Metode Wawancara Dokumentasi Teknik Pengumpulan Data

56 4. Penarikan kesimpulan dan verifikasi Peneliti mulai mencari arti permainan dan sosialisasi, mencatat keteraturan, pola-pola, penjelasan, konfigurasi-konfigurasi yang mungkin, alur sebab akibat dan proporsi. Peneliti akan menangani kesimpulan dengan terbuka, skeptis, tetapi kesimpulan sudah disiapkan dan hasil menjadi lebih rinci dan jelas. Hasil akhir kesimpulan tergantung dari kecakapan peneliti, penyimpanan data, metode pencarian ulang dan bergantung besarnya kumpulan catatan data di lapangan.

J. Kriteria Keberhasilan Tindakan

Kriteria keberhasilan tindakan dibagi menjadi dua yaitu, keberhasilan proses dan produk. Indikator keberhasilan proses dapat dilihat dari adanya perubahan kearah yang lebih baik, hal ini dapat dilihat dari meningkatnya keterampilan sosial siswa, baik dalam hal berkomunikasi maupun bersosialisasi dengan teman-temanya, serta dalam hal akademis maupun non akademis. Kriteria keberhasilan produk keterampilan sosial ini adalah apabila dalam penelitian tindakan kelas ini, 80 dari jumlah siswa dapat bersosialisasi dan komunikasi yang baik dengan teman-temanya, baik dalam proses belajar maupun di luar kelas. 57

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pada bab ini akan dipaparkan mengenai peningkatan keterampilan sosial siswa. Data mengenai keterampilan sosial ini diperoleh dari siswa kelas IV A di SD N Nogopuro. Data penelitian diperoleh dengan menggunakan instrumen observasi, angket, wawancara, dan dokumentasi. Hasil Penelitian akan disajikan persiklus.

1. Pratindakan Penelitian Tindakan Kelas

Peneliti melakukan kegiatan pratindakan sebelum memberikan tindakan kepada siswa. Kegiatan pratindakan digunakan sebagai langkah awal untuk mengamati permasalahan yang ada pada siswa. Adapun hasil observasi awal baik dalam proses pembelajaran maupun di luar kelas siswa kelas IV A adalah sebagai berikut.

a. Hasil Observasi

Hasil yang diperoleh melalui observasi pada siswa kelas IV A SD N Nogopuro mengenai keterampilan sosial pada delapan aspek masih dalam kategori rendah atau kurang. Adapun secara detail hasil observasi adalah sebagai berikut. 1 Selama proses pembelajaran sebagian siswa kurang berkonsentrasi. 2 Sebagian siswa memilih untuk mengerjakan soal secara sendiri tidak mau bekerjasama. 58 3 Beberapa siswa ada yang mendominasi soal, yaitu dengan menggunakan soal itu sendiri karena merasa dirinya paling pintar di antara teman dalam satu kelompoknya. 4 Siswa memilih teman dalam satu kelompok yaitu anak perempuan memilih teman perempuan semua dalam kelompoknya dan sebaliknya antagonisme jenis kelamin . 5 Siswa yang dominan sering mengejek atau menggertak siswa yang lemah bahkan sampai terjadi kontak fisik. 6 Kebanyakan siswa berbicara dengan temannya saat pembelajaran berlangsung. Gambar 3. Siswa Berbicara dengan Temannya saat Proses Pembelajaran Berlangsung. 7 Siswa mempunyai kelompok bermainnya sendiri membuat gang yang didominasi oleh siswa yang dominan di dalam kelasnya, sehingga siswa yang lemah cenderung tertindas. Setelah diketahui hasil observasi maka peneliti memberikan angket kepada siswa yang dilakukan pada tanggal 19 April 2013. 59

b. Hasil Angket

Tabel 6. Persentase Angket Keterampilan Sosial Siswa pada Tahap Pratindakan No Persentase skor yang diperoleh Kategori Jumlah Siswa Persentase Persentase Komulatif 1 81-100 Sangat baik 5 14,71 14,71 2 69-80 Baik 17 50,00 64,71 3 56-68 Cukup 11 32,35 97,06 4 ≤ 55 Rendah 1 2,94 100 Jumlah 34 100 100 Berdasarkan data tersebut, data keterampilan sosial siswa dapat disajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut. 14,71 50,00 32,35 2,94 0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 Sangat Baik Baik Cukup Rendah Hasil Angket Pra Tindakan Gambar 4. Grafik Hasil Angket Keterampilan Sosial Siswa pada Tahap Pratindakan Berdasarkan hasil angket pratindakan, juga dapat diketahui pencapaian setiap aspek keterampilan sosial siswa kelas IV A SD N Nogopuro sebagai berikut ini.