Ekspatriat Filipina TAHAP ADAPTASI

71

4.5 TAHAP ADAPTASI

Berikut ini adalah bentuk tahap adaptasi yang dilakukan oleh ekspatriat. Adapun uraian dari tahapan tersebut, akan dibahas menurut negara para ekspatriat yaitu Filipina, Bangladesh, Thailand, Singapore, Malaysia, Japan, India, Pakistan, Vietnam, Australia, dan Amerika Serikat.

4.5.1 Ekspatriat Filipina

Ekspatriat yang berasal dari Filipina pada saat kedatangan atau tiba di Timor Leste merasa takut dan gelisa. Pada tahap awal ini ekspatriat mengalami tahap keterkejutan dengan keadaan yang ada yaitu keadaan situasi dan keamanan yang tidak kondusif seperti konflik etnitas Loro-monu vs Loro-sae dan organisasi pencak silatbeladiri dan partai, kondisi listrik yang sering black out lebih dari 2 jam, system telekomonikasi dan biaya hidup yang sangat mahal. Semua keadaan ini terjadi diluar ekspektasi para ekaptariat sehingga mereka menganggap hal ini sangat aneh, kemudian terkejut dan mulai merasa kerinduan kepada keluarga dan kampung halaman. Tahap ini disebut tahap culture shock. Setelah mengalami tahap ini, menurut ekspatriat mulai masuk ke tahap berikutnya, yaitu tahap mental isolation. Pada tahap ini ekspatriat mulai mengalami gelisa yang berat karena mereka tidak bisa bergaul 72 dengan tetangga karena tidak memahami bahasa dan tidak bisa keluar pada sore hari untuk mencari kebutuhan karena situasi dan keamanan setempat, selain itu listrik sering black out pada sore hari dan sirkulasi system transportasi pada malam hari juga berkurang sehingga merasa lebih tertekan dan tidak mampu untuk beradaptasi karena merasa kekuatiran yang berlebihan sehingga ekaptariat lebih memilih untuk tetap tinggal di dalam rumah. Namun para ekspatriat merasa jangan sampai kehilangan pekerjaan dan kepercayaan dari perusahaan induk, maka para ekspatriat mulai berusaha belajar bahasa dan mencari informasi tentang situasi dan keamanan melalui berbagai cara yaitu internet, Koran lokal, radio, TV dan juga mencari informasi lewat polisi Filipina di Timor Leste sehingga mulai mencoba untuk mengamati keadaan secara langsung. Tahap ini disebut tahap recovery, dalam tahap ini mulai meniru budaya dan mencoba untuk keluar sendirian mencari makan dan kebutuhan lain, tidak hanya sendirian kadang- kadang bersama dengan interpreter atau pemilik rumah kontrakan dan yang berkeluarga bersama- sama dengan keluarga melakukan adaptasi. Setiap hari melakukan hal yang sama maka para ekspatriat mulai memahami bahasa, budaya dan terbiasa dengan situasi dan keadaan setempat 73 bahwa masyarakat lokal tidak pernah menyiksa orang asing. Selain itu, konflik etnitas dan organisasi yang terjadi hanya antara masyarakat lokal. Dalam tahap ini para ekspatriat mulai percaya diri dan membuka diri untuk lebih memahami budaya dan kondisi-kondisi setempat sehingga lebih fleksible dalam adaptasi yang akhirnya lebih familiar dengan keadaan. Tahap ini disebut tahap adjustment.

4.5.2 Ekspatriat Bangladesh