Artinya
negara hukum tanpa memandang apakah negara itu sistem politiknya demokrasi atau non demokratis, ideologinya liberal-
kapitalis, sosialis-komunis atau teokrasi.
b. The thick theory rule of law disebut juga konsep negara hukum
substatif. The thick theory rule of law intinya suatu negara disamping harus memenuhi elemen-elemen dasar suatu negara
hukum formal juga penekannya pada elemen-elemen moralitas politik, seperti unsur sistem ekonomi yang dianut misalnya
ekonomi kapitalis-pasar bebas; sistem ekonomi berencana secara sentralistis atau istem ekonomi sosialis, sistem ekonomi negara-
negara sedang berkembang di Asia atau variasi lain dari sistem ekonomi kapitalis, unsur karakter pemerintahan demokratis,
sosialis, atau otokrasi lunak dan konsepsi mengenai hak asasi manusia atau human right libertarian, liberal klasik, liberal
dengan penekanan pada kesejahteraan sosial, komutarian atau HAM dengan nilai-nilai asia.
84
1. Definisi Negara Hukum.
Sebelum membicarakan lebih jauh mengenai konsep tentang negara hukum, terlebih dahulu perlu memahami definisi dari negara
83
I Dewa Gede Atmadja, Loc Cit, hlm. 160.
84
Op Cit, hlm. 161.
72 hukum itu sendiri. Setelah diketahui pengertian tentang negara hukum
maka selanjutnya akan dibahas mengenai definisi negara hukum. Berbicara mengenai negara hukum sudah banyak tulisan dari para ahli
yang memberikan definisi tentang negara hukum. Namun demikian, penulis akan memberikan beberapa definisi negara hukum dari
beberapa pendapat ahli. Adapun beberapa definisi negara hukum tersebut adalah:
a. Joeniarto.
Asas the rule of law, mempunyai arti bahwa dalam penyelenggaraan
negara, tindakan-tindakan
penguasanya harus
didasarkan hukum, bukan berdasarkan kekuasaan dan kemauan penguasa dan bertujuan melindungi kepentingan masyarakatnya, yaitu
perlindungan terhadap hak-hak asasi anggota masyarakatnya dari tindakan-tindakan sewenang-wenang.
85
b. Sudargo Gautama.
Negara hukum adalah suatu negara, dimana perseorangan mempunyai hak terhadap negara, dimana HAM diakui oleh undang-
undang, dimana untuk merealisasikan perlindungan hak-hak ini kekuasaan negara dipisah-pisahkan hingga badan penyelenggara, badan
pembuat undang-undang dan badan peradilan berada pada pelbagai tangan, dan dengan susunan badan peradilan
yang bebas kedudukannya, untuk dapat memberi perlindungan semestinya kepada
setiap orang yang merasa hak-haknya dirugikan, walaupun andaikata hal ini terjadi oleh alat negara sendiri.
86
c. Burkens.
85
A. Mukthie Fadjar, Loc Cit, hlm. 8.
86
Sudargo Gautama, Pengertian Tentang Negara Hukum, Alumni, Bandung, 1983, hlm. 21
73 Menurut Burkens sebagaimana dikutip oleh Hamid S. Attamimi
mendefinisikan negara hukum rechtsstaat secara sederhana adalah negara yang menempatkan hukum sebagai dasar kekuasaan negara dan
penyelenggaraan kekuasaan tersebut dalam segala bentuknya dilakukan di bawah kekuasaan hukum.
87
d. Munir Fuady.
Dalam bukunya yang berjudul Teori Negara Hukum Modern Rectsstaat
, Munir Fuady mendefinisikan Negara hukum sebagai suatu sistem kenegaraan yang di atur berdasarkan hukum yang berlaku yang
berkeadilan yang tersusun dalam suatu konstitusi, dimana semua orang dalam negara tersebut, baik yang di perintah maupun yang memerintah
harus tunduk hukum yang sama, sehingga setiap orang yang sama di perlakukan sama dan setiap orang berbeda di perlakukan berbeda
dengan dasar perbedaan yang rasional, tanpa memandang perbedaan warna kulit, ras, gender, agama, daerah dan kepercayaan, dan
kewenangan pemerinah dibatasi berdasarkan suatu prinsip distribusi kekuasaan, sehingga pemerintah tidak bertindak sewenang-wenang dan
tidak melanggar hak-hak rakyat, karenanya kepada rakyat diberikan peran sesuai kemampuan dan peranannya secara demokratis.
88
e. O. Notohamidjojo.
Negara hukum diartikan sebagai negara dimana pemerintah dan semua pejabat-pejabat hukum mulai dari presiden, para menteri,
kepala-kepala lembaga pemerintahan lainnya, pegawai, hakim, jaksa,
87
Ridwan HR, Hukum Administrasi Negara, Rajawali Pers, Jakarta, 2010, hlm. 19.
88
Munir Fuady, Loc Cit, hlm. 3.
74 anggota-anggota legislatif semuanya dalam menjalankan tugasnya
didalam dan diluar jam kantornya taat kepada hukum.
89
f. Frans Magnis Suseno.
Faham negara hukum di dasarkan pada keyakinan bahwa kekuasaan negara harus dijalankan atas dasar hukum yang baik dan
adil. Sehingga ada dua unsur dalam paham negara hukum, yaitu: Pertama, bahwa hubungan antara yang memerintah dan yang
diperintah tidak berdasarkan kekuasaan, melainkan berdasarkan suatu norma yang obyektif yang juga mengikat pihak yang memerintah.
Kedua, bahwa norma obyektif itu, hukum memenuhi syarat bukan hanya secara formal, melainkan dapat dipertahankan berhadapan
dengan ide hukum. Hukum menjadi landasan segenap tindakan negara, dan hukum itu sendiri harus baik dan adil. Baik karena sesuai dengan
apa yang diharapkan oleh masyarakat dari hukum, dan adil karena maksud dasar segenap hukum adalah keadilan.
90
g. Menurut Wirjono Projodikoro.
Dalam istilah negara hukum berarti bahwa suatu negara yang di dalam wilayahnya semua alat perlengkapan dari negara, khususnya
alat-alat perlengkapan dari pemerintah dalam tindakan-tindakannya baik terhadap para warga negara maupun dalam saling berhubungan
masing-masing tidak boleh sewenang-wenang, melainkan harus memperhatikan peraturan-peraturan hukum yang berlaku; dan semua
89
Taat kepada hukum berarti menjunjung tinggi hukum, mengambil keputusan- keputusan jabatan menurut hati nuraninya, sesuai dengan hukum. O. Notohamidjojo,
Makna Negara Hukum Bagi Pembaharuan Negara dan Wibawa Hukum Bagi Pembaharuan Masyarakat di Indonesia, Badan Penerbit Kristen, Jakarta, 1970, hlm.
36.
90
Franz Magnis Suseno, Loc Cit, hlm. 295.
75 orang dalam hubungan kemasyarakatan harus tunduk pada peraturan
peraturan hukum yang berlaku.
91
Dari definisi-definisi yang sudah disebutkan diatas, maka penulis memberikan kesimpulan bahwa negara hukum adalah suatu
negara yang mana dalam segala tindakan baik dari pemerintah maupun masyarakat yang ada di dalam negara tersebut harus tunduk dan taat
kepada kekuasaan hukum baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis.
2. Latar Belakang dan Perkembangan Negara Hukum.