kebutuhan siswa. 3 Tingkat kepemilikan peralatan patiseri menurut persepsi industri mencapai 78 dari seluruh peralatan praktik patiseri yang
dimiliki SMK N 4 Yogyakarta dengan criteria tinggi, sedangkan tingkat relevansi peralatan praktik patiseri di SMK N 4 Yogyakarta menurut
persepsi industri mencapai 77 dengan kriteria tinggi.
E. Kerangka Berfikir
Kompetensi keahlian patiseri mempunyai tujuan membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap agar berkompeten sesuai
dengan bidang pekerjaannya. Kompetensi keahlian patiseri yang diajarkan di sekolah mengacu pada standar kompetensi
yang dibuat berdasarkan kurikulum. Meskipun demikian seorang guru sangat berpengaruh dan
menunjang proses belajar mengajar PBM, karena guru mempunyai wewenang dan kewajiban menuangkan standar kompetensi yang ada menjadi
materi pembelajaran. Standar kompetensi yang dituangkan dalam bahan ajar sebaiknya sesuai atau relevan dengan kompetensi yang dibutuhkan industri.
Dengan ini diharapkan siswa mempunyai bekal keterampilan kompetensi dan pengalaman belajar yang memenuhi standar DUDI sehingga siap untuk
menjadi tenaga kerja yang terampil dan berpengalaman. Standar kompetensi patiseri tersebut adalah 1 Mengolah kue
Indonesia. 2 Mengolah kue pastry kontinental. 3 Menyiapkan coklat dan permen coklat. 4 Membuat produk roti dan kue untuk diet khusus. 5
Melakukan pelayanan makanan dan minuman. 6 Membuat hidangan penutup. 7 Melakukan pengolahan usaha produk patiseri. Materi pembelajaran antara
sekolah satu dengan yang lainnya mungkin berbeda, tetapi standar kompetensi tersebut menjadi tolak ukurstandar minimum sekolah dalam melaksanakan
proses pembelajaran. Relevansi kompetensi keahlian patiseri di SMK Negeri 4 Yogyakarta
dilihat dari dua aspek, yaitu kompetensi keahlian patiseri membuat produk kue Indonesia dan Kontinental yang diajarkan di SMK Negeri 4 Yogyakarta dan
kompetensi keahlian patiseri membuat produk kue Indonesia dan Kontinental yang ada di industri kue dan roti di kota Yogyakarta. Kedua aspek tersebut
mengacu dari standar kompetensi yang ada. Kesesuaian kompetensi keahlian patiseri berfokus pada produk kue
Indonesia dan Kontinental yang diajarkan di SMK Negeri 4 Yogyakarta dengan produk kue Indonesia dan Kontinental yang diproduksi industri kue
dan roti di kota Yogyakarta, hal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas lulusan berikutnya.
Relevansi Kompetensi Keahlian Patiseri
= variabel yang diteliti = variabel yang tidak diteliti
Gambar 3. Kerangka Berfikir Kompetensi keahlian patiseri berfokus pada
produk yang diajarkan di SMK 4 Yogyakarta
Kompetensi keahlian patiseri
yang ada di industri patiseri
Materi pembelajaran
kompetensi keahlian patiseri
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
SKKD Patiseri
Teori Praktikum
Produk
F. Pertanyaan Penelitian