47 kerja. Saya anggap ini memang tantangan yang
saya hadapi tapi saya harus lebih sabar untuk menangapi sehingga semuanya bisa berjalan
dengan baik”
Selain itu Mark Nicholson dari Australia juga mengatakan hal yang sama bahwa,
“
Semua karyawan lokal susah untuk membangun suatu kerja tim yang baik, dalam
melakukan pekerjaan lebih gila…artinya tidak ada keselamatan kerja safety work kemudian
sudah salah ditegur susah menerima kesalahan dan malah dendam dan banyak
diam…padahal tidak berkomonikasi bisa menganggu pekerjaan.
Tapi, saya selalu berusaha memahami dan melakukan pekerja deng
an baik…kalau sudah terjadi demikian saya harus sabar dan kadang-
kadang ingatkan mereka supaya tetap menjadi tim kerja yang baik. Jadi adaptasi individo untuk
pekerjaan terutama tim kerja cukup penting untuk
dilakukan.”
Tidak hanya ekspatriat dari Australia yang mengatakan demikian namun bisnis ekspatriat yang
berasal dari Negara lain dalam penelitian ini hampir mengatakan hal yang sama bahwa adaptasi terhadap
pekerjaan penting sehingga mereka selalu berusaha menyelesaikan pekerjaan mereka dengan baik.
4.2.2. JOB FACTOR
Dalam menjalankan tugas mayoritas para ekspatriat mengatakan bahwa mereka memiliki job
description yang jelas sehingga mereka tidak bingun dalam melakukan pekerjaan. Adaptasi yang perlu
dilakukan adalah fasilitas kerja dan penyesuaian
48
terhadap karyawan lokal. Kadang-kadang para ekspatriat juga menemui beberapa pekerjaan yang
berbeda bahkan baru, namun para ekspatriat mempelajari dengan seksama dan sering mencoba
melakukan sehingga para ekspatriat terbiasa dengan pekerjaan tersebut dan hal ini tidak terlalu sulit bagi
mereka karena mereka mempunyai keinginan untuk belajar sendiri. Seperti yang diungkapkan oleh
ekspatriat : Gladys P. Pustrua, John Paul S Valdes, Miraclan Abejero dari Filipina ketiga bisnis ekspariat
mengatakan makna pernyataan yang sama bahwa,
“Kadang-kadang saya dibebangi dengan pekerja yang baru, pada awalnya saya tidak
mengerti tetapi saya selalu berusaha untuk belajar dengan seksama dan apabila saya sangat
bingun maka saya mencari petunjuk dari pimpinan perusahaan atau para senior untuk
memberikan petujuk dan akhirnya saya mampu
menyelesaikan pekerjaan saya dengan baik….dan lama kelamahan saya terbiasa dengan pekerjaan
baru...saya termotivasi sebagai pengalaman baru bagi saya.
Hal yang senada juga diungkapkan oleh seorang bisnis ekspatriat dari Vietnam-Trieu Hai Van
bahwa,
”pada awalnya saya binggun karena pekerjaan dan tanggungjawab yang diberikan
berbeda dengan kontrak kerja saya tetapi saya melihat bahwa pekerjaan ini baru pertama kali
bagi saya maka saya penasaran ingin tau tentang
pekerjaan ini…maka
saya berusaha
melakukannya walaupun
hasil tidak
maksimal…tetapi saya selalu didampingi oleh superviser sehingga pekerjaan berikutnya saya
49 menyelesaikan dengan baik dan benar-benar saya
termotivasi.
Jadi faktor pekerjaan merupakan salah satu faktor yang menbantu para ekspatriat dalam
melakukan proses adaptasi kerena para ekspatriat dapat didukung ; job description yang jelas,
keleluasaan atau
otoritas dalam
melakukan pekerjaan. Selain itu para bisnis ekspatriat juga
diberikan tugas-tugas yang baru berbeda dengan sebelumnya dan dibebangi juga dengan pekerjaan
yang baru
sehingga menjadi
motivasi dalam
melakukan adaptasi individual.
4. 2.3 ORGANIZATION CULTURE
Setiap organisasi mempunyai budaya masing- masing baik organisasi induk maupun cabang juga
mempunyai sub kultur yang berbeda seperti gaya manajemen dapat disesuaikan dengan keadaan
setempat maka ekspatriat perlu diorientasikan sesuai dengan keadaan setempat. Bila hal ini dilakukan
dengan baik maka perlu ada dukungan dari organisasi dalam hal memperkenalkan keadaan baru,
menyediakan fasilitas dan dukungan lain yang bisa dapat memotivasi bisnis ekspatriat. Semua bisnis
ekspatriat dalam penelitian ini mengatakan bahwa rata-rata
mereka yang
bertugas di
cabang perusahaan mereka diberi dukungan logistik bahkan
50
akomodasi gratis free accommodation dan juga diberikan informasi tentang keadaan keamanan di
Timor Leste. Selain itu juga diberikan kontrak kerja yang jelas sehingga membantu bisnis ekspatriat
dalam melakukan adaptasi. Seperti yang dikatakan oleh Maricar Roldan bisnis ekspatriat dari Filipina
mengatakan bahwa,
“Saya bekerja di perusahaan Australia, organisasi memberikan banyak asistensi dimulai
dari akomodasi dan fasilitas lain, jadi kalau saya ada masalah tentang kebutuhan pribadi saya
selalu berhubungan
dengan pimpinan
perusahaan. Disamping itu saya juga diberi kontrak yang jelas oleh karena itu, apapun
masalah yang saya peroleh saya selalu sadar dan menyesuaikan diri dan saya disini tergantung
kontrak yang mereka berikan kalau kontrak saya tetap dilanjutkan maka saya tetap memilih untuk
tinggal dan bekerja disini.”
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Mark Nicholson dari Australia bahwa,
“Saya bekerja
disini perusahaan
memberikan fasilitas
termasuk akomodasi.
Kadang-kadang saya
mendapatkan masalah
piminanan perusahaan turut membantu mencari solusi
jadi saya
pun harus
membantu perusahaan melalui kontribusi kerja saya dan
kapan kontrak saya berakhir baru saya kembali.”
51
4.2.4 JOB SATISFACTION