BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk dalam penelitian deskriptif, karena penelitian ini mempunyai tujuan menjawab permasalahan yang sedang terjadi dan
diharapkan dapat memperbaiki kinerja pendidikan. Dalam penelitian ini, peneliti hanya meneliti subyek sebagaimana adanya dan tidak memberikan
perlakuan apapun. Sukardjo dan Lis Permana Sari, 2008:33 Penelitian menggambarkan secara jelas keadaan yang sebenarnya
tentang kesesuaian kompetensi keahlian patiseri yang diajarkan di SMK Negeri 4 Yogyakarta dengan kebutuhan kompetensi keahlian yang digunakan di
industri kue dan roti. Penelitian ini menggunakan pendekatan survey, karena bermaksud mengetahui status gejala dan menentukan kesamaan status dengan
cara membandingkan dengan standar yang sudah ditentukan Suharsimi Arikunto, 2009:110. Penelitian ini hanya mengungkapkan fakta berdasarkan
pengukuran yang telah ada pada diri responden.
B. Definisi Operasional Variabel Penelitian 1. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel utama dan dua sub variabel. Variabel adalah objek penelitian atau apa perhatian suatu penelitian
Suharsimi Arikunto, 2002:96. Adapun variabel yang dimaksud dalam penelitian ini adalah:
a. Variabel Utama Variabel utama dalam penelitian ini adalah Kompetensi Keahlian
Patiseri yang diajarkan di SMK Negeri 4 Yogyakarta dan Kompetensi Patiseri yang dibutuhkan industri di kota Yogyakarta.
b. Sub Variabel Sub variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua, yaitu mengolah
kue Indonesia dan mengolah kue Kontinental.
2. Definisi Operasional Variabel
Agar dapat menjelaskan dan menghindari terjadinya salah penafsiran maka ditemukan difinisi operasional variabel penelitian, yaitu:
a. Kompetensi keahlian patiseri yang diajarkan di SMK Negeri 4 Yogyakarta
Kompetensi Keahlian yang dimaksud dalam penelitian ini adalah banyaknya kompetensi produktif yang diajarkan guru berdasarkan
kompetensi yang tertera pada SKKD Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar. Penelitian ini hanya menggunakan kompetensi kehlian patiseri membuat produk patiseri Indonesia dan Kontinental,
yaitu: 1 Mengolah kue Indonesia
a Membuat kue Indonesia dari beras dan tepung beras b Membuat kue Indonesia dari beras ketan dan tepung ketan
c Membuat kue Indonesia dari bahan tepung sagukanji d Membuat kue Indonesia dari bahan tepung terigu
e Membuat kue Indonesia dari umbi-umbian dan kacang-kacangan f Membuat kue Indonesia dari agar-agar
g Menyiapkan dan membuat kue Indonesia dari adonan beragi 2 Mengolah kue pastry kontinental
a Membuat produk pastry dari adonan padat solid 1 Mengolah macam-macam choux paste
2 Mengolah macam-macam sugar dough 3 Mengolah macam-macam pie dough
4 Mengolah macam-macam puff pastry b Membuat produk pastry dari adonan cair liquid
1 Mengolah pan cake, frying batter, dan crepes 2 Mengolah macam-macam produk cake
a Membuat pound cakecake padat b Membuat sponge cakecake ringan
c Membuat bahan pengisi dan bahan penutup kue d Membuat cake, gateau, dan torten
c Menyiapkan dan membuat kue yang mengandung pengembang 1 Mengolah adonan cair beragi
2 Mengolah adonan padat mengandung yeast Penelitian ini hanya membahas dua kompetensi dasar tersebut
karena saat ini camilan baik kue Indonesia maupun Kontinental paling sering kita jumpai di berbagai acara formal maupun tidak formal sebagai
snack atau makanan kecil. Industri yang ada di kota Yogyakarta sebagian
besar memproduksi kue Indonesia dan Kontinental. Sehingga lapangan kerja pengguna tenaga kerja yang berkompeten dalam membuat kue
Indonesia dan Kontinental lebih dan semakin banyak dari pada tenaga kerja dari kompetensi lainnya.
Untuk kompetensi dasar menyiapkan coklat dan permen coklat tidak diteliti karena
masih jarang industri yang memproduksi produk tersebut, sehingga data yang berkaitan dengan produk tersebut akan sulit
ditemukan. Sedangkan kompetensi membuat produk roti dan kue untuk diet khusus belum diajarkan dan masih jarang ditemukan industri yang
memproduksi. b. Kompetensi keahlian patiseri yang dibutuhkan industri
Kompetensi keahlian patiseri yang dibutuhkan industri yang dimaksud dalam penelitian ini adalah banyaknya kompetensi keahlian
patiseri yang diajarkan guru SMK Negeri 4 Yogyakarta yang sesuai dengan kebutuhan industri di kota Yogyakarta. Kompetensi keahlian
tersebut berfokus pada kompetensi produktif yang berupa produk patiseri Indonesia dan kontinental.
Industri patiseri yang dimaksud dalam penelitian ini adalah beberapa industri kue dan roti di kota Yogyakarta dilihat dari klasifikasi
produk kue Indonesia dan kontinental.
C. Tempat dan Waktu Penelitian