“Masyaa Allaah pak, karena pentingnya melakukan agama dengan baik ini, maka kita harus berusaha, caranya adalah dengan keluar dakwah khuruj fii
sabiilillaah tiga hari, empat puluh hari, atau empat bulan. Saya siap seumur hidup, bagaimana dengan bapak: berapa waktu yang hendak diberikan ?”.
Dakwah dalam tahap ini, termasuk mencatat nama mereka yang ada kesiapan untuk keluar dakwah khuruj fii sabiilillah berapapun waktu yang
diberikan: tiga hari, empatpuluh hari, atau empat bulan, bahkan kurang dari tiga hari sekalipun, termasuk melihat kelayakan terhadap bekal persiapan yang ada.
1. Tahap Takhruj
Tahab takhruj, takhruj artinya keluar: maksudnya keluar di jalan Allah, atau dakwah khuruj fii sabiilillaah: tiga hari, empat puluh hari, atau empat bulan, sesuai
dengan kesiapan yang ada. Takhruj atau dakwah khuruj fii sabiilillaah ini dipimpin oleh seorang amir,
diawali dari bayan hidayah pembekalan untuk berangkat dakwah sampai dengan bayan tangguh pesan-pesan untuk pulang ke rumah. Lengkapnya dari bayan
hidayah sampai dengan bayan tangguh tersebut adalah: bayan hidayah, perjalanan menuju sebuah masjid, musyawarah program, kemudian bayan tangguh.
a. Bayan Hidayah
Bayan hidayah ini bentuknya ceramah di masjid diberikan oleh petugas yang sudah ditunjuk dalam musyawarah. Bayan hidayah berisi petunjuk tentang dakwah
khuruj fii sabiilillaah, seperti agar meluruskan niat: tidak maksudnya untuk jalan- jalan atau wisata, tetapi untuk belajar agama, selama dakwah khuruj fii sabiilillaah
tidak boleh bicara: politik, khilafiyah, aib masyarakat, dan derma. Rombongan agar berangkat dengan tertib, semua taat kepada amir, dan lain-lain, intinya tentang
tertib dakwah khuruj fii sabiilillaah dari bayan hidayah sampai dengan bayan tangguh seperti disebutkan.
b. Perjalanan menuju sebuah masjid
Perjalanan menuju sebuah masjid ketika keluar dakwah khuruj fii sabiilillaah, biasa dilakukan dengan jalan kaki atau naik kendaraan baik motor atau
mobil, tergantung situasi dan kondisi yang ada: jika dekat jalan kaki, jika jauh naik notor atau mobil.
Perjalanan khuruj fii sabiilillaah menuju sebuah masjid, jika dilakukan dengan jalan kaki, maka bisa dibentuk dengan cara berjamaah: dua-dua, sambil
memperbanyak dzikir: jika jalan datar mengucapkan subhanallaah, turun alhamdulillaah, naik Allahuakbar, belok: laa haulaa walaa quwwata illaa billaah.
Lewat jembatan membaca yaa rabbi sallim-sallim, melihat wanita pakai jilbab: Allahumma innii asaluka min maratushshalihah, tidak pakai jilbab: Allahumma
innii a’uudzubika min fitnatinnisaa, melihat kemegahan dunia seperti rumah megah, kendaraan mewah, dan sebagainya baca Allahumma la ’aisu illa ‘aisal aakhirah,
melihat gereja, kuil, candi atau yang lain membaca laa ilaaha illallaah tiga kali dilanjutkan laa ma’buda illallaah.