Perencanaan Informal yang Berpusat pada Siswa

45 5 Menggunakan beberapa saran dari guru lain, pemandu dan panduan kurikulum ketika mengajar tetapi banyak mengembangkan ide-ide sendiri untuk kegiatan belajar dan prosedur mengajar. 6 Mengembangkan dan menggunakan paket pembelajaran, bahan pembelajaran pribadi, pusat belajar, dan kontrak pelajar, juga, pembelajaran mandiri melalui pembagian kelompok-kelompok kecil. 7 Rencana pembelajaran dan menggunakan banyak sumber selain buku pelajaran. Ini termasuk gambar, paket, buku perpustakaan, film, filmstrips, rekaman, dan artefak. 8 Menggunakan berbagai teknik dan alat evaluasi informal seperti diskusi, pengamatan, konferensi siswa, tes, daftar, dan ringkasan pengalaman. 9 Menjaga langkah pembelajaran yang santai tapi tetap sesuai dengan perencanaan topik guru-siswa.

c. Perencanaan Informal yang Berpusat pada Siswa

Beberapa guru lebih memilih untuk merencanakan program-program IPS secara kooperatif dengan anak-anak, pembentukan subyek dan keterampilan berdasarkan kepentingan dan kepedulian anak-anak. Meskipun membutuhkan perencanaan yang sungguh-sungguh dari guru, program itu sendiri tidak terstruktur di muka, seperti dua pendekatan lain yang telah dibahas sebelumnya. Unit yang dipelajari dan pengalaman belajar direncanakan bersama oleh guru dan anak-anak dalam hal kepentingan dan latar belakang. Dengan demikian, unit muncul di bawah bimbingan guru, yang bergantung pada inisiatif pelajar. Anak-anak membantu memutuskan apa yang akan mereka pelajari. Mereka mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang informasi yang membuat mereka tertarik untuk mendapatkan dan mencari sumber yang relevan. Mereka merencanakan cara kerja, kegiatan di mana mereka akan terlibat, dan cara-cara berbagi ide satu sama lain. Anak-anak didorong untuk terlibat dalam memikul tanggung jawab atas apa yang mereka pelajari dan bagaimana mereka akan belajar. 46 Batas-batas antara berbagai mata pelajaran sekolah dan keterampilan bisa dikatakan tidak terlalu jelas. Memang, topik-topik IPS dapat berfungsi sebagai pusat integrasi untuk keseluruhan kurikulum sekolah dasar. Jika kita mengikuti guru melalui langkah-langkah dalam perencanaan dan pengajaran dengan cara ini, kita akan mengamati hal-hal berikut: Guru: 1 Merumuskan tujuan dan sasaran yang luas dalam setahun untuk mengantisipasi perkembangan sosial dan intelektual anak-anak. 2 Mempelajari latar belakang siswa, mengembangkan kesadaran lingkungan sosial sesuai dengan daerah asal siswa. 3 Mempersiapkan, memotivasi, atau memfasilitasi pertanyaan yang berhubungan dengan isu-isu sosial dan topik untuk membangkitkan minat peserta didik. 4 Menyediakan buku-buku, artefak, display, visual, bahan bangunan, dan materi lain untuk membangkitkan minat dan keingintahuan. 5 Mendorong anak untuk menyarankan topik yang akan dipelajari, kemungkinan pertanyaan dan masalah untuk eksplorasi. 6 Memandu anak dalam mengeksplorasi pencarian informasi. 7 Membantu anak dalam mengembangkan suatu studi mendalam tentang topik dan masalah yang dipilih danatau diubah sebagai studi berlangsung. 8 Memilah-milah program sesuai dengan minat peserta didik dan kemampuan menggunakan pusat ketertarikan, kontrak belajar individu, bahan pembelajaran individu, proyek, dan kegiatan. 9 Berkaitan erat dengan kegiatan IPS untuk membaca, seni bahasa, matematika, ilmu pengetahuan, seni, musik, dan drama. 47

2. Merencanakan Satuan Pelajaran