Permainan Bola Kasti KAJIAN TEORI

34 8. Pemain regu pemukul dapat pula langsung mengitari dari pos satu hingga selesai dalam sekali pukulan bola, tanpa harus menunggu giliran pemain lain memukul bola. Hal tersebut memungkinkan dilakukan jika pemain tersebut dapat memukul bola hingga bola melambung jauh. Jika ada yang berhasil melakukan hal ini, regu pemukul juga mendapatkan nilai. 9. Jika ada pemain regu pemukul yang terkena lemparan bola yang dilakukan oleh pemain regu jaga atau pemain regu pemukul tidak bisa memukul bola sebanyak tiga kali, permainan dilanjutkan dengan bertukar posisi. Regu yang semula menjadi regu pemukul berganti posisi menjadi regu jaga, demikian pula sebaliknya. Regu yang semula sebagai regu jaga berganti posisi menjadi regu pemukul. 10. Pemenang dari permainan kasti adalah regu yang mendapatkan nilai tertinggi Achroni, 2012:77.

F. Kelebihan dan kekurangan permainan bola kasti bagi anak-anak yaitu :

1. Kelebihan permainan bola kasti bagi anak-anak yaitu :

a. Memberikan kegembiraan pada anak-anak. b. Gerak dasar dalam permainan kasti adalah berlari, memukul bola dengan sebuah tongkat, menangkap, dan melempar. Gerakan-gerakan ini sangat bermanfaat untuk melatih motorik kasar anak. Gerakan-gerakan ini juga bermanfaat untuk menguatkan otot-otot tubuh, menyehatkan badan, dan mengoptimalkan berbagai fungsi tubuh. 35 c. Melatih kerja sama, komunikasi, dan koordinasi dengan teman-teman dalam satu tim. d. Mengasah kemampuan anak menyusun strategi untuk memenangkan permainan dan mengalahkan lawan. e. Melatih kemampuan kepemimpinan bagi anak yang bertindak sebagai pemimpin regu. f. Membangun sportivitas dan melatih tanggung jawab pada anak. g. Melatih keberanian pada anak Achroni, 2012:78.

G. Karakteristik Anak Usia Sekolah Dasar SD

Usia rata-rata anak Indonesia saat masuk sekolah dasar adalah 6 tahun dan selesai pada usia 12 tahun. Mengacu pada pembagian tahapan perkembangan anak, berarti anak usia sekolah berada dalam masa perkembangan akhir. Masa kanak-kanak akhir dibagi menjadi dua fase: 1. Masa kelas-kelas rendah Sekolah Dasar yang berlangsung antara usia 67 tahun sampai 910 tahun, biasanya mereka duduk di kelas 1, 2 dan 3 Sekolah Dasar. 2. Masa kelas-kelas tinggi Sekolah Dasar yang berlangsung antara usia 910 tahun sampai 1213 tahun, biasanya mereka duduk di kelas 4, 5 dan 6 Sekolah Dasar Izzaty, R. E, dkk. 2008:116. Ciri-ciri khas anak masa kelas tinggi SD adalah sebagai berikut. a. Perhatiannya tertuju kepada kehidupan praktis sehari-hari. b. Ingin tahu, ingin belajar dan realistis. c. Timbul minat kepada pelajaran-pelajaran khusus. 36 d. Anak memandang nilai sebagai ukuran yang tepat mengenai prestasi belajarnya di sekolah. e. Anak-anak suka membentuk kelompok sebaya atau peer group untuk bermain bersama, mereka membuat peraturan sendiri dalam kelompoknya. Anak-anak usia sekolah ini memiliki karakterisik yang berbeda dengan anak-anak yang usianya lebih muda. Pada masa tersebut anak senang bermain, senang bergerak, senang bekerja dalam kelompok dan senang merasakan atau melakukan sesuatu secara langsung. Oleh sebab itu, guru hendaknya mengembangkan pembelajaran yang mengandung unsur permainan, mengusahakan siswa bergerak, bekerja atau belajar dalam kelompok serta memberikan kesempatan untuk terlibat langsung dalam pembelajaran. Tugas perkembangan pada masa kanak-kanak akhir, seperti berikut. 1. Belajar keterampilan fisik yang diperlukan untuk bermain. 2. Sebagai makhluk yang sedang tumbuh, mengembangkan sikap yang sehat mengenai dirinya sendiri. 3. Belajar bergaul dengan teman sebaya. 4. Mulai mengembangkan peran sosial pria atau wanita. 5. Mengembangkan keterampilan dasar untuk membaca, menulis dan berhitung. 6. Mengembangkan pengertian yang diperlukan untuk kehidupan sehari- hari. 7. Mengembangkan kata batin, moral dan skala nilai. 8. Mengembangkan sikap terhadap kelompok sosial dan lembaga. 9. Mencapai keberhasilan pribadi Izzaty, R. E dkk. 2008:103-104. Berdasarkan tugas perkembangan anak di atas, maka peran guru sangatlah besar dalam membantu mengarahkan perkembangan siswa pada masa kanak-kanak akhir. Perkembangan siswa kearah yang lebih baik akan optimal apabila guru dapat memberikan pengarahan dan membimbing siswa dengan tepat. 37

H. Pengaruh Permainan Bola Kasti terhadap Keterampilan Sosial

Bermain merupakan kegiatan yang sangat disenangi oleh anak-anak. Kegiatan ini biasanya dilakukan, baik di rumah maupun di sekolah. Bermain mempunyai pengaruh yang sangat besar bagi penyesuaian pribadi dan sosial anak. Hal ini dikarenakan pada saat bermain anak-anak akan berinteraksi dengan teman bermainnya. Permainan yang dapat memberikan nilai-nilai sosial yang baik adalah permainan tradisional. Salah satu permainan tradisional tersebut adalah permainan bola kasti. Permainan bola kasti adalah permainan beregu yang dimainkan oleh dua regu, dengan jumlah anggota masing-masing regu tidak ditentukan. Penentuan jumlah pemain didasarkan pada kesepakatan. Permainan ini dapat dimainkan baik oleh anak laki-laki maupun anak perempuan, sehingga anak-anak tidak membeda- bedakan teman berdasarkan jenis kelamin. Dalam permainan ini, dibutuhkan kerjasama tim, komunikasi, dan koordinasi dengan teman-teman dalam satu tim, sehingga dapat meningkatkan keterampilan sosial siswa Achroni, 2002:78. Keterampilan sosial adalah keterampilan atau strategi yang digunakan untuk memulai ataupun mempertahankan suatu hubungan yang positif dalam interaksi sosial. Keterampilan sosial sangat dibutuhkan oleh anak dalam meningkatkan kehidupan yang lebih baik dalam masyarakat. Anak yang memiliki keterampilan sosial yang baik akan disayangi oleh teman-temannya. Permainan tradisional berupa kasti merupakan salah satu permainan yang bisa dimainkan oleh anak laki-laki maupun anak perempuan. Permainan kasti membutuhkan kerjasama, membangun sportifitas, tanggung jawab, komunikasi,