Perencanaan Pembelajaran Program Paket C di BPKB DIY Pelaksanaan Pembelajaran Program Paket C di BPKB DIY

97 menyelesaikan soal-soal yang sulit dan memperjelas pemahaman peserta didik terhadap materi yang harus dikuasai. b. Kegiatan Tutorial Pada pembelajaran ini antara melalui memperbanyak mengerjakan latihan- latihan di kelas tutor dengan peserta didik mengkomunikasikan kesulitan- kesulitan dalam belajar, baik mengenai kesulitan memahami materi, maupun kesulitan dalam mengerjakan soal-soal latihan. c. Kegiatan Mandiri Dalam kegiatan pembelajaran ini peserta didik sangat diperlukan motivasi dan perannya untuk mencapai tujuan belajar yang harus dicapai, indikator ketercapaian pembelajaran adalah melalui hasil tugas yang diselesaikan, dalam kegiatan pembelajaran yang diterapkan tutor di Program Kesetaraan Paket C di BPKB Provinsi DIY ini, dengan memperbanyak tugas dan latihan soal, kemudian memberikan penilaian dan penguatan yang nilai- nilai tersebut dikumpulkan sebagai tabungan nilai untuk mengisi rapor. Pendanaan pada pembelajaran Program Paket C di BPKB DIY pada tahun pertama mendapat dana dari P2PNFI, kemudian tahun kedua dan ketiga menggunakan dana mandiri dari tutor maupun Kepala BPKB DIY.

c. Evaluasi Pembelajaran Program Paket C di BPKB DIY

Evaluasi pembelajaran Program Paket C di BPKB DIY dilakukan setelah setiap pembelajaran selesai, dan secara berkala, baik melalui lisan dan tertulis, tes sumatif maupun tes formatif. Dalam evaluasi pembelajaran ini dapat dijadikan indikator ketercapaian pembelajaran Program Paket C. Dalam 98 konteksnya dengan penerapan konsep andragogi pada pembelajaran, evaluasi ini dapat dijadikan tolak ukur ketercapaian pengetahuan peserta didik itu sendiri.

d. Strategi Pembelajaran Program Paket C di BPKB DIY

Strategi pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran program Paket C di BPKB DIY ini adalah menggunakan strategi pembelajaran partisipatif dan non partisipatif. Strategi pembelajaran partisipatif yang harus selalu melibatkan dan memberi kesempatan lebih banyak peserta didik dalam pembelajarannya, terlihat pada metode pembelajaran diskusi, tanya jawab, inkuiri dan penugasan, untuk strategi pembelajaran non partisipatif nampak pada metode pembelajaran ceramah, yaitu dengan tutor lebih sering berbicara didepan.

2. Faktor pendukung dan penghambat pembelajaran Program Paket C di

BPKB DIY. a. Faktor pendukung dalam pembelajaran Program Paket C di BPKB DIY ini adalah : 1. Tersedianya fasilitas dan sarana prasarana yang sangat mendukung proses pembelajaran berjalan dengan baik, fasilitas tersebut diantaranya adalah ruang yang nyaman dengan menggunkan AC, kemudian dilengkapi dengan komputer dan jaringan internet pada setiap pembelajaran yang dapat dimanfaatkan peserta didik untuk mencari dan menggali banyak informasi untuk mendalami materi. 99 2. Kerjasama antar tutor dalam melaksanakan proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik, dalam kondisi tidak adanya dana pada tahun kedua dan ketiga, tidak menjadi masalah untuk tutor terus mengampu pembelajaran. Untuk fotokopi materi yang diperlukan dari tutor, pengelola, bahkan dari kepala BPKB provinsi DIY tidak segan-segan untuk memberikan uang pribadi. b. Faktor penghambat dalam pembelajaran Program Paket C di BPKB DIY yaitu kehadiran peserta didik yang tidak semua datang untuk rutin dalam pembelajaran dan kehadiran tutor yang terkadang tidak datang untuk mengampu.

B. Peranan Konsep Andragogi Dalam Strategi Pembelajaran

a. Konsep Andragogi Pada Peserta Didik Program Paket C di BPKB

DIY Andragogi menurut Malcolm Knowles 1999: 50 didefinisikan sebagai seni dan ilmu yang membantu orang dewasa belajar the science and arts of helping adults learn, sedangkan pedagogi didefinisikan sebagai seni dan ilmu untuk mengajar anak-anak pedagogy is the science and arts of teaching children. Perbedaan pandangan mengenai andragogi dan pedagogi yaitu pada pengertiannya bahwa konsep pedagogi menyebutkan tujuan pendidikannya hanya bersifat memindahkan pengetahuan yang dimiliki pendidik diberikan kepada peserta didik dengan kuantitas dan kualitas yang sama tanpa ada peran peserta didik untuk dapat lebih mengasah pengetahuannya. 100 Sehingga terdapat beberapa perbedaan mengenai asumsi dasar konsep andragogi dan pedagogi, seperti yang dikemukakan Malcom Knowles 1990: 56 yaitu diantaranya sebagai berikut : 1. Pemahaman peserta didik terhadap pembelajaran, anak-anak lebih sering setuju terhadap terhadap apa yang harus dipahaminya, sedangkan orang dewasa mempunyai pemahaman tersendiri dalam belajaranya, sehingga pembelajaran untuk orang dewasa lebih berpusat pada peserta didiknya. 2. Konsep diri pada anak yaitu masih harus bergantung pada orang lain, sedangkan konsep diri pada orang dewasa adalah dirinya sepenuhnya mampu mengatur hidupnya sendiri. Sehingga penerapan pembelajaran untuk orang dewasa sebaiknya merupakan tanggung jawab bersama antara pendidik dan peserta didik. 3. Pengalaman bagi anak-anak hanya merupakan pengalaman yang terjadi pada hidupnya karena pengaruh dari luar dirinya, bukan karena pengalaman dari dirinya sendiri, sehingga pengalaman hanya bersifat pengenalan bukan pendalaman, sedangkan pengalaman orang dewasa lebih banyak dari anak-anak karena, usia dan pola sosial yang komplek dalam hidupnya, sehingga pengalaman bagi orang dewasa merupakan pelajaran penting dalam hidupnya yang akan terus berkembang. Sehingga pola pembelajaran untuk orang dewasa juga mementingkan pengalaman