57
sehingga lama kelamahan para ekspatriat terbiasa dan tetap bertahan untuk bekerja di Timor Leste.
4.3.2 WORK ADJUSTMENT
Adaptasi terhadap
pekerjaan menurut
ekspatriat dari Australia, Amerika Serikat Japan dan Singapore bahwa cukup penting untuk dilakukan.
Sedangkan para ekspatriat dari Filipina, Bangladesh, Thailand, Malaysia, India, Vietnam dan Pakistan
menganggap bahwa work adjustment penting untuk dilakukan oleh setiap orang tampa terkecuali.
Walaupun para ekspatriat mempunyai job description yang jelas akan tetapi penyesuaian terhadap
pekerjaan tetap dilakukan karena standart tempat kerja, fasilitas, etos kerja seperti keleluasaan untuk
mengerjakan tugas dan tanggungjawab dengan bebas sesuai
dengan kebijaksanaan,
pengoperasian pekerjaan baru, dan pemberian kerja lebih besar dari
sebelumnya. Semua hal ini merupakan budaya organisasi yang bisa dapat mempengaruhi kinerja
para bisnis ekspatriat. Mean, 1994 mengemukakan bagaimana budaya mempengaruhi perilaku di tempat
kerja seperti standard performance, motivasi dan tanggungjawab.
Selain itu,
bagaimana budaya
mempengaruhi interaksi formal seperti struktur organisasi dan system, peraturan dan hubungan
58
dengan relasi, perencanaan kebutuhan yang ada dan segala prosedur yang diterapkan dalam perusahaan
serta pengaruhnya pada sistem komonikasi yang diterapkan.
Oleh sebab
itu para
ekspatriat menganggap adaptasi pekerjaan work adjustment
perlu dan penting untuk dilakukan walaupun bisnis ekspatriat sudah memperoleh kontrak kerja yang
jelas, seperti yang dikatakan oleh seorang ekspatriat- Roel Fernandez dari Filipina bahwa,
“Adaptasi terhadap pekerjaan bagi saya penting untuk dilakukan walaupun saya bekerja
di perusahaan induk mempunyai posisi yang sama
“project engineer” pekerjaan yang dilakukan disini sama dengan pekerja di perusahaan induk
sama tetapi saya datang disini perlu penyesuaian terhadap
kebiasaan-kebiasaan kerja
disini, computer-computer disini bagus tapi aplikasi
jaringan lunak tidak lengkap terpaksa saya harus melakukan dengan cara manual untuk disain
gambar. Kemuadian perlu penyesuaian dengan teman-teman lain karena kita perlu tim kerja
bukan sendiri-sendiri..tetapi kadang-kadang saya juga mengunakan cara saya sendiri supaya
pekerjaan bisa selesai dengan baik..ada juga pekerjaan yang saya kurang mengerti saya
komonikasi dengan pimpinan perusahaan untuk memberikan petunjuk dan kadang-kadang juga
tetap ada kendala tapi saya tetap berusaha untuk
menyesuaiakan diri dengan keadaan”.
Hal yang
sama juga
diungkapkan oleh
ekspatriat yang berasal dari Jepan, Singapore Amerika Serikat dan Australia bahwa,
“adaptasi pekerjaan
penting untuk
dilakukan karena kondisi perusahaan disini beda dengan perusahaan induk. Disini kita perlu
melakukan adaptasi terhadap fasilitas kerja seperti system komonikasi, computer dan lain-
lain. Selain itu perlu adaptasi dalam pekerjaan
59 terutama masalah komonikasi dan kebiasaan
kerja jadi adaptasi terhadap pekerja di Negara baru pasti cukup
penting untuk dilakukan”.
Sedangkan ekspatriat yang berasal dari Negara lain mengatakan bahwa adaptasi terhadap pekerjaan
penting tetapi itu hanya dilakukan sementara karena kondisi tempat kerja baru, menemui karyawan dan
pemimpin yang baru sehingga perlu ada bimbingan dalam menjalankan tugas.
Semua bisnis ekpatriat dalam penelitian ini menganggap Adaptasi pekerjaan penting bagi mereka
namun dalam
menjalan adaptasi
pekerjaan ekspatriat yang berasal dari Australia, Amerika
Serikat, Singapore dan Jepan tidak membutuhkan mentor dalam melakukan adaptasi pekerjaan mereka
langsung menyesuaikan
diri dengan
keadaan setempat dan para ekspatraiat ini mempunyai
keleluasaan untuk
mengerjakan tugas
dan tanggungjawab
dengan bebas
sesuai dengan
kebijaksanaan dan pengoperasian pekerjaan baru tampa bingun. Sedangkan ekspatriat selain dari ke
empat Negara tersebut, membutuhkan mentor dalam melakukan pengoperasian pekerjaan baru dan
kadang-kadang tidak leluasa untuk mengerjakan tugas dan tanggungjawab dengan bebas karena
harus menunggu kebijakan.
60
4.3.3 SOCIAL INTERACTION NONWORK ADJUSTMENT