Otak Ginjal Umur TINJAUAN PUSTAKA

Hipertensi atau tekanan darah tinggi dapat menyebabkan terjadinya gagal jantung dan penyakit jantung koroner PJK. 20 Pada hipertensi beban kerja jantung akan meningkat, otot jantung akan menyesuaikan sehingga terjadi pembesaran jantung dan semakin lama otot jantung akan mengendor dan berkurang elastisitasnya, yang disebut dekompensasi. Akibat dari dekompensasi jantung tidak mampu lagi memompa dan menampung darah dari paru, sehingga banyak cairan tertampung diparu maupun jaringan lainnya yang dapat menyebabkan sesak nafas atau oedema. Yang disebut dengan gagal jantung. 13

b. Otak

Komplikasi hipertensi pada otak menimbulkan risiko stroke, yaitu terganggunya aliran darah di pembuluh arteri yang menuju ke otak. Pembuluh arteri dan cabang-cabangnya menyuplai darah ke otak. Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan saluran arteri di otak pecah dan terjadi penumpahan darah ke otak 13 .

c. Ginjal

Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan kerusakan ginjal karena tekanan darah yang terlalu tinggi dapat menyebabkan kerusakan sistem penyaringan dalam ginjal, Akibatnya lambat laun ginjal tidak mampu membuang zat-zat yang tidak dibutuhkan tubuh yang masuk melalui aliran darah dan terjadi penumpukan di dalam tubuh. Makin tinggi hipertensi maka makin cepat terjadi kerusakan sistem penyaringan. 13

2.6 Epidemiologi Hipertensi

Universitas Sumatera Utara

2.6.1 Berdasarkan Orang

Di Amerika Serikat, hipertensi dijumpai pada 15 golongan kulit putih dewasa dan 25-30 golongan kulit hitam. Golongan kulit hitam lebih banyak terkena hipertensi di bandingkan dengan yang berkulit putih dikarenakan pada kulit hitam mengkonsumsi garam lebih tinggi, makan makanan yang berlebihan sehingga terjadi kegemukan, mengkonsumsi alkohol serta stress yang berlebihan dikarenakan ketidaknyamanan golongan kulit hitam ini bergabung dan sering disepelekan oleh lingkungannya sehingga terjadi ketegangan jiwa. Di Amerika serikat dan beberapa negara maju lainnya hipertensi terjadi pada satu dari empat orang dewasa diantara umur 18 tahun dan satu dari dua orang diatas 50 tahun. Bila ditinjau perbandingan antara perempuan dan laki-laki, ternyata tidak ada perbedaan yang nyata kejadian hipertensi antara perempuan dan laki-laki. Di Asia, penelitian di Taiwan prevalensi hipertensi 60,4 laki-laki 59,1 dan perempuan 61,9 yang sebelumnya 31,1 laki-laki 29,4 dan perempuan 33,1 yang baru terdiagnosis adalah 29,3 laki- laki 29,7 dan perempuan 28,8. Kuswardhani,2007 Data statistik kesehatan dunia pada tahun 2012 1 dari 3 orang dewasa yang menderita hipertensi terdapat pada umur diatas 25 tahun Di Inggris, prevalensi tekanan darah tinggi pada usia pertengahan adalah 20 dan meningkat lebih 50 pada usia diatas 60 tahun. Survei WHO di Jakarta risiko penyakit kardiovaskuler prevalensi hipertensi berdasarkan jenis kelamin laki-laki umur 55 tahun mempunyai tekanan darah 16090 mmHg pada tahun 1988 sebesar 13,6, tahun 1993 sebesar 16,5 dan tahun 2000 sebesar 12,1. Sedangkan pada perempuan umur 65 tahun Universitas Sumatera Utara prevalensi tahun 1988 mencapai 16, tahun 1993 sebesar 17 dan tahun 2000 sebesar 12,2. Menurut Inash 2007, prevalensi hipertensi di Indonesia pada orang dewasa umur 50 tahun keatas adalah 15-20. 7

2.6.2 Berdasarkan Tempat

Prevalensi hipertensi berbeda-beda pada setiap daerah tergantung pada pola kehidupan masyarakatnya itu sendiri. Saat ini terdapat adanya kecenderungan bahwa masyarakat perkotaan lebih banyak menderita hipertensi dibandingkan masyarakat perdesaan. Hal ini antara lain dihubungkan dengan adanya gaya hidup masyarakat kota yang berhubungan dengan risiko penyakit hipertensi seperti stress yang berlebihan, obesitas kegemukan dikarenakan makan yang tidak terkendali, kurangnya olah raga dikarenakan tidak adanya waktu atau kesempatan yang digunakan hanya untuk bekerja, merokok, alkohol dan makan makanan yang mengandung tinggi kadar lemaknya. 19 Data riset kesehatan dasar tahun 2007 menyebutkan propinsi dengan angka prevalensi paling tinggi ditempati propinsi Kalimantan Selatan dengan angka prevalensi 39,6 dan terendah di Papua Barat 20,1 terdapat pada usia 18 tahun. Sedangkan menurut kabupatenkota dengan prevalensi tertinggi ada di Natuna 53,3 dan paling rendah terletak di Jaya Wijaya 6,8 11

2.6.3 Berdasarkan Waktu

Universitas Sumatera Utara Para penderita penyakit hipertensi berdasakan waktu berbeda setiap tahunnya. Menurut Arieska penderita hipertensi sudah menjadi masalah dunia. Tahun 2000, hipertensi menyumbang 12,8 dari seluruh kematian dan 4,4 dari semua kecacatan. 7 Hasil SKRT pada tahun 2001 dikalangan penduduk 25 tahun keatas terdapat 27 laki-laki dan 20 perempuan menderita hipertensi. 9 Hasil SKRT pada tahun 2004 menjadi meningkat 27,5. 9 22

2.6.4 Faktor yang memengaruhi tekanan darah

a. Umur

Umur berpengaruh pada risiko terkena penyakit hipertensi, karena umur menyebabkan perubahan di dalam jantung dan pembuluh darah. Tekanan darah meningkat sesuai dengan usia, karena arteri secara perlahan kehilanagn keelastisannya. Dengan meningkatnya umur maka gejala arteriosklerosis semakin nampak dan menunjang peningkatan tahanan perifer total dan dapat menyebabkan hipertensi. Tetapi penyakit hipertensi tidak hanya diderita pada umur lanjut melainkan dapat juga terjadi pada umur masih muda, dikarenakan usia diatas 10 tahun 24,5 penduduk Indonesia mengkonsumsi makanan asin setiap hari. 10 Prevalensi hipertensi penduduk Indonesia diatas umur 30 tahun sebesar 32,2 dari populasi. 10 Risiko wanita meningkat setelah mengalami masa menoupause. 23 Hipertensi paling banyak dialami umur 31-55 tahun dan umumnya berkembang pada saat mencapai paruh baya. Yakni cenderung meningkat khususnya yang berusia lebih dari 40 tahun bahkan 60 tahun. Krummel, 2004 Universitas Sumatera Utara Menurut hasil penelitan Sigalingging,G di Rumah Sakit Herna, penderita hipertensi menurut umur 50-70 tahun terdapat 60 orang 75, umur 50 tahun 15 orang 18,75, umur 71 tahun terdapat 71 orang6,25 .

b. Jenis kelamin