Skala Penyesuaian Diri di Sekolah

58 tidak diberikan untuk mengurangi kecenderungan responden menjawab pilihan ragu-ragu sebagai alternatif jawaban bagi responden.

H. Instrumen Pengumpulan Data

Menurut Suharsimi Arikunto 2010: 192, intrumen penelitian merupakan alat bantu saat menggunakan metode pengumpulan data. Sesuai dengan teknik yang digunakan, instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket dengan skala sikap model likert. Proses penyusunan instrumen menggunakan skala likert, mulai dari penyusunan konsep variabel sampai dihasilkan instrumen yang baku. Penyusunan instrumen berdasarkan definisi operasional yang kemudian dijabarkan dalam butir pernyataan, dan dijabarkan secara berurutan seperti berikut:

1. Skala Penyesuaian Diri di Sekolah

Skala ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana penyesuaian diri di sekolah siswa MAN 1 Kota Magelang. Skala yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan pada aspek-aspek penyesuaian diri di sekolah meliputi persepsi yang tepat tentang teman sebaya, guru, dan kegiatan pembelajaran; kemampuan mengatasi stres menghadapi pelajaran baru; kemampuan menilai diri secara positif, kemampuan individu untuk mengendalikan emosi dan tingkah laku; memiliki hubungan interpersonal yang baik; bertanggung jawab; menyadari kelebihan dan kelemahan dengan kisi-kisi sebagai berikut: 59 Tabel 3. Kisi kisi Instrumen Penyesuaian Diri di Sekolah Aspek Indikator No item ∑ + - 1. Persepsi yang tepat tentang teman sebaya, guru, dan kegiatan pembelajaran. 1. Persepsi tentang teman sebaya 1, 5 9, 55 4 2. Persepsi tentang guru 13,56 17, 52 4 3. Persepsi tentang kegiatan pembelajaran 57, 49 45 3 2. Kemampuan mengatasi stress menghadapi pelajaran baru 1. Kemampuan menghadapi stress mempelajari pelajaran agama 41, 37 58, 33 4 2. Kemampuan mengatasi stres mempelajari pelajaran umum 29, 25 21, 2 4 3. Kemampuan menilai diri secara positif 1. Penilaian diri positif sebagai siswa MAN 6, 59 10, 14 4 2. Penilaian diri positif tentang kemampuan belajarnya 53, 50 60, 46 4 4. Kemampuan individu untuk mengendalikan emosi dan tingkah laku. 1. Kemampuan siswa bersabar mengikuti pembelajaran di sekolah 42 38, 34 3 2. Kemauan siswa belajar 61, 30 26, 22 4 5. Memiliki hubungan interpersonal yang baik 1. Hubungan baik dengan gurukaryawan 3, 7 11, 15 4 2. Hubungan baik dengan teman kelas X 19, 62 54, 51 4 3. Hubungan baik dengan kakak kelas 47, 43 39, 35 4 6. Kemampuan individu untuk bertanggung jawab. 1. Mengerjakan tugas 31, 27 23, 64 4 2. Mempelajari pelajaran baru 4, 8 65, 12 4 3. Mematuhi peraturan sekolah 16, 66, 20, 48 44, 40 6 7. Kemampuan individu untuk menyadari kelemahan dan kelebihan yang dimiliki. 1. Menyadari kelemahan diri dalam belajar 36, 67, 32 28 4 2. Menyadari kelebihan diri dalam belajar 63, 24, 68 18 4 Jumlah item 37 31 68 60 Model skala yang digunakan dalam skala penyesuaian diri di sekolah adalah skala Likert Summated-Rating Scale. Pendekatan ini menuntut sejumlah item pertanyaan yang monoton yang terdiri dari pernyataan yang bersifat favorable dan unfavorable. Pernyataan- pernyataan tersebut memiliki 4 empat alternatif jawaban, keempat alternatif jawaban tersebut adalah Sangat Sesuai SS, Sesuai S, Tidak Sesuai TS, dan Sangat Tidak Sesuai STS. Skala ini telah dimodifikasi dengan menghilangkan jawaban ragu-ragu. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari kecenderungan subjek memilih jawaban ragu-ragu. Tabel 4. Pola Opsi Alt ernat if Jaw aban M odel Skala Penyesuaian Diri di Sekolah No Alt ernat if Jaw aban Skor favorable + unfavorable - 1. SS 4 1 2. S 3 2 3. TS 2 3 4. STS 1 4 Untuk butir-butir favorable, pilihan jawaban Sangat Sesuai bernilai 4, pilihan jawaban Sesuai bernilai 3, pilihan jawaban Tidak Sesuai bernilai 2, dan Sangat Tidak Sesuai bernilai 1. Sedangkan untuk butir-butir unfavorable, pilihan jawaban Sangat Sesuai bernilai 1, pilihan jawaban Sesuai bernilai 2, pilihan jawaban Tidak Sesuai bernilai 3, dan Sangat Tidak Sesuai bernilai 4. Tinggi rendahnya penyesuaian diri di sekolah tampak pada skor yang diperoleh berdasarkan skala penyesuaian diri di sekolah. Semakin 61 tinggi skor yang diperoleh maka semakin tinggi penyesuaian diri di sekolah, sebaliknya jika semakin rendah skor yang diperoleh maka semakin rendah pula tingkat penyesuaian diri di sekolah.

2. Skala Kepercayaan Diri

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA REMAJA AWAL

5 30 17

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN PENYESUAIAN DIRI SANTRI BARU Hubungan Antara Efikasi Diri Dengan Penyesuaian Diri Santri Baru.

0 4 17

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA MAHASISWA BARU Hubungan antara kepercayaan diri dengan Penyesuaian sosial pada mahasiswa baru Angkatan 2013 universitas muhammadiyah Surakarta.

0 2 20

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA MAHASISWA BARU Hubungan antara kepercayaan diri dengan Penyesuaian sosial pada mahasiswa baru Angkatan 2013 universitas muhammadiyah Surakarta.

0 1 16

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP IKLIM SEKOLAH DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA SISWA SMP Hubungan Antara Persepsi Terhadap Iklim Sekolah Dengan Penyesuaian Diri Pada Siswa SMP.

0 4 16

//HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP IKLIM SEKOLAH DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA SISWA SMP Hubungan Antara Persepsi Terhadap Iklim Sekolah Dengan Penyesuaian Diri Pada Siswa SMP.

0 3 15

HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA REMAJA Hubungan Antara Kemandirian Dengan Penyesuaian Diri Pada Remaja.

1 5 17

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KECENDERUNGAN MENYONTEK Hubungan Antara Kepercayaan Diri Dengan Kecenderungan Menyontek Pada Siswa Sma.

0 2 19

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA SISWA KELAS X Hubungan Antara Dukungan Teman Sebaya Dengan Penyesuaian Diri Pada Siswa Kelas X SMA Negeri I Toroh Purwodadi.

0 0 15

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA SISWA KELAS X DI SMK NEGERI 1 KALASAN.

0 0 135