13
1. Mengajarkan Konsep dan Generalisasi
Dalam bahasa sehari-hari, istilah konsep bisa diartikan sebagai ide. Salah satu contohnya adalah ketika seseorang berkata, konsep waktu luang saya tidak
sama seperti milik Anda. Dalam Ilmu Pengetahuan Sosial IPS, konsep juga dapat dianggap sebagai ide yang dinyatakan dengan sebuah kata, istilah atau
frase. Konsep-konsep IPS yang berkembang dalam arti luas sering diwujudkan dengan pengalaman dan pembelajaran selama bertahun-tahun. Mari kita bahas
secara detail beberapa makna dan implikasi konsep untuk mengajar dan belajar IPS.
a. Sifat Konsep
Jika ditanya mengenai apa arti desa, kebanyakan orang dewasa mungkin akan mengatakan sesuatu yang berkaitan dengan kalimat berikut
ini: Desa terdiri dari sekelompok orang yang tinggal di daerah pedesaan dan menempati sekelompok rumah yang lebih kecil dari sebuah kota Definisi
ini cukup memadai dan memungkinkan untuk terjadinya komunikasi. Akan tetapi, desa memiliki makna yang jauh lebih rumit. Contoh tersebut bisa
dikatakan sebagai contoh yang luar biasa dari sebuah konsep karena menggambarkan dengan sangat baik kekayaan dan kedalaman makna yang
dapat melekat dalam satu kata. Selain itu, contoh itu juga menggambarkan betapa pentingnya pengalaman dalam mengembangkan sebuah makna.
Seseorang yang tidak benar-benar hidup dan tinggal di suatu desa budaya akan sangat diragukan untuk bisa memahami dan menghargai makna konsep
desa tertentu. Begitu juga dengan novelis yang menyampaikan makna kata secara terampil dalam bentuk gambar bangunan, belum tentu mampu
mendeskripsikan hal-hal yang asing karena mereka berasal dari latar belakang yang berbeda dengan pengalaman yang dimiliki oleh penduduk
desa tersebut.
14 Konsep kadang-kadang digambarkan sebagai makna yang termasuk
dalam kategori abstrak. Dikatakan abstrak karena konsep muncul dari instansi tertentu. Sebagai contoh, pulau adalah label kata untuk fenomena
geografis yang terdiri dari keseluruhan tanah dan dikelilingi oleh air. Ada ribuan contoh spesifik lain dari konsep pulau.
Sifat konsep terkadang dimanfaatkan untuk mengklasifikasikan, mengkategorikan, dan mengatur sejumlah pengetahuan spesifik dengan
kesepakatan tertentu. Sebagai contoh, pohon memiliki atribut tertentu, yaitu selalu berdaun hijau; yang lain, daun rontok sebagai atributnya. Beberapa
kelompok hewan yang dikenal sebagai mamalia; yang lain sebagai reptil, dan yang lainnya sebagai burung-burung. Suatu bentuk pemerintahan
tertentu disebut demokrasi; yang lain sebuah otokrasi. Kemampuan dan kecenderungan untuk mengklasifikasikan persepsi dari realitas tertentu ke
dalam kelompok-kelompok ini memiliki kualitas yang umum dan bisa disebut dengan pemikiran konseptual. Pemikiran konseptual memungkinkan
untuk memanipulasi realitas intelektual, yaitu seseorang dapat mengetahui masalah yang kompleks di kepala seseorang. Ini adalah kualitas khas
manusia. Konsep harus selalu dikaitkan dengan makna; beberapa kata hanya
dapat digunakan sebagai label saja. “Hewan” dapat dimaknai untuk
menanggapi kata-kata dan beberapa hal dapat diajarkan untuk mengucapkan kata-kata. Akan tetapi,
kata „hewan‟ tidak pernah menjadi arti kata sebuah konsep yang merupakan rujukan. Selain itu, konsep dapat berkaitan dengan
tempat, benda, institusi, atau peristiwa, sebagai contoh banjir, susu, pulau, kelaparan, pembantu masyarakat, partai politik. Konsep mungkin juga
dimaknai sebagai cara berpikir abstrak, merasakan, dan berperilaku, seperti adaptasi, demokrasi, toleransi, kejujuran, loyalitas, dan budaya.
Pengertian konsep dapat dikembangkan dengan deskripsi atau definisi, menyediakan deskripsi atau definisi, atau keduanya, yang
15 kesemuanya berakar pada pengalaman peserta didik, yaitu berkaitan dengan
sesuatu yang sudah dikenal. Hal ini berarti bahwa jika kita ingin mengembangkan konsep baru atau memperpanjang makna yang dipahami
secara parsial, sangat penting untuk menghubungkannya dengan pengalaman dan pengetahuan sebelumnya. Bahan-bahan IPS secara harfiah sarat dengan
konsep-konsep yang membawa banyak arti.
b. Mengubah Konsep ke Bentuk Pemikiran yang Tepat untuk Anak