Pelaku RENCANA DAFTAR ISI
dari bentuk manusia asalnya, tetapi ada juga yang tidak distilir hingga persis manusia asalnya, yakni wayang Rai Wong. Hewan misalnya: kuda, gajah, banteng,
dan sebagainya. Sedang boneka atau gambar mahluk yang tidak bernyawa adalah tumbuh-tumbuhan, alam serta barang. Tumbuh-tumbuhan dan alam misalnya:
kayon, dan pepohonan, sedang barang misalnya berbagai senjata: panah, gada, keris, dan sebagainya.
Gawang-Kelir, gawang adalah kayu yang digunakan untuk membentangkan
kelir. Adapun gawang-kelir yang digunakan untuk membentangkan kelir tersebut, pada bagian atas dibentuk patung atau gambar sedemikian rupa ular beradu ekor
atau pethit, di mana kecuali sebagai asesori, juga sebagai sengkalan tanda tahun pembuatannnya. Tidak seperti gawang-gawang kelir pada umumnya empat persegi
panjang, gawang kelir yang digunakan untuk pertunjukan wayang lakon Cupu Manik Astagina ini bentuknya setengah lingkaran dengan ada lukisan globe, atau
bola dunia hingga itulah Enthus Susmono menyebutnya dengan istilah wayang Nusantara.
Debog, atau batang pisang, adalah alas yang digunakan untuk menancapkan
wayang. Debog atau alas digunakan untuk menancapkan wayang tersebut ada dua: debog atas dan debog bawah atau sembahan. Debog atas atau ndhuwur digunakan
untuk menancapkan wayang dalam posisi berdiri, debog bawah atau sembahan untuk menancapkan wayang dalam posisi duduk.
Kotak, adalah tempat wayang dibuat dari bahan kayu Suren, berukuran
panjang 160 cm, lebar 80 cm, tinggi 60 cm, sekaligus berfungsi sebagai alat untuk menggelantungkan keprak, dan dibunyikan untuk mengiringi sekaligus
mengendalikan gending atau iringan. Tidak seperti jotak-kotak pada umumnya, khusus pada alas keprak dibuat sedemikian rupa menggunakan lembaran kuningan
hingga bunyi keprak terasa lebih keras dan nyaring.
Keprak, atau biasa pula disebut dengan istilah kepyak, kepyek, dan kecrek
adalah empat atau enam lempengan besi yang digelantungkan di bibir kotak bagian kanan depan untuk dihentak dengan kaki dalang sebagai penekan sabet agar lebih
terasa, dan sebagai pengendali gending.
Cempala, adalah alat pemukul kotak terbuat dari kayu. Ada dua cempala
yang digunakan dalam pertunjukan wayang kulit purwa lakon Cupu Manik Astagina sajian dalang Enthus Susmono, adalah: cempala tangan dan cempala japit. Cempala
tangan penggunaannya dipengang dengan tangan kiri, cempala japit penggunaannya dijapit dengan kaki kanan.
Blencong, adalah lampu untuk menerangi permainan wayang. Blencong
yang digunakan untuk menerangi permainan wayang lakon Cupu Manik Astagina ini dibuat sedemikian rupa mempunyai fungsi ganda: sebagai penerang dan
penyinar. Sebagai penerang maksudnya untuk menerangi permainan wayang, sebagai penyinar maksudnya untuk membuat efek suasana seperti: sedih, gembira,
tegang, dan sebagainya.
Gamelan, alat musik barat, dan slawatan, adalah seperangkat alat musik
bernada kecuali slawatan untuk mengiringi wayang. Gamelang yang digunakan untuk mengiringi wayang ini ada dua, yakni pertma: laras atau nada Slendro, dan
kedua: laras atau nada Pelog. Gamelan ini masing-masing, terdiri dari: kendang gedhe, kendang sedeng, kendang cilik atau ketipung, kendang Sunda, gendher,