JOB SATISFACTION FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG ADAPTASI

51

4.2.4 JOB SATISFACTION

Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi terjadi kegagalan dalam penugasan internasional adalah job satisfaction, banyak ekspatriat yang pulan sebelum saatnya early return karena pekerjaan mereka tidak memberikan timbal balik feedback bagi mereka. Sebab job satisfaction mengilustrasikan keadaan emosi yang menyenangkan hati mereka secara positif sesuai dengan presepsi mereka terhadap pekerjaan baik secara intrinsik atau ekstrinsik yang benar-benar berada dalam diri mereka. kadang-kadang para ekspatriat merasa belum mampu untuk menyesuaikan diri dengan budaya baru tapi dengan adanya faktor intrinsik motivator ekspatriat akan berusaha tetap tinggal di luar negeri. Seperti yang dikatakan oleh beberapa informen dalam penelitian ini, ketika ditanya bagaimana kesan anda terhadap pekerjaan sekarang bila dibandingkan dengan perusahaan induk dimana sebelum anda bekerja. Seorang informen Mark Nicholson dari Autralia mengatakan, “Saya sangat senang dan puas dengan pekerjaan ini karena saya diberi kesempatan untuk mengembangkan karir saya dan dipercayakan bekerja secara mandiri dan apabila pekerjaan saya bagus maka saya diberi kesempatan dalam promosi jabatan. Kalau hal ini saya bandingkan di tempat saya bekerja sebelumnya beda karena disana banyak persaingan walaupun saya mampu kadang- 52 kadang saya tidak diberi kesempatan. Selain itu saya bekerja disini gajinya lebih besar dan diberikan fasilitas tinggal kemudian pemotongan pajak gaji juga kecil jadi saya bandingkan gaji saya lebih besar di bandingkan sebelumnya.” Cuma kadang-kadang masih ada ketegangan dari faktor lain namun saya bisa mengatasi karena saya sudah lebih senang bekerja di sini daripada di Negara saya mungkin saya bisa pulan kalau perusahaan sudah tidak membutuhkankan saya tetapi saya masih bisa mencari pekerjaan di perusahaan lain karena Australia dengan Timor Leste adalah Negara tetangga jadi saya harus berusaha melakukan adaptasi.” Selanjutnya ekspatriat dari Philipina, Malaysia, Singapore, Japan, Thailand, India, Pakistan, Banladesh dan Vietnam juga mengatakan hal yang sama bahwa mereka senang dengan pekerjaan mereka karena perusahaan memberikan asistensi yang cukup tinggi bila dibandingkan di tempat kerja sebelumnya perusahaan induk, disana banyak persaingan karena banyak karyawan yang professional kemudian satu hal yang menarik bagi kami mengunakan karansi uang dolar Amerika sehingga dalam penukaran kami tidak begitu mengalami persoalan tentang kurs. Selain itu disini perusahaan kami juga muda mendapatkan profit karena persaingan juga masih kurang jadi kami merasa senang tentang pekerjaan walaupun ada faktor lain tetapi kami berusaha untuk menyelesaikan dengan baik. 53 Sedangkan informer-Kimberly Washington dari Amerika Serikat juga mengatakan bahwa, “Saya bekerja disini senang walaupun gaji saya dengan di Amerika hampir sama tapi saya lebih senang bekerja disini karena saya mendapatkan banyak hal yang baru disini, kadang-kadang kita melakukan pekerjaan dengan penuh kreatif…tidak terlalu tergantung pada teknologi dan saya melihat Negara ini baru merdeka jadi banyak kesempatan yang kita mamfaat dan banyak hal yang saya pelajari secara real…saya benar-benar tertarik bekerja disini walaupun kadang-kadang ada ketegagan. Orang Amerika Serikat yang bekerja disini rata- rata sangat dihargai jadi kalau saya bekerja di Negara saya tidak sama…tidak ada orang yang memandang saya bahwa saya adalah Amerika…bekerja disini memang benar-benar beda.” Dari hasil wawacara diatas menunjukkan bahwa dalam melakukan adaptasi umum general adjustment, Pekerjaan work dan interaksi social social interaction dapat didukung oleh faktor intrinsik atau ekstrinsik dari job satisfaction sehingga bisnis ekspatria mampu melakukan ke tiga adaptasi diatas dengan baik walaupun mereka mengalami banyak kesulitan namun mereka tetap optimis untuk menyesuaikan diri dan bertahan bekerja di Timor Leste. Hasil adaptasi ini merupakan suatu outcome bagi ekspatriat. Faktor-faktor pendukung adaptasi ekspatriat di Timor Leste dapat dimodelkan sesuai dengan gambar berikut : 54 Anticipatory Adjustment Table 4.2 Model faktor-faktor pendukung penyesuaian bisnis ekspatriat di Timor Leste In-Country Adjustment INDIVIDUAL ANTICIPATORY ADJUSTMENT PREVIOUS WORK EXPERIENCE INDIVIDUAL 1. SELF EFICACY 2. RELATION SKILLS 3. PRECEPTION SKILLS JOB 1. ROLE CLARITY 2. ROLE DESCRETION 3. ROLE NOVELTYOLE 4. ROLE CONFLICT ORGANIZATION CULTURE 1. ORGANIZATION CULTURE NOVELTY 2. SOCIAL SUPPORT 3. LOGISTICAL HELP JOB SATISFACTION 1. JOB FEED BACK ADJUSTMENT I. GENERAL ADJUSTMENT II. WORK ADJUSTMENT III. INTERACTION ADJUSTMENT 55

4.3 UPAYA EKSPATRIAT MELAKUKAN ADAPTASI

4.3.1 Adaptasi Umum General Adjusment

Adaptasi umum yang dilakukan oleh ekspatriat di Timor Leste adalah adaptasi terhadap keadaan umum setempat yang terdiri dari penyesuaian terhadap : keamanan Negara National Security, Ekonomi, pembangunan dan infrastruktur, sistem hukum dan peraturan daerah, sistem fasilitas kesehatan, pembelanjaan, makanan, fasilitas tempat tinggal, sistem komonikasi, lalu lintas dan bahasa. Jadi bukan hanya budaya yang berbeda namun banyak hal yang perlu dilakukan penyesuaian diri. Dalam penyesuaian diri seorang ekspatriat harus memiliki kemampuan untuk mengelola setiap perbedaan diatas agar dapat beradaptasi dengan baik. Adaptasi umum general adjustment ini berkaitan dengan kemampuan individu untuk memahami, menerima dan menyesuaikan diri dengan keadaan baru. Adaptasi umum general adjustment sangat penting untuk dilakukan karena ekspatriat menemui banyak hal yang berbeda dengan negara asalnya yaitu keamanan internal yang tidak kondusif, kondisi tinggal living conditions yang tidak memadai, makanan, fasilitas kesehatan, situasi ekonomi dan infrastruktur yang masih dibawah standart sebagai