Perencanaan Berbasis Buku Pelajaran

42 topik yang tidak konvensional, di mana tidak ada sumber belajar yang berlimpah untuk digunakan anak-anak. Hal ini juga mungkin untuk merencanakan unit besar yang bekerja sebagai serangkaian urutan unit kecil terkait tipe yang sedang dijelaskan. Bila ini dilakukan, namun guru ingin memberikan beberapa kegiatan yang sedang berlangsung dalam rangka memberikan kontinuitas terhadap studi yang lebih besar. Jenis ketiga adalah rencana pengajaran yang benar-benar digunakan guru dalam pembelajaran. Ini adalah apa yang biasanya disebut, rencana pelajaran harian, dan benar-benar „peta‟ yang digunakan guru untuk mengajar. Rencana tersebut harus memperpanjang dan melanjutkan instruksi dari satu sesi kelas ke sesi berikutnya. Tentu, rencana pengajaran khusus ini dikembangkan dalam konteks unit studi yang diperpanjang. Akan tetapi, rencana pembelajaran yang terpisah dan tidak mengikat beberapa kerangka kerja yang lebih besar tidak dianjurkan pada guru karena fragmentasi yang dihasilkan dari topik yang dipelajari. Rencana harus memindahkan proses belajar secara berurutan dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu.

a. Perencanaan Berbasis Buku Pelajaran

Sebuah rencana berbasis buku pelajaran merupakan salah satu yang dikembangkan terlebih dahulu oleh guru, yang seringkali bergantung pada buku teks atau dokumen kurikulum lain dalam menentukan sifat dan isi program. Jika anak-anak membantu dalam perencanaan, mereka melakukannya minimal dan biasanya dalam hal-hal yang tidak mengubah isi dasar dan penekanan. Artinya, mereka mungkin berlatih menentukan beberapa pilihan secara individu tentang kegiatan yang akan dilakukan tetapi tidak akan menyarankan topik alternatif untuk dipelajari. Hal inilah yang bisa dipandang sebagai ketergantungan yang komplit pada buku teks sebagai sumber informasi utama. Variasi dalam persyaratan untuk mengakomodasi perbedaan pelajar akan mencakup memvariasikan panjang tugas atau memvariasikan 43 jumlah waktu yang diperlukan secara lengkap. Semua anak ditangani dengan subyek dasar yang sama. Jika kita mengikuti seorang guru melalui langkah-langkah dalam perencanaan dan pengajaran IPS dengan cara ini, kita akan mengamati hal berikut: Guru 1 Survei materi untuk mengetahui unit yang termasuk didalamnya dan memutuskan bagaimana membagi jumlah waktu yang tersedia untuk masing-masing unit. Rekomendasi dari penulis buku teks dapat digunakan dalam pembuatan keputusan ini. 2 Studi guru tentang materi untuk mencari tahu bagaimana program ini diatur dan apa tujuan utama, sasaran, dan penekanan yang sesuai dan dapat diterima untuk program. 3 Menggunakan panduan guru untuk menyusun rencana mengajar dan kegiatan peserta didik. 4 Menggunakan sumber tambahan dan kegiatan pengayaan, perpanjangan pembelajaran, dan belajar mandiri. Beberapa hal ini disarankan oleh guru, pemandu, termasuk yang disediakan oleh penerbit buku pelajaran sebagai bahan tambahan, seperti buku kerja atau LKS. 5 Mengevaluasi pembelajaran seperti yang disarankan dalam buku pelajaran dan panduan guru, terutama berfokus pada informasi pembelajaran, konsep dasar, dan keterampilan yang terkait. 6 Menggunakan prosedur pengajaran formal yang terutama terdiri dari pertanyaan dan jawaban, beberapa diskusi, laporan murid, dan pembuatan peta; ada yang jarang menggunakan drama, seni, musik, atau penyusunan kegiatan.

b. Perencanaan yang Berorientasi Topik atau Subyek