Tingkat Keberadaan Kompetensi Patiseri Yang Dilakukan Oleh Industri

jajan pasar disuplay dari pihak lain. Proses produksi juga dilakukan langsung di toko dan menerima pesanan. Den Ayu Bakery and Catering terletak di Jl. Bumijo No. 6 Yogyakarta. Pemilik perusahaan ini adalah bapak Iswandi. Selain memproduksi berbagai macam kue baik kue Indonesia maupun Kontinental, perusahaan ini juga membuka warung makan. Sama helnya dengan toko lain sain menjual langsung di tokonya, perusahaan ini juga melayani pesanan untuk acara tertentu. Soes, Roti, dan Kue Merdeka terletak di Kaliurang km 5,2 No. 26 Yogyakarta. Pemilik perusahaan ini adalah Ibu Heni Luciyeni. Perusahaan ini memproduksi kue Indonesia dan Kontinental, antara lain brownies, muffin, roti unyil, jadah manten, kue dadar dan masih banyak lagi. Berikut ini disajikan secara berurutan deskripsi dan analisis data hasil penelitian.

A. Tingkat Keberadaan Kompetensi Patiseri Yang Dilakukan Oleh Industri

Tingkat keberadaan kompetensi patiseri yang dilakukan oleh industri ditentukan dengan perhitungan jumlah skor riil kompetensi patiseri yang sesuai dengan industri dibagi skor maksimal setiap kompetensi patiseri yang diajarkan di SMK perhitungan dan tabulasi data dapat dilihat pada Lampiran 8 halaman 180. Dari data yang diperoleh, produk kue Indonesia dapat dikelompokan dalam 5 kategori, yaitu sangat tinggi atau sangat relevan 81- 100, tinggi atau relevan 61-80, cukup tinggi atau cukup relevan 41-60, rendah atau kurang relevan 21-40, dan sangat rendah atau tidak relevan 21. Data tentang tingkat keberadaan kompetensi patiseri yang dilakukan oleh industri yang sudah diurutkan dari tingkat koefisiensi paling tinggi ke paling rendah dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Deskripsi Data Tingkat Keberadaan Kompetensi Patiseri Yang Dilakukan Oleh Industri No Pernyataan TK. Keberadaan Kriteria 1. Mengolah kue pastry Kontinental 100 ST 2. Melakukan pengelolaan usaha produk patiseri 100 ST 3. Melakukan pelayanan makanan dan minuman 87,5 ST 4. Mengolah kue Indonesia 75 T 5. Membuat hidangan penutup 37,5 R 6. Menyiapkan coklat dan permen coklat 25 R 7. Membuat produk roti dan kue untuk diet khusus SR Rerata TK. Keberadaan 60,71 T Keterangan: Sangat Tinggi ST, Tinggi T, Cukup Tinggi CT, Rendah R, Sangat Rendah SR. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh pembahasan sebagai berikut: 1. Tingkat keberadaan kompetensi mengolah kue pastry Kontinental Tingkat keberadaan kompetensi mengolah kue pastry Kontinental yang dilakukan oleh industri termasuk dalam katagori sangat tinggi dengan tingkat pencapaian sebesar 100. Kompetensi ini dilakukan oleh semua industri tempat penelitian. 2. Tingkat keberadaan kompetensi melakukan pengelolaan usaha produk patiseri Tingkat keberadaan kompetensi mengolah kue pastry Kontinental yang dilakukan oleh industri termasuk dalam katagori sangat tinggi dengan tingkat pencapaian sebesar 100. Kompetensi ini dilakukan oleh semua industri tempat penelitian. 3. Tingkat keberadaan kompetensi melakukan pelayanan makanan dan minuman Tingkat keberadaan kompetensi melakukan pelayanan makanan dan minuman yang dilakukan oleh industri termasuk dalam katagori sangat tinggi dengan tingkat pencapaian sebesar 87,50. Kompetensi ini dilakukan oleh tujuh industri, yaitu Prabowo Snack, Deva, Asli Bakery, Pitaloka, Almond Bakery, Den Ayu Bakery Catering, dan Djoen Muda. 4. Tingkat keberadaan kompetensi mengolah kue indonesia Tingkat keberadaan kompetensi mengolah kue Indonesia yang dilakukan oleh industri termasuk dalam katagori tinggi dengan tingkat pencapaian sebesar 75. Kompetensi ini dilakukan oleh 6 industri yaitu Prabowo Snack, Deva, Asli Bakery, Pitaloka, Djoen Moeda, dan Den Ayu Bakery Catering. 5. Tingkat keberadaan kompetensi membuat hidangan penutup Tingkat keberadaan kompetensi membuat hidangan penutup yang dilakukan oleh industri termasuk dalam katagori rendah dengan tingkat pencapaian sebesar 37,50. Kompetensi ini dilakukan oleh tiga industri yaitu Deva, Asli Bakery, dan Almond Bakery. 6. Tingkat keberadaan kompetensi menyiapkan coklat dan permen coklat Tingkat keberadaan kompetensi menyiapkan coklat dan permen coklat yang dilakukan oleh industri termasuk dalam katagori rendah dengan tingkat pencapaian sebesar 25. Kompetensi ini dilakukan oleh dua industri saja, yaitu Deva dan Almond Bakery. 7. Tingkat keberadaan kompetensi membuat produk roti dan kue untuk diet khusus Tingkat keberadaan kompetensi membuat produk roti dan kue untuk diet khusus yang dilakukan oleh industri termasuk dalam katagori sangat rendah dengan tingkat pencapaian sebesar 0. Kompetensi ini tidak dilakukan oleh semua industri yang dijadikan tempat penelitian. Rerata tingkat keberadaan kompetensi patiseri yang dilakukan oleh industri adalah sebesar 60,71 dari ke tujuh kompetensi patiseri yang seharusnya dilakukan di SMK Sekolah Menengah Kejuruan. Hal itu berarti pada kenyataannya tingkat keberadaan kompetensi patiseri yang digunakan oleh industri khususnya industri bakery di kota Yogyakarta dan Sleman termasuk dalam katagori cukup tinggi atau cukup relevan dengan kompetensi patiseri yang diajarkan di SMK pada umumnya. Dari data yang disajikan pada Tabel 3, kemudian disajikan pada grafik sehingga lebih mudah dipahami. Grafik tersebut dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 4. Histogram koefisiensi tingkat keberadaan kompetensi patiseri di industri.

B. Tingkat Relevansi Produk Patiseri Indonesia

Dokumen yang terkait

Relevansi Kompetensi Siswa SMK Negeri Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif Dengan Kebutuhan Dunia Usaha/Dunia Industri Otomotif Di kota Medan

3 68 112

RELEVANSI KOMPETENSI LULUSAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DENGAN KEBUTUHAN DUNIA Relevansi Kompetensi Lulusan Sekolah Menengah Kejuruan Dengan Kebutuhan Dunia Usaha Dan Insdustri.

0 3 15

RELEVANSI KOMPETENSI LULUSAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DENGAN KEBUTUHAN DUNIA Relevansi Kompetensi Lulusan Sekolah Menengah Kejuruan Dengan Kebutuhan Dunia Usaha Dan Insdustri.

0 2 12

IMPLEMENTASI KURIKULUM UNTUK MEMENUHI TUNTUTAN DUNIA USAHA DAN DUNIA INDUSTRI :Studi Pada Program Studi Keahlian Teknik Otomotif, Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan di SMK Bandung.

0 3 96

RELEVANSI ISI KURIKULUM KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KONSTRUKSI BATU DAN BETON DI SMK NEGERI 5 BANDUNG DENGAN KEBUTUHAN INDUSTRI.

4 8 29

RELEVANSI PROGRAM SMK DENGAN KEBUTUHAN DUNIA KERJA : Studi Tentang Relevansi Program Keahlian SMK Dengan Kebutuhan Dunia Kerja Khususnya Melalui Kajian Program Prakerin SMK di Kota Bandung.

2 8 58

Relevansi Program Keahlian Teknik Pemesinan Dengan Kebutuhan Tenaga Kerja Di Kota Semarang.

0 1 1

RELEVANSI KURIKULUM PROGRAM PRODUKTIF KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK N 3 YOGYAKARTA TERHADAP KEBUTUHAN DUNIA USAHA/INDUSTRI (DUDI) AGEN TUNGGAL PEMEGANG MERK (ATPM).

2 12 36

RELEVANSI KURIKULUM KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN SMK DENGAN DUNIA KERJA DI KOTA YOGYAKARTA.

12 66 176

RELEVANSI KURIKULUM MATA KULIAH KEAHLIAN PENDIDIKAN TEKNOLOGI AGROINDUSTRI TERHADAP KOMPETENSI KEAHLIAN QUALITY CONTROL (QC) UNTUK KEBUTUHAN DUNIA INDUSTRI PANGAN - repository UPI S PTA 1205355 Title

0 0 4