mendeskripsikan data deskripsi data, kedua merangkum data yang ada reduksi data, ketiga menganalisis data analisis data, keempat menyimpulkan data
kesimpulan sesuai dengan petunjuk Miles, 1992:14, yang intinya sama dengan petunjuk Kaelan, 2005:68-71.
Deskripsi data yang dilakukan adalah menguraikan data-data secara obyektif terhadap pertunjukan wayang kulit purwa lakon Cupu Manik Astagina
yang disajikan oleh Dalang Enthus Susmono di Taman Budaya Surakarta, tanggal 17
Maret 2011 dalam Tirakatan Malem Jum’at Kliwon. Reduksi data yang dilakakukan adalah merangkum data-data yang ada
dikelompok-kelompokkan sesuai dengan topik penelitian: bentuk pertunjukan, ajaran yang disampaikan serta nilai-nilai filosofis yang terkandung di dalamnya,
strategi atau cara penyampaian ajaran, dan etika penyajian.
Analisis data yang dilakukan adalah menafsir data yang telah dikelompok- kelompokkan sesuai dengan topik penelitian tersebut: bentuk pertunjukan, ajaran
yang disampaikan serta nilai-nilai filosofis yang terkandung di dalamnya, strategi atau cara penyampaian ajaran, dan etika penyajian. Untuk mendapatkan makna
paling dalam dari data-data tersebut, dilakukan dengan metode hermeneotika sesuai dengan petunjuk Kaelan 2005:71.
Kesimpulan data, data yang telah dianalisis tersebut kemudian ditarik kesimpulan secara induktif sesuai dengan topik permasalahan yang telah
dirumuskan: bentuk pertunjukan, ajaran yang disampaikan serta nilai-nilai filosofis yang terkandung di dalamnya, strategi atau cara penyampaian ajaran, motivasi
menyampaikan ajaran, dan etika penyajian.
VI. HASIL YANG DIHARAPKAN
VII. RENCANA DAFTAR ISI
Bab I. Pendahuluan, berisi uraian tentang latar belakang masalah yang menjadikan pertunjukan wayang kulit purwa lakon Cupu Manik Astagina
sajian dalang Enthus Susmono dalam pandangan Tabligh itu penting untuk dikaji atau
diteliti, selain itu juga berisi tentang rumusan masalah, keaslian penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, landasan teori, metode penelitian,
dan sistematika laporan penelitian.
Bab II. Bentuk Pertunjukan Wayang Kulit Purwa Lakon Cupu Manik Astagina
Sajian Dalang Enthus Susmono, berisi uraian tentang pertunjukan wayang kulit purwa lakon Cupu Manik Astagina
yang disajikan oleh Enthus Susmono, berdasar unsur-unsur yang ada seperti: pelaku, perabot, cerita, dan
operasional penyajiannya, selanjutnya dibahas menggunakan berbagai konsep estetika pedalangan seperti telah disebutkan dalam Landasan Teori.
Bab III. Ajaran Agama Islam yang Disampaikan dan Nilai-Nilai Filosofis yang Terkandung Di dalamnya, berisi uraian tentang ajaran-ajaran agama Islam dan
nilai-nilai filosofis yang terkandung dalam pertunjukan wayang kulit purwa lakon Cupu Manik Astagina sesuai dengan pemikiran yang digunakan seperti telah
disebutkan dalam Landasan Teori. 20
Bab IV. Strategi Dalang dalam Penyampaian Ajaran-Ajaran Agama Islam, berisi uraian tentang strategi atau cara penyampaian ajaran agama Islam dalam
pertunjukan wayang kulit purwa lakon Cupu Manik Astagina yang disajikan oleh
dalang Enthus Susmono sesuai dengan pemikiran yang digunakan seperti telah disebutkan dalam Landasan Teori.
Bab V. Motivasi Enthus Susmono Menyampaikan Ajaran Agama Islam, berisi uraian tentang motivasi dalang Enthus Susmono menyampaikan ajaran
agama Islam dalam pertunjukan wayang kulit purwa lakon Cupu Manik Astagina sesuai dengan teori yang digunakan seperti telah disebutkan dalam Landasan Teori.
Bab VI. Etika Dalang Enthus Susmono dalam Sajian Wayang Kulit Purwa Lakon
Cupu Manik Astagina, berisi uraian tentang etika dalang Enthus Susmono menyajikan wayang kulit purwa lakon Cupu Manik Astagina
dilanjutkan pembahasannya berdasar etika seperti telah disebutkan dalam Landasan Teori.
Bab VII. Relevansi Pertunjukan Wayang kulit Purwa Lakon Cupu Manik Astagina
Sajian Enthus Susmono dalam Perspektif Tabligh terhadap Usaha Perbaikan Umat dan Pelestarian Wayang, berisi uraian tentang relevansi pertunjukan
wayang kulit purwa lakon Cupu Manik Astagina sajian Enthus Susmono terhadap
usaha perbaikan umat dan pelestarian wayang berdasar pemikiran yang digunakan seperti telah disebutkan dalam Landasan Teori.
Bab VIII. Penutup, terdiri dari Kesimpulan dan Saran. Kesimpulan, berisi tentang uraian inti dari seluruh hasil penelitian yang sudah dibahas: bentuk
pertunjukan, ajaran yang disampaikan serta nilai-nilai filosofis yang terkandung di dalamnya, strategi atau cara penyampaian ajaran, etika penyajian, dan relevansi
daripada pertunjukan wayang kulit purwa lakon Cupu Manik Astagina dalam
pandangan Tabligh terhadap usaha perbaikan umat dan pelestarian wayang. Sedang Saran, berisi saran diberikan kepada berbagai pihak: dalang, orang-orang Tabligh,
dan masyarakat umum demi perbaikan dalang dan wayang hingga bisa lebih relevan dan memberikan kontribusi terhadap usaha perbaikan umat.